Isi Kitab Jataka
Wednesday, October 27th, 2010 at 1:38 pm
DAFTAR ISI JATAKA
BUKU ENAM - CHANIPATA376. AVARIYA-JATAKA
(Bagaimanan seorang tukang perahu bodoh bertindak saat diberi saran bagus sebagai pengganti ongkos pengangkutan.)
377. SETAKETU-JATAKA
(Bagaimana kasta dan kesucian yang dibuat-buat digagalkan.)
378. DARIMUKHA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja melepaskan kerajaannya atas saran seorang teman lama yang telah menjadi seorang Pacceka Buddha.)
379. NERU-JATAKA
(Bagaimana burung-burung keturunan raja menghindari sebuah gunung emas yang membuat semua burung kelihatan sama.)
380. ASANKA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja menghabiskan waktu tiga tahun untuk mencari nama ratu masa depannya.)
381. MIGALOPA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung nasar yang tidak patuh meninggal.)
382. SIRIKALAKANNI-JATAKA
(Bagaimana hal sebelumnya diselesaikan oleh seorang pedagang baik antara dewi-dewi Nasib Baik dan Sial.)
383. KUKKUTA-JATAKA
(Bagaimana seekor kucing gagal membohongi ayam jantan.)
384. DHAMMADDHAJA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung gagak yang bersifat pura-pura dibunuh mati.)
385. NANDIYAMIGA-JATAKA
(Bagaimana seekor rusa baik membawa berkah-berkah kepada keluarganya dan semua binatang.)
386. KHARAPUTTA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja mendapatkan suatu jimat dari seekor naga dimana ia dapat mengerti suara-suara semua binatang: ratunya berusaha mendapatkan jimat darinya, tetapi digagalkan melalui beberapa saran yang diberikan oleh Sakka yang menyamar sebagai seekor kambing.)
387. SUCI-JATAKA
(Bagaimana seorang tukang besi muda membuat jarum yang bagus sekali, dan dengan demikian mendapatkan putri dari ketua tukang besi sebagai istrinya.)
388. TUNDILA-JATAKA
(Bagaimana seekor babi menjelaskan kepada saudara lelakinya yang lebih muda bahwa kematian tidak perlu ditakuti.)
389. SUVANNAKAKKATA-JATAKA
(Bagaimana seorang petani ditolong oleh seekor kepiting baik dari pembunuhan oleh ular yang bersekutu dengan burung gagak: akhirnya ular dan burung gagak bunuh diri.)
390. MAYHAKA-JATAKA
(Bagaimana paman yang serakah dan pembunuh disamakan dengan seekor burung tertentu, maka ia berubah menjadi baik.)
391. DHAJAVIHETHA-JATAKA
(Bagaimana seorang jahat menyamar sebagai Saudara Suci mengakibatkan pengusiran saudara-saudara seagama dari suatu kerajaan, dan kehancuran spiritual rakyat: Sakka turut campur tangan dan menyelamatkan kerajaan tersebut.)
392. BHISAPUPPHA-JATAKA
(Bagaimana seorang Brahmin dituduh mencuri bau bunga.)
393. VIGHASA-JATAKA
(Bagaimana pemanjaan diri tertentu para bhikkhu diperingatkan oleh seekor burung kakaktua.)
394. VATTAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung puyuh menjelaskan kepada seekor burung gagak bagaimana menjadi gemuk.)
395. KAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung gagak serakah dicemooh dan dibunuh.)
BUKU TUJUH – SATTANIPATA
396. KUKKU-JATAKA
(Bagaimana seorang raja dirubah menjadi baik oleh kutipan-kutipan tertentu.)
397. MANOJA-JATAKA
(Bagaimana seekor singa dibujuk menuju kematiannya oleh nasihat serigala anjing.)
398. SUTANO-JATAKA
(Bagaimana seorang raja terbujuk ke dalam kekuasaan raksasa pemakan daging, dimana ia setiap hari mengirim rakyat untuk dimakan: Seorang pria muda memanggil raksasa yang lebih baik dan merubah raja menjadi baik.)
399. GIJJHA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung nasar muda yang baik dilepaskan dari perangkap oleh seorang pemburu.)
400. DABBHAPUPPHA-JATAKA
(Bagaimana dua berang-berang yang telah menangkap seekor ikan dibohongi oleh seekor serigala anjing.)
401. DASANNAKA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja disembuhkan dari suatu penyakit, menanggung kerinduan pada istrinya, dengan melihat seorang pria menelan sebuah pedang.)
402. SATTUBHASTA-JATAKA
(Bagaimana seorang Brahmin tua yang diutus oleh istrinya untuk mengemis: tanpa diketahui memasukkan seekor ular ke dalam kantong makanannya: seorang Brahmin pendeta muda menebak bahwa ada ular di dalam kantong, selanjutnya ia menyingkapkan kejahatan istri Brahmin tua.)
403. ATTHISENA-JATAKA
(Bagaimana seorang Brahmin menjelaskan kepada raja mengapa ia tidak mengajukan petisi.)
404. KAPI-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet nakal membawa kehancuran pada keluarganya.)
405. BAKABRAHMA-JATAKA
(Bagaimana malaikat dirubah dari kepercayaan keagamaan yang menyimpang dari ajaran agama menjadi baik.)
406. GANDHARA-JATAKA
(Bagaimana dua orang raja menjadi petapa, dan salah satu petapa memberi peringatan atas kesalahan yang dilakukan oleh petapa yang satunya.)
407. MAHAKAPI-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet menyelamatkan para pengikutnya dengan mengorbankan nyawanya sendiri.)
408. KUMBHAKARA-JATAKA
(Bagaimana empat raja menjadi petapa melalui pengamatan sebuah pohon mangga, gelang tangan, sekawanan burung dan beberapa sapi jantan secara berurutan: seorang pembuat barang tembikar dan istrinya secara terpisah mengikuti contoh mereka.)
409. DALHADHAMMA-JATAKA
(Bagaimana seekor gajah betina, pada masa tuanya dilupakan oleh raja, akhirnya reputasinya dipulihkan kembali.)
410. SOMADATTA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa dihibur sehubungan dengan kematian seekor gajah muda.)
411. SUSIMA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja menjadi petapa setelah ratu menunjukkan sehelai rambut putih.)
412. KOTISIMBALI-JATAKA
(Bagaimana roh pohon ditakuti oleh seekor burung dan dihibur oleh seekor raja rusa.)
413. DHUMAKARI-JATAKA
(Bagaimana seorang raja melupakan teman-teman lamanya demi teman-teman baru: pengalamannya dijelaskan dengan sebuah cerita tentang seorang Brahmin peternak kambing dan beberapa rusa.)
414. JAGARA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa terus terjaga di malam hari.)
415. KUMMASAPINDA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja dan ratu mengumumkan jasa-jasa mereka di kelahiran-kelahiran sebelumnya sehingga mereka dapat lahir di kedudukan kerajaan.)
416. PARANTAPA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran mengerti ucapan para serigala anjing: dan bagaimana putra raja menemukan dan membalas dendam pembunuhan ayahnya setelah bertahun-tahun.)
BUKU DELAPAN – ATTHANIPATA
417. KACCANI-JATAKA
(Bagaimana seorang wanita tua yang diusir dari rumah putranya karena ulah menantunya berpikir bahwa kebenaran telah mati: dan bagaimana seluruh keluarga menjadi damai kembali.)
418. ATTHASADDA-JATAKA
(Bagaimana delapan suara yang telah menakuti raja dijelaskan kepadanya dengan tidak berbahaya.)
419. SULASA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria yang hendak membunuh istrinya dibunuh istrinya.)
420. SUMANGALA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja tidak akan memutuskan sebuah perkara sampai kemarahannya hilang.)
421. GANGAMALA-JATAKA
(Bagaimana seorang pembantu yang rela menolong dilahirkan kembali menjadi seorang raja: bagaimana ia berbagi kerajaannya selama beberapa waktu dengan seorang pengangkut air yang telah menunjukkan dirinya sendiri sebagai pria jujur: bagaimana seorang tukang cukur mendapatkan penjelasan dari raja tentang kelahirannya di kedudukan kerajaan, dan menjadi seorang paccekabuddha, dihormati oleh raja.)
422. CETIYA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja yang berbohong di jaman keemasan, tenggelam ke dalam bumi maka jatuh ke Neraka.)
423. INDRIYA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa yang tergoda diperingatkan oleh cerita tentang pemburu yang menyedihkan.)
424. ADITTA-JATAKA
(Bagaimana tujuh paccekabuddha datang dan menerima hadiah dari raja.)
425. ATTHANA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa menolak seorang wanita yang pernah bertindak kasar kepadanya.)
426. DIPI-JATAKA
(Bagaimana seekor macan tutul memakan kambing betina sehubungan dengan semua kesopanannya.)
BUKU SEMBILAN – NAVANIPATA
427. GIJJHA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung nasar terbunuh karena terlalu berani mencoba suatu pertarungan.)
428. KOSAMBI-JATAKA
(Tidak sempurna – berhubungan dengan cerita di no. 371.)
429. MAHASUKA-JATAKA
(Bagaimana seekor kakaktua yang berterima kasih menolak meninggalkan sebuah pohon buah ara gundul.)
430. CULLASUKA-JATAKA
(Cerita yang sama seperti yang sebelumnya.)
431. HARITA-JATAKA
(Tentang seorang petapa yang tidak akan berbohong untuk menutupi dosanya.)
432. PADAKUSALAMANAVA-JATAKA
(Sebagai hadiah dari seorang ibu jin, seorang anak lelaki mendapatkan kemampuan mengenali jejak-jejak kaki bahkan di udara, dan untuk menguji kemampuan anak lelaki tersebut seorang raja mencuri permata-permatanya sendiri dan memerintahkan anak tersebut untuk menangkap sang pencuri. Saat anak lelaki dengan sejumlah cerita yang jelas menunjuk raja atas pencurian, sang raja dihukum mati oleh rakyatnya sendiri dan anak lelaki tersebut menjadi raja.)
433. LOMASAKASSAPA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja menjanjikan kepada seorang petapa suatu pernikahan dengan putri raja jika ia dapat mempersembahkan suatu korban makhluk hidup, dan bagaimana petapa menolak godaan tersebut.)
434. CAKKAVAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung gagak melalui keserakahannya tidak dapat mencapai kecantikan angsa merah.)
435. HALIDDIRAGA-JATAKA
(Seorang pemuda yang dibawa ke jalan sesat oleh godaan-godaan wanita ditolong oleh penasihat-penasihat bijaksana ayahnya.)
436. SAMUGGA-JATAKA
(Bagaimana iblis yang menelan istrinya dan membawanya dalam perutnya, walaupun demikian ia gagal menyimpan kebajikannya.)
437. PUTIMAMSA-JATAKA
(Bagaimana seekor kambing betina yang bijaksana memperdayai serigala anjing yang berencana membunuhnya.)
438. TITTIRA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa jahat membunuh seekor ayam hutan yang berpengetahuan, dan bagaimana seekor singa dan macan membalas dendam kematian ayam hutan tersebut.)
BUKU SEPULUH – DASANIPATA
439. CATU-DVARA-JATAKA
(Tentang Mittavindaka, dan bagaimana ia dihukum karena sifat iri hati.)
440. KANHA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa membuat pilihan bijaksana atas keuntungan-keuntungan yang ditawarkan kepadanya oleh Sakka.)
441. CATU-POSATHIKA-JATAKA
(Lihat Punnaka-jataka.)
442. SAMKHA-JATAKA
(Bagaimana suatu pemberian kepada seorang Pacceka Buddha dibalas dengan imbalan yang berlimpah ruah, dan tentang perahu ajaib.)
443. CULLA-BODHI-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa dibebaskan dari semua nafsu birahi, dan bagaimana ia menjelaskan kepada raja sifat dari nafsu birahi.)
444. KANDHADIPAYANA-JATAKA
(Tentang sejumlah orang yang mengakui kesalahan-kesalahan rahasia mereka, dan tentang kebajikan dari suatu Perbuatan Kebenaran.)
445. NIGRODHA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria yang dilahirkan di kasta rendah menjadi raja dengan memakan daging ayam jantan, dan tentang rasa terima kasih dan tidak terima kasih yang ditunjukkan teman-temannya sesuai dengan kebaikan mereka.)
446. TAKKALA-JATAKA
(Bagaimana seorang putra yang tidak berterima kasih berencana membunuh ayah tuanya, tetapi saat putranya sendiri tanpa disengaja mendengarkan rencana tersebut menunjukkan kepadanya pelajaran tentang kejelekannya, ia menjadi malu.)
447. MAHA-DHAMMA-PALA-JATAKA
(Bagaimana seorang ayah menolak untuk percaya bahwa putranya telah meninggal, karena meninggal muda bukan merupakan kebiasaan dalam keluarganya: hal ini adalah hasil dari kehidupan yang baik selama banyak generasi.)
448. KUKKUTA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung elang kecil berpura-pura berteman dengan seekor burung, tetapi burung tersebut tidak tertipu.)
449. MATTA-KUNDALI-JATAKA
(Bagaimana seseorang yang bersedih atas kematian putranya terhibur.)
450. BILARI-KOSIYA-JATAKA
(Bagaimana orang kikir disembuhkan oleh makhluk-makhluk suci yang berbuat seolah-olah tersendat makanannya.)
451. CAKKA-VAKA-JATAKA
(Tentang seekor burung gagak dan dua angsa merah, bagaimana mereka masing-masing berbicara tentang makanannya sendiri dan apa yang menyebabkan warna bulu mereka.)
452. BHURI-PAÑHA-JATAKA
(Ummagga-jataka.)
453. MAHA-MANGALA-JATAKA
(Tentang ketidak bergunannya ramalan-ramalan, dan bagaimana kebaikan dan kebajikan adalah ramalan yang terbaik.)
454. GHATA-JATAKA
(Bagaimana seorang gadis ditahan dalam sebuah menara dimana ia tidak mungkin menikah dengan siapapun, dan bagaimana usaha tersebut dikalahkan, tentang kota ajaib yang dijaga oleh seekor keledai, tentang perbuatan-perbuatan liar dari Sepuluh Saudara Pekerja Keras yang menjadi raja-raja dengan penaklukan benar, dan akhirnya hancur dan bagaimana seorang raja terhibur dari kehilangan putra kesayangannya.)
BUKU SEBELAS – EKADASA NIPATA
455. MATI-POSAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor gajah yang terlalu baik untuk melawan tertangkap, dan bagaimana raja membebaskannya, tersentuh dengan cinta kasih gajah ini kepada ibunya.)
456. JUNHA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran membuat suatu janji yang ia penuhi saat ia mendapatkan kerajaannya.)
457. DHAMMA-JATAKA
(Bagaimana Kebenaran dan Kesalahan memperdebatkan alasannya masing-masing, dan bagaimana Kesalahan mempunyai alasan yang terburuk.)
458. UDAYA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja dan ratu mempunyai pengendalian diri dalam ikatan perkawinan, dan bagaimana Sakka menguji sang ratu, dan bagaimana ia dibenarkan.)
459. PANIYA-JATAKA
(Bagaimana seorang penduduk desa mencuri air dari pot teman kerjanya, dan dengan bermeditasi akan hal tersebut ia menjadi seorang Pacceka Buddha; dan bagaimana orang-orang lainnya merenungkan dosa-dosa mereka, mencapai hasil yang serupa.)
460. YUVANJAYA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran dengan melihat tetesan-tetesan embun membuatnya bermeditasi pada ketidakkekalan semua benda, dan menjadi petapa.)
461. DASARATHA-JATAKA
(Bagaimana dua orang pangeran bersama saudara perempuan mereka meninggalkan negeri untuk menghindari bahaya dan tinggal dalam pegunungan; bagaimana mereka bosan dengan berita-berita tentang kematian ayah mereka; bagaimana pangeran yang tertua mengirim sandalnya guna mendapatkan tahtanya, dan bagaimana mereka memberikan bukti ketidakpuasan jika setiap keputusan salah dikeluarkan.)
462. SAMVARA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran yang kelihatannya mempunyai kerendahan hati berteman dengan bermacam-macam orang, dan cara yang ia gunakan untuk menenangkan saudara-saudara lelakinya yang akan bertengkar dengannya.)
463. SUPPARAKA-JATAKA
(Bagaimana seorang pelaut diangkat menjadi juru taksir dan juru nilai raja, dan bagaimana ia mengemudi sebuah kapal besar yang melintasi lautan berbahaya di pulau peri.)
BUKU DUA BELAS – DVADASA NIPATA
464. CULLA-KUNALA-JATAKA
(Kunala-jataka.)
465. BHADDA-SALA-JATAKA
(Bagaimana sebuah pohon suci ditebang untuk tiang penyangga, dan roh pohon tersebut muncul di depan raja, dan dengan sifatnya yang tidak mementingkan diri sendiri merubah maksud raja.)
466. SAMUDDA-VANIJA-JATAKA
(Bagaimana sekelompok para tukang kayu tinggal di suatu pulau tertentu, dan dewa-dewa pulau tersebut memutuskan menenggelamkan mereka dengan suatu banjir; bagaimana yang bijaksana terselamatkan, tetapi yang bodoh menetap dan semuanya hilang.)
467. KAMA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran menolak menjadi raja muda ayahnya, dan maju ke perbatasan dimana ia menang dengan melayani rakyatnya, selanjutnya meminta kerajaan tersebut; dan bagaimana Sakka memberinya pelajaran atas keserakahannya.)
468. JANASANDHA-JATAKA
(Sepuluh nilai-nilai kebijaksanaan dijelaskan kepada seorang pangeran.)
469. MAHA-KANHA-JATAKA
(Bagaimana Sakka merubah Matali menjadi seekor anjing hitam yang dilatih untuk berburu, dan mengirimnya untuk menakuti dunia atas kejahatannya.)
470. KOSIYA-JATAKA
(Sudhabhojana-jataka.)
471. MENDAKA-JATAKA
(Ummagga-jataka.)
472. MAHA-PADUMA-JATAKA
(Bagaimana seorang ratu berusaha menggoda putra tirinya untuk berbuat dosa, dan saat ditolak ia berbuat seolah-olah putra tirinya yang menggodanya, dan bagaimana putra tirinya dibebaskan dari tuduhan kesalahannya dan sang ratu dipermalukan.)
473. MITTAMITTA-JATAKA
(Tanda-tanda dari seorang teman dan seorang musuh.)
BUKU TIGA BELAS – TERASA NIPATA
474. AMBA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria mendapatkan sebuah jimat untuk menumbuhkan buah diluar musimnya, dan bagaimana ia melupakannya karena ia berbohong kepada gurunya.)
475. PHANDANA-JATAKA
(Tentang seekor singa yang berencana menebang sebuah pohon, dan bagaimana ia diperdaya oleh dewa pohon tersebut.)
476. JAVANA-HAMSA-JATAKA
(Bagaimana seekor angsa raja dan seorang raja manusia menjadi teman; bagaimana angsa menolong dua ekor angsa bodoh yang terbang bertanding dengan matahari, dan tentang keahlian-keahliannya yang lain yang mengagumkan.)
477. CULLA-NARADA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa tergoda dalam keinginan jasmani, dan bagaimana ayahnya menuntunnya dengan nasihat baik.)
478. DUTA-JATAKA
(Bagaimana seorang murid mendapatkan emas untuk membayar gurunya dengan bermeditasi di tepi sungai.)
479. KALINGA-BODHI-JATAKA
(Tentang seorang pangeran yang tinggal di sebuah hutan, dan bagaimana ia jatuh cinta pada seorang gadis dengan melihat bunga-bunga yang dijatuhkan ke dalam sungai oleh gadis tersebut; bagaimana pangeran menjadi raja dunia, dan apa yang menimpanya.)
480. AKITTA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja membagikan semua hartanya dalam kedermawanan, dan bersama saudara perempuannya melepaskan segalanya dan pergi ke hutan; bagaimana ia pergi lebih jauh, hingga saudaranya mencarinya.)
481. TAKKARIYA-JATAKA
(Bagaimana seorang istri Brahmin mempunyai kelakuan cabul, dan suaminya ingin membunuh kekasihnya dengan memberikannya sebagai persembahan di fondasi pintu masuk; bagaimana dengan terlalu cepat berbicara ia sendiri hampir bertemu dengan ajalnya, tetapi dinasihati oleh seorang murid yang menceritakan kepadanya cerita-cerita; tentang seorang pria muda yang diperlakukan tidak layak dalam sebuah rumah pelacuran, tentang seekor burung yang mendapatkan kesedihan karena mencampuri urusan orang lain, tentang empat orang pria yang terbunuh dalam usaha menolong orang lain, tentang seekor kambing yang menemukan pisau yang akan membunuhnya, tentang dua peri yang mengerti kapan saatnya untuk berdiam. Setelah cerita-cerita ini diceritakan ia menyelamatkan nyawa pria tersebut.)
482. RURU-JATAKA
(Tentang seorang pria kaya yang menghamburkan kekayaannya dan ia terbuang di Ganges; bagaimana seekor rusa menyelamatkannya, dan ia membalasnya dengan mengkhianati rusa untuk ditangkap, tetapi tujuannya dikacaukan, dan semua rusa mendapatkan keselamatan.)
483. SARABHA-MIGA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja pergi berburu, saat mengejar seekor rusa jantan yang melewatinya ia terjatuh ke dalam sebuah lubang galian yang dalam dan diselamatkan oleh rusa jantan tersebut; dan bagaimana seorang pendeta menarik kesimpulan dari apa yang dilihat.)
BUKU EMPAT BELAS – PAKINNAKA NIPATA
484. SALIKEDARA-JATAKA
(Bagaimana sekumpulan burung-burung kakaktua sering melahap hasil-hasil panen beras, dan bagaimana raja mereka tertangkap dalam perangkap, menahan diri untuk berteriak sampai mereka habis makan, dan rayuan apa yang dipakainya sehingga ia mendapatkan kebebasan lagi.)
485. CANDA-KINNARA-JATAKA
(Dua peri yang tinggal di bukit indah dan bagaimana sang suami terluka dan sang istri meratapinya sampai Sakka datang untuk menolong.)
486. MAHA-UKKUSA-JATAKA
(Tentang nilai dari teman seperti yang ditunjukkan dalam cerita tentang seekor burung rajawali dimana sarangnya diselamatkan dengan bantuan dari seekor burung, singa dan kura.)
487. UDDALAKA-JATAKA
(Bagaimana seorang penasihat bijaksana menjelaskan kepada raja apa yang membuat seseorang menjadi brahmin yang benar.)
488. BHISA-JATAKA
(Tentang sejumlah petapa, dan bagaimana Sakka menguji mereka.)
489. SURICI-JATAKA
(Dua teman berjanji untuk menikahkan anak-anak mereka bersama, jika mereka mempunyai putri dan yang satunya mempunyai putra; bagaimana kedua pasang suami istri tersebut tidak mempunyai anak, dan ratu memberikan rajanya enam belas ribu istri dimana diantara mereka tidak memberikan anak; bagaimana Sakka memberi imbalan kepada ratu atas kebaikannya dengan memberinya seorang putra; bagaimana Sakka membangun istana yang ajaib untuk pangeran ini; bagaimana pangeran tidak dapat tertawa sampai seorang pemain sulap melakukan suatu permainan lucu di hadapannya.)
490. PAÑC-UPOSATHA-JATAKA
(Tentang seekor burung dara, ular, serigala anjing dan beruang yang bersumpah untuk menahan keinginan-keinginan; dan seorang petapa karena tidak berhasil mengalahkan kesombongannya ia membujuk dengan menyebabkan hipnotis mistik, mencaci maki seorang Pacceka Buddha, tetapi selanjutnya dalam penyesalan bersumpah untuk menundukkan kesombongan, dan banyak diperbaiki oleh burung dara, ular, serigala anjing dan beruang.)
491. MAHA-MORA-JATAKA
(Tentang seekor burung merak suci, berwarna emas dimana menyanyikan suatu nyanyian pujian pagi dan malam, dan bagaimana ia ditahan karena mudah menyerah pada keinginan nafsu, dan bagaimana ia bercakap-cakap dengan ratu dan dibebaskan.)
492. TACCHA-SUKARA-JATAKA
(Tentang seekor babi hutan pandai yang bekerja dengan sejumlah tukang kayu, dan bagaimana ia memperdaya seekor macan.)
493. MAHA-VANIJA-JATAKA
(Bagaimana beberapa pedagang menemukan sebuah pohon ajaib, dan keajaiban-keajaiban apa yang keluar dari ranting-ranting: sebuah pelajaran untuk menjauhkan diri dari keserakahan.)
494. SADHINA-JATAKA
(Tentang pengaruh dari kebaikan, dan bagaimana dapat memberikan manusia kebahagiaan yang besar dan bagaimana hal itu dapat dicapai.)
495. DASA-BRAHMANA-JATAKA
(Tanda-tanda dimana anda dapat mengetahui seorang Brahmin baik, dan siapa yang tidak pantas; tentang bunga-bunga yang dilempar ke udara, dan jatuh pada para Pacceka Buddha di Himalaya.)
496. BHIKKHA-PARAMPARA-JATAKA
(Tentang hal –hal sebelum imbalan-imbalan.)
BUKU LIMA BELAS – VISATI NIPATA
497. MATANGA-JATAKA
(Bagaimana seorang gadis yang tinggi dan besar muncul di Candala, tetapi dengan kegigihan ia menjadikannya sebagai istri; bagaimana putra mereka berdana ke suatu roh yang salah, dan dengan cara apa ia dirubah ke pikiran yang benar; juga tentang seorang petapa yang dididik dengan baik oleh pria Candala; dan kematian Candala yang agung.)
498. CITTA-SAMBHUTA-JATAKA
(Tentang dua orang yang menjadi teman melalui banyak kelahiran: sebagai Candalas, yang berpura-pura menjadi Brahmin, tetapi rahasia terbuka karena ucapan mereka; sebagai rusa muda di pegunungan; sebagai sepasang burung dara di Nerbudda; sebagai anak-anak lelaki kedudukan tinggi di Uttarapancala, saat yang satu mengenal teman satunya dengan nyanyian yang dinyanyikannya.)
499. SIVI-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran memberikan matanya sendiri sebagai hadiah, dan imbalannya.)
500. SIRIMANDA-JATAKA
(Maha-ummagga-jataka.)
501. ROHANTA-MIGA-JATAKA
(Tentang seekor rusa emas yang tertangkap dalam perangkap tidak akan berteriak karena khawatir menyebabkan rasa takut teman-temannya; bagaimana teman-temannya tetap bersamanya; bagaimana ia berkhotbah di hadapan ratu; dan bagaimana ia dibebaskan.)
502. HAMSA-JATAKA
(Tentang seekor angsa emas yang berceramah tentang hukum, bagaimana ia ditangkap, bagaimana hati pemburu dilunakkan untuk membebaskannya, bagaimana ia pergi ke hadapan raja dan juga berhasil.)
503. SATTIGUMBA-JATAKA
(Hubungan-hubungan jahat mengotori kelakuan-kelakuan baik: sebuah cerita tentang dua ekor burung kakaktua dimana yang satu baik dan yang satunya jelek sesuai dengan teman yang mereka punyai.)
504. BHALLATIYA-JATAKA
(Tentang dua peri yang tidak dapat menghilangkan kesedihan karena mereka telah berpisah selama satu malam, dan bagaimana mereka akhirnya terhibur.)
505. NOMANASSA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa palsu memanfaatkan pengetahuan yang ia dapat secara kebetulan, dan bagaimana rahasianya terbongkar oleh putra raja; tentang cara yang dipakainya untuk menfitnah pangeran.)
506. CAMPEYYA-JATAKA
(Tentang seekor ular naga raja yang berkekuatan besar, yang meninggalkan semua keindahannya di hari-hari puasa; bagaimana seorang penangkap ular menangkapnya, dan membuatnya menari untuk pertunjukkan.)
507. MAHA-PALOBHANA-JATAKA
(Bagaimana pangeran pembenci wanita digoda oleh seorang wanita agar jatuh cinta kepadanya, dan akhirnya melepaskan keduniawian.)
508. PAÑCA-PANDITA-JATAKA
(Maha-ummagga-jataka.)
509. HATTHI-PALA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja dan pendetanya setuju bahwa jika salah satu dari mereka mempunyai seorang putra, ia juga akan menjadi putra pihak yang satunya; bagaimana pendeta mempunyai empat putra yang tumbuh menjadi pria-pria kasar dan perampok-perampok, tetapi akhirnya meskipun melakukan segala usaha agar setiap putra menjadi raja, sebaliknya mereka melepaskan keduniawian.)
510. AYOGHARA-JATAKA
(Bagaimana seorang ratu kehilangan dua putra karena dibunuh oleh raksasa pemakan daging, dan bagaimana putra ketiga dilindungi dengan ditempatkan dalam sebuah rumah besi, dan mengapa ia melepaskan keduniawian.)
BUKU ENAM BELAS – TIMSANIPATA
511. KIMCHANDA-JATAKA
(Seorang pendeta yang menerima suap dan memberikan penilaian-penilaian salah dilahirkan kembali pada keadaan yang menderita sepanjang hari, tetapi karena ia telah terus melakukan setengah hari puasa, ia menikmati kemuliaan besar di malam hari. Rajanya yang telah menjadi seorang petapa diangkut oleh seorang peri sungai ke hutan mangga dimana pendeta dilahirkan kembali dan mendengarkan cerita pendeta tentang penderitaan dan kebahagiaan yang silih berganti.)
512. KUMBHA-JATAKA
(Bagaimana seorang pengurus hutan tanpa disengaja menemukan minuman keras dan bagaimana hal ini menyebabkan kehancuran seluruh India sampai Sakka muncul di bumi dan dengan menjelaskan tentang bahayanya minuman menyebabkan raja tertentu berpantang meminumnya.)
513. JAYADDISA-JATAKA
(Seorang yakkha wanita memenangkan seorang bayi keturunan raja dan memeliharanya seperti anaknya sendiri, mengajarnya memakan daging manusia. Dalam perjalanan waktu pemakan daging manusia tersebut menangkap saudara lelakinya, tetapi membebaskannya dengan kondisi bahwa ia harus segera kembali setelah ia menebus janjinya kepada seorang Brahmin. Putra raja menyerahkan diri sebagai korban demi manfaat ayahnya, dan sang pemakan daging manusia yang sekarang telah dikenal sebagai saudara raja dirubah menjadi baik dan menjadi petapa.)
514. CHANDDANTA-JATAKA
(Seorang gajah keturunan raja mempunyai dua orang istri. Salah satu dari mereka karena mempunyai khayalan yang tidak benar menjadi dendam kepada suaminya, dan setelahnya saat ia dilahirkan kembali sebagai istri favorit seorang raja tertentu, ia berpura-pura sakit dan bermimpi melihat seekor gajah dengan enam gading; dan agar sembuh dari penyakitnya, ia menjelaskan bahwa ia harus mempunyai gading-gading tersebut. Seorang pemburu yang berani setelah menyeberangi gunung yang luas dan menghadapi banyak kesulitan dan bahaya, akhirnya menemukan dan membunuh gajah, tetapi saat ratu menerima gading-gading tersebut dan mengetahui tentang kematian gajah ia diliputi dengan penyesalan dan meninggal karena kesedihan.)
515. SAMBHAVA-JATAKA
(Seorang raja ingin sekali mengetahui penjelasan tentang kebaikan dan kebenaran mengirimkan pendeta brahminnya untuk berkonsultasi dengan semua pendeta India dan akhirnya mendapatkan solusi dari keragu-raguannya dari seorang anak lelaki yang hanya berumur tujuh tahun.)
516. MAHAKAPI-JATAKA
(Seorang petani sedang mencari sapi jantannya yang lepas, ia sendiri tersesat di dalam suatu hutan dan terjatuh ke dalam sebuah lubang dalam, ia ditolong oleh seekor monyet. Orang tersebut berusaha mengambil nyawa penolongnya, dan karena rasa tidak berterima kasihnya ini ia diserang penyakit kusta.)
517. DAKARAKKHASA-JATAKA
(Lihat MAHAUMMAGGA-JATAKA.)
518. PANDARA-JATAKA
(Seorang petapa memaksa seekor ular raja untuk memberitahu rahasia dimana letak kekuatannya dan mengkhianatinya dengan memberitahu rahasia tersebut kepada musuh ular raja, burung garuda. Garuda memakai rahasia ini menangkap ular, tetapi karena kasihan ia membebaskan ular. Ular mengutuk petapa tersebut dan petapa ditelan oleh bumi dan dilahirkan dalam neraka.)
519. SAMBULA-JATAKA
(Seorang pangeran terserang penyakit kusta dan mengasingkan diri ke hutan sunyi, ditemani oleh istrinya yang setia dan dengan hati-hati menjaganya. Sang istri ditolong oleh Sakka dari raksasa pemakan daging manusia, dan walaupun ia dicurigai oleh suaminya, tetapi karena kebajikan dan keyakinannya ia menyembuhkan penyakit suaminya. Pangeran kembali memerintah kerajaan tetapi tidak menunjukkan rasa terima kasih kepada istrinya, sampai pangeran mendapatkan teguran dari ayahnya, akhirnya ia meminta maaf pada istrinya dan mengembalikan posisi istrinya yang sah.)
520. GANDATINDU-JATAKA
(Seorang raja jahat ditegur oleh roh pohon, dan saat ia bepergian dengan pendetanya pada suatu perjalanan memeriksa kekuasannya, banyak contoh-contoh dari pengaruh-pengaruh buruk atas pemerintahannya yang tidak benar menarik perhatiannya.. Sejak itu ia memerintah kerajaannya dengan benar.)
BUKU TUJUH BELAS – CATTALISANIPATA
521. TESAKUNA-JATAKA
(Seorang raja menemukan sebuah sarang burung berisi tiga butir telur. Saat telur menetas, raja mengangkat burung-burung kecil tersebut sebagai anak-anaknya. Mereka semua memberinya saran yang logis dalam memerintah kerajaannya dan diangkat ke kedudukan tinggi dalam Negara tersebut.)
522. SARABHANGA-JATAKA
(Seorang pemanah menunjukkan pertunjukkan-pertunjukkan yang menakjubkan atas keterampilannya dalam memanah. Ia menolak meneriman penghormatan yang diberikan kepadanya oleh raja dan mengasingkan diri ke sebuah hutan pertapaan. Di sini ia mengumpulkan satu kelompok besar murid-murid, memecahkan keragu-raguan tiga orang raja mengenai nasib dari beberapa orang pembuat dosa besar, selanjutnya merubah mereka dan para pengikutnya menuju ke kehidupan berkenaan dengan petapa.)
523. ALAMBUSA-JATAKA
(Seorang petapa dengan kesucian besarnya menimbulkan keirian Sakka, dan Sakka mengirim seorang bidadari yang sangat cantik ke bumi untuk menggodanya. Setelah jarak waktu sementara, orang suci tersebut mendapatkan kembali kesuciannya dan mencapai suatu keadaan kenikmatan.)
524. SAMKHAPALA-JATAKA
(Setelah suatu kehidupan kesucian, seorang raja tertentu dilahirkan dalam dunia Naga. Merasa jemu dengan keadaan kesenangannya ia kembali sebagai seekor ular di bumi, dan semestinya akan terbunuh melalui perbuatan sekelompok penjahat jika ia tidak ditolong oleh seorang perumah tangga kaya yang sedang bepergian di sana bersama rombongan besarnya. Raja Naga mengundang penolongnya ke rumah besarnya yang besar dan indah dan mengizinkan penolongnya tinggal di sana selama setahun, pada saat itu ia juga ingin meninggalkan dunia Naga untuk menjadi petapa di bumi. Dengan menceritakan apa yang terjadi kepadanya dan raja Naga, ia merubah pemimpin Negara saat itu ke suatu kehidupan kedermawanan dan kebaikan.)
525. CULLA-SUTASOMA-JATAKA
(Seorang raja begitu dipengaruhi oleh penemuan sehelai rambut putih di kepalanya sehingga ia melepaskan tahtanya dan menjadi seorang petapa. Walaupun dengan permohonan dari orang tuanya, istrinya, anak-anaknya dan teman-temannya, ia tetap bersikeras dalam keputusannya dan bersama keluarganya dan sejumlah besar anak buahnya memasuki kehidupan relijius.)
BUKU DELAPAN BELAS – PANNASANIPATA
526. NALINIKA-JATAKA
(Sakka yang iri kepada seorang petapa suci muncul di hadapan raja dan menyatakan bahwa musim kemarau yang sedang menimpa Negara adalah karena perbuatan dari petapa ini, dan satu-satunya jalan untuk memperbaiki kejahatan ini adalah menguasai kesuciannya. Dengan tujuan ini putri raja mengunjunginya, menyamar sebagai seorang petapa muda, dan karena kepolosannya ia berhasil dijatuhkan. Saat ayahnya kembali, ia memperingatkan putranya atas tipu muslihat kaum wanita dan berhasil mendapatkan tingkat kesucian seperti sebelumnya.)
527. UMMADANTI-JATAKA
(Seorang raja terpesona pada istri panglima tertingginya. Perwira ini dengan suatu tipu daya membuat raja percaya bahwa rahasia kesalahannya diketahui oleh umum, dan dengan nasihat istrinya meyakinkannya untuk menghentikan kegilaannya pada orang tersebut.)
528. MAHABODHI-JATAKA
(Seorang petapa diterima oleh seorang raja dan lebih disukai sehingga mendapatkan kehormatan tinggi, maka menimbulkan keirian dari para penasihat raja, maka mereka menfitnahnya dan merencanakan untuk membunuhnya. Ia ditolong dengan sebuah peringatan dari seekor anjing. Setelahnya petapa menjatuhkan hukuman kepada empat orang penasihat jahat tersebut yang menghasilkan aib dan pengusiran mereka.)
BUKU SEMBILAN BELAS – SATTHINIPATA
529. SONAKA-JATAKA
(Seorang raja setelah bertahun-tahun ingin sekali melihat seorang teman di masa mudanya yang telah menjadi seorang paccekabuddha, dalam bentuk sebuah lagu ia menawarkan imbalan bagi siapapun yang dapat memberitahu dimana dapat menemukan temannya. Temannya mengajar seorang anak lelaki kecil bait lagu, dan lagu tersebut menyanyikan sang anak di hadapan raja dan mendapatkan imbalan yang dijanjikan. Maka raja menemukan temannya, dan karena petunjuknya raja melepaskan kerajaannya kepada putranya dan menerima kehidupan relijius.)
530. SAMKICCA-JATAKA
(Seorang pangeran yang ingin sekali mendapatkan tahta berniat membunuh ayahnya. Temannya karena tidak berhasil mencegahnya ia mengasingkan diri dari istana dan menjadi seorang petapa. Setelah membunuh ayahnya, pangeran diliputi dengan perasaan takut. Akhirnya temannya kembali dan setelah menjelaskan bermacam-macam neraka dan hukuman-hukuman pada para pembuat dosa besar, dengan nasihatnya ia memulihkan ketenangan dalam pikiran raja.)
BUKU DUA PULUH – SATTATINIPATA
531. KUSA-JATAKA
(Seorang raja tertentu tidak mempunyai penerus, tetapi akhirnya dengan pertolongan Sakka, istri utamanya dengan ajaib melahirkan dua orang putra. Putra tertuanya tidak disukai tetapi sangat bijaksana. Ia hanya menyetujui menikah saat menemukan seorang putri raja yang tepat seperti bayangan yang ia dambakan. Pengantin tidak diperbolehkan melihat wajah suaminya di pagi hari sampai ia mengandung. Saat ia tanpa sengaja mengetahui betapa jelek suaminya, ia meninggalkannya dan kembali ke kerajaan ayahnya. Pangeran mengikutinya ke kerajaannya dan melakukan bermacam-macam usaha penyamaran yang sesuai, tetapi ia gagal mendapatkan cinta kasihnya. Akhirnya dengan muslihat Sakka, ia mendatangkan rasa permusuhan tujuh orang raja dan ditolong dari ambang kematian oleh suami yang dibencinya. Pangeran kembali ke negaranya bersama istrinya dimana mereka hidup berbahagia selamanya.)
532. SONA-NANDA-JATAKA
(Dua orang Brahmin bersaudara menjadi petapa dan menjaga orang tua mereka yang telah berumur. Saudara yang lebih muda bersikeras memberikan mereka buah-buah yang belum matang dan akhirnya diusir oleh saudara tuanya. Seorang raja berkuasa yang telah menang dari semua musuh-musuhnya membantu saudara yang lebih muda tersebut mendapatkan kembali dukungan saudaranya dan ia diperbolehkan lagi menjaga ayah dan ibunya.)
BUKU DUA PULUH SATU – ASITINIPATA
533. CULLA-HAMSA-JATAKA
(Raja dari angsa-angsa liar ditangkap dalam perangkap pemburu burung liar dan ditinggalkan oleh semua kecuali ketua kaptennya yang menolak untuk meninggalkannya. Pemburu burung tersentuh dengan kesetiaan ini sehingga ia melepaskan burung yang ditangkap ini, tetapi mereka mendesak agar dibawa ke hadapan raja Negara, dan setelah mengkhotbahkan Hukum kepadanya, dua burung tersebut dibebaskan dan kembali ke teman dan sanak saudara.)
534. MAHA-HAMSA-JATAKA
(Seorang ratu bermimpi tentang angsa-angsa emas dan memohon dengan sangat kepada raja untuk membawakan kepadanya seekor angsa emas. Raja mempunyai sebuah danau palsu buatan dan akhirnya pemburu burungnya menangkap raja dari para angsa. Sisa dari cerita ini seperti Cullahamsa-Jataka.)
535. SUDHABHOJANA-JATAKA
(Seorang orang kikir kaya sangat ingin memakan beberapa bubur nasi, dan untuk menghindari agar ia tidak perlu memberikan bubur kepada siapapun, ia mengasingkan diri ke hutan untuk memasaknya sendiri. Sakka dan dewa lainnya muncul dan meminta sebagian dari bubur tersebut. Orang kikir tersebut dirubah dengan nasihat mereka, menyerahkan semua uangnya dan menjadi seorang petapa. Setelahnya ia dipanggil untuk memberikan imbalan kebaikan kepada empat bidadari yang sangat cantik yaitu putri-putri Sakka. Ia menepatinya, dan pada kelahirannya kembali di dunia dewa ia diberi penghargaan oleh bidadari ini dan menikmati kekuasaan yang sangat besar.)
536. KUNALA-JATAKA
(Seekor raja dari para burung karena perintah dari temannya yaitu burung tekukur yang berketurunan raja menceritakan banyak contoh yang telah ia ketahui, untuk menjelaskan kebohongan, rasa tidak berterima kasih, dan ketidakmoralan dari para wanita.)
537. MAHA-SUTASOMA-JATAKA
(Seorang raja yang pernah menjadi yakkha di kelahiran sebelumnya mengembangkan kesukaan memakan daging manusia dan membunuh bawahan-bawahannya untuk menyediakan makanan kesukaannya. Saat perbuatannya yang salah ditemukan, ia menolak untuk menghentikan kebiasaannya memakan daging manusia dan diusir keluar dari kerajaannya. Sekarang ia tinggal dalam sebuah hutan dan memburu semua orang yang melewati jalan itu. Akhirnya ia menangkap seorang raja yang merupakan teman dan gurunya di masa mudanya, tetapi membebaskannya dengan kondisi bahwa ia harus kembali setelah ia memenuhi janji yang telah dibuatnya kepada seorang Brahmin. Raja kembali kepadanya dan orang pemakan manusia sangat senang dengan kejujurannya sehingga ia menawarkan kepada raja permintaan empat anugerah yang akan dipenuhiya. Saat diminta untuk menghentikan kebiasaan memakan daging manusia, dengan rasa enggan ia menyetujuinya dan akhirnya diperbolehkan kembali ke kerajaannya.)
538. MUGA-PAKKHA-JATAKA
(Seorang pangeran berpura-pura menjadi bisu dan tidak mampu. Bermacam-macam cara dilakukan untuk mencoba menerobos batasnya, tetapi selama enam belas tahun ini tidak menghasilkan apapun. Akhirnya, saat ia hendak dikubur, ia membuka mulutnya dan berkhotbah tentang agama kepada sais kereta kuda. Selanjutnya ia menjadi seorang petapa, dan ayahnya mengikutinya.)
539. MAHAJANAKA-JATAKA
(Seorang pangeran tanpa alasan dicurigai oleh saudara lelakinya melakukan pemberontakan terhadapnya dan membunuhnya. Istri raja yang sedang mengandung melarikan diri dari kota; putranya diasuh dan dibesarkan tanpa sepengetahuan ayahnya, tetapi saat ia mengetahui hal sebenarnya, ia pergi berlayar melakukan pekerjaan pedagang yang beresiko. Ia terdampar di laut dan seorang dewi membawanya ke kerajaan ayahnya, setelah menjawab beberapa pertanyaan sulit, ia menikahi putri dari orang yang merebut kekuasaannya. Lambat laun ia menjadi petapa dan diikuti oleh istrinya.)
540. SAMA-JATAKA
(Putra seorang pemburu menikah dengan putri seorang pemburu, dan keduanya menjadi petapa. Sang istri mengandung tanpa melakukan hubungan, dan melahirkan seorang putra. Orang tuanya dibutakan oleh seekor ular dan putranya menjaga mereka. Seorang raja datang berburu melihat anak lelaki tersebut dan memanahnya; tetapi saat raja mengetahui bahwa anak tersebut sangat bertanggung jawab dan mempunyai kasih sayang ia menyesal, maka raja sendiri menjaga orang tua anak tersebut. Anak lelaki dengan ajaib sembuh dan orang tuanya mendapatkan penglihatannya lagi.)
541. NIMI-JATAKA
(Seorang raja menjadi seorang petapa saat rambut putihnya pertama kali tumbuh. Sakka menjelaskan kepadanya bahwa kehidupan suci lebih baik daripada kedermawanan. Sais kereta kuda Sakka membawa raja mengelilingi surga dan neraka, dan akhirnya membawanya ke Sakka.)
542. THE KHANDAHALA-JATAKA
(Seorang raja ditipu oleh keputusan hakim yang salah bahwa semua keluarganya akan dihukum mati agar ia dapat menuju ke surga. Setelah bermacam-macam fluktuasi Sakka datang dan menyelamatkan mereka.)
543. BHURIDATTA-JATAKA
(Seorang petapa digoda oleh seekor naga wanita. Setelahnya ia menjadi raja. Adegan-adegan di Negara Naga dijelaskan. Ia mempunyai empat putra, salah satu dari putranya menjadi petapa. Permusuhan antara para Naga dan Garula. Suatu mantra sihir dan petualangan-petualangan pangeran dalam bentuk ular.)
544. MAHANARADAKASSAPA-JATAKA
(Seorang raja bertanya kepada seorang petapa tentang bermacam-macam kewajiban moral. Ia sendiri mengabdikan pada kesenangan indera, tetapi putrinya adalah seorang yang bijaksana dan mencoba menyelamatkannya dari kepercayaan-kepercayaan berkenaan dengan bida’ah, dimana akhirnya dipengaruhi oleh bantuan sang Buddha.)
545. VIDHURAPANDITA-JATAKA
(Empat orang raja termasuk Sakka berselisih tentang siapa yang paling bijaksana dan mereka menanyakan jawaban dari seorang manusia bijaksana yang memutuskan bahwa mereka semua adalah sama. Istri raja Naga begitu terpesona dengan apa yang ia dengar sehingga ia menginginkan hati manusia bijaksana tersebut. Raja menjanjikan putrinya kepada Yakkha jika Yakkha dapat membawa hati manusia tersebut. Yakkha mengunjungi istana dimana manusia itu berada, mengalahkan raja dengan perjudian dan mendapatkan hak atas manusia itu. Manusia bijaksana meminta penundaan selama tiga hari untuk menasehati keluarganya. Yakkha mencoba membunuhnya tetapi gagal. Manusia bijaksana meminta kepadanya apa yang ia inginkan. Selanjutnya manusia bijaksana berhasil menakhlukkan Yakkha dan pergi ke raja Naga dimana tidak ada bahaya menimpanya.)
546. THE MAHA-UMMAGGA-JATAKA
(Suatu cerita tentang empat orang manusia yang berpura-pura bijaksana dan seorang manusia bijaksana yang sesungguhnya, tentang bermacam-macam masalah dimana keempat orang tersebut gagal memecahkannya dan yang satu berhasil, tentang banyak usaha yang dilakukan oleh empat orang tersebut untuk menghancurkan satu orang bijaksana itu dan tentang kemenangannya yang terakhir, termasuk perang-perang, pertempuran, pengepungan dan penjelasan tentang terowongan yang menakjubkan yang penuh dengan mesin.)
547. VESSANTARA-JATAKA
(Seorang pangeran mengabdikan diri untuk memberikan imbalan-imbalan, ia terjatuh dalam aib karena memberikan seekor gajah yang ajaib. Ia diusir dari keluarganya dan menuju ke hutan dimana ia memberikan semua yang dimilikinya termasuk dua anaknya. Pada akhirnya anak-anaknya dibebaskan dan semuanya berakhir dengan baik.)