Check out the Latest Articles:

Jumat, 17 Juni 2011

Isi Kitab Jataka "376 sampai ke 547" (silahkan klik judul kitab yang ingin dibaca)

Isi Kitab Jataka

DAFTAR ISI JATAKA

BUKU ENAM - CHANIPATA
376. AVARIYA-JATAKA
(Bagaimanan seorang tukang perahu bodoh bertindak saat diberi saran bagus sebagai pengganti ongkos pengangkutan.)
377. SETAKETU-JATAKA
(Bagaimana kasta dan kesucian yang dibuat-buat digagalkan.)
378. DARIMUKHA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja melepaskan kerajaannya atas saran seorang teman lama yang telah menjadi seorang Pacceka Buddha.)
379. NERU-JATAKA
(Bagaimana burung-burung keturunan raja menghindari sebuah gunung emas yang membuat semua burung kelihatan sama.)
380. ASANKA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja menghabiskan waktu tiga tahun untuk mencari nama ratu masa depannya.)
381. MIGALOPA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung nasar yang tidak patuh meninggal.)
382. SIRIKALAKANNI-JATAKA
(Bagaimana hal sebelumnya diselesaikan oleh seorang pedagang baik antara dewi-dewi Nasib Baik dan Sial.)
383. KUKKUTA-JATAKA
(Bagaimana seekor kucing gagal membohongi ayam jantan.)
384. DHAMMADDHAJA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung gagak yang bersifat pura-pura dibunuh mati.)
385. NANDIYAMIGA-JATAKA
(Bagaimana seekor rusa baik membawa berkah-berkah kepada keluarganya dan semua binatang.)
386. KHARAPUTTA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja mendapatkan suatu jimat dari seekor naga dimana ia dapat mengerti suara-suara semua binatang: ratunya berusaha mendapatkan jimat darinya, tetapi digagalkan melalui beberapa saran yang diberikan oleh Sakka yang menyamar sebagai seekor kambing.)
387. SUCI-JATAKA
(Bagaimana seorang tukang besi muda membuat jarum yang bagus sekali, dan dengan demikian mendapatkan putri dari ketua tukang besi sebagai istrinya.)
388. TUNDILA-JATAKA
(Bagaimana seekor babi menjelaskan kepada saudara lelakinya yang lebih muda bahwa kematian tidak perlu ditakuti.)
389. SUVANNAKAKKATA-JATAKA
(Bagaimana seorang petani ditolong oleh seekor kepiting baik dari pembunuhan oleh ular yang bersekutu dengan burung gagak: akhirnya ular dan burung gagak bunuh diri.)
390. MAYHAKA-JATAKA
(Bagaimana paman yang serakah dan pembunuh disamakan dengan seekor burung tertentu, maka ia berubah menjadi baik.)
391. DHAJAVIHETHA-JATAKA
(Bagaimana seorang jahat menyamar sebagai Saudara Suci mengakibatkan pengusiran saudara-saudara seagama dari suatu kerajaan, dan kehancuran spiritual rakyat: Sakka turut campur tangan dan menyelamatkan kerajaan tersebut.)
392. BHISAPUPPHA-JATAKA
(Bagaimana seorang Brahmin dituduh mencuri bau bunga.)
393. VIGHASA-JATAKA
(Bagaimana pemanjaan diri tertentu para bhikkhu diperingatkan oleh seekor burung kakaktua.)
394. VATTAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung puyuh menjelaskan kepada seekor burung gagak bagaimana menjadi gemuk.)
395. KAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung gagak serakah dicemooh dan dibunuh.)
BUKU TUJUH – SATTANIPATA
396. KUKKU-JATAKA
(Bagaimana seorang raja dirubah menjadi baik oleh kutipan-kutipan tertentu.)
397. MANOJA-JATAKA
(Bagaimana seekor singa dibujuk menuju kematiannya oleh nasihat serigala anjing.)
398. SUTANO-JATAKA
(Bagaimana seorang raja terbujuk ke dalam kekuasaan raksasa pemakan daging, dimana ia setiap hari mengirim rakyat untuk dimakan: Seorang pria muda memanggil raksasa yang lebih baik dan merubah raja menjadi baik.)
399. GIJJHA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung nasar muda yang baik dilepaskan dari perangkap oleh seorang pemburu.)
400. DABBHAPUPPHA-JATAKA
(Bagaimana dua berang-berang yang telah menangkap seekor ikan dibohongi oleh seekor serigala anjing.)
401. DASANNAKA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja disembuhkan dari suatu penyakit, menanggung kerinduan pada istrinya, dengan melihat seorang pria menelan sebuah pedang.)
402. SATTUBHASTA-JATAKA
(Bagaimana seorang Brahmin tua yang diutus oleh istrinya untuk mengemis: tanpa diketahui memasukkan seekor ular ke dalam kantong makanannya: seorang Brahmin pendeta muda menebak bahwa ada ular di dalam kantong, selanjutnya ia menyingkapkan kejahatan istri Brahmin tua.)
403. ATTHISENA-JATAKA
(Bagaimana seorang Brahmin menjelaskan kepada raja mengapa ia tidak mengajukan petisi.)
404. KAPI-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet nakal membawa kehancuran pada keluarganya.)
405. BAKABRAHMA-JATAKA
(Bagaimana malaikat dirubah dari kepercayaan keagamaan yang menyimpang dari ajaran agama menjadi baik.)
406. GANDHARA-JATAKA
(Bagaimana dua orang raja menjadi petapa, dan salah satu petapa memberi peringatan atas kesalahan yang dilakukan oleh petapa yang satunya.)
407. MAHAKAPI-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet menyelamatkan para pengikutnya dengan mengorbankan nyawanya sendiri.)
408. KUMBHAKARA-JATAKA
(Bagaimana empat raja menjadi petapa melalui pengamatan sebuah pohon mangga, gelang tangan, sekawanan burung dan beberapa sapi jantan secara berurutan: seorang pembuat barang tembikar dan istrinya secara terpisah mengikuti contoh mereka.)
409. DALHADHAMMA-JATAKA
(Bagaimana seekor gajah betina, pada masa tuanya dilupakan oleh raja, akhirnya reputasinya dipulihkan kembali.)
410. SOMADATTA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa dihibur sehubungan dengan kematian seekor gajah muda.)
411. SUSIMA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja menjadi petapa setelah ratu menunjukkan sehelai rambut putih.)
412. KOTISIMBALI-JATAKA
(Bagaimana roh pohon ditakuti oleh seekor burung dan dihibur oleh seekor raja rusa.)
413. DHUMAKARI-JATAKA
(Bagaimana seorang raja melupakan teman-teman lamanya demi teman-teman baru: pengalamannya dijelaskan dengan sebuah cerita tentang seorang Brahmin peternak kambing dan beberapa rusa.)
414. JAGARA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa terus terjaga di malam hari.)
415. KUMMASAPINDA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja dan ratu mengumumkan jasa-jasa mereka di kelahiran-kelahiran sebelumnya sehingga mereka dapat lahir di kedudukan kerajaan.)
416. PARANTAPA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran mengerti ucapan para serigala anjing: dan bagaimana putra raja menemukan dan membalas dendam pembunuhan ayahnya setelah bertahun-tahun.)
BUKU DELAPAN – ATTHANIPATA
417. KACCANI-JATAKA
(Bagaimana seorang wanita tua yang diusir dari rumah putranya karena ulah menantunya berpikir bahwa kebenaran telah mati: dan bagaimana seluruh keluarga menjadi damai kembali.)
418. ATTHASADDA-JATAKA
(Bagaimana delapan suara yang telah menakuti raja dijelaskan kepadanya dengan tidak berbahaya.)
419. SULASA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria yang hendak membunuh istrinya dibunuh istrinya.)
420. SUMANGALA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja tidak akan memutuskan sebuah perkara sampai kemarahannya hilang.)
421. GANGAMALA-JATAKA
(Bagaimana seorang pembantu yang rela menolong dilahirkan kembali menjadi seorang raja: bagaimana ia berbagi kerajaannya selama beberapa waktu dengan seorang pengangkut air yang telah menunjukkan dirinya sendiri sebagai pria jujur: bagaimana seorang tukang cukur mendapatkan penjelasan dari raja tentang kelahirannya di kedudukan kerajaan, dan menjadi seorang paccekabuddha, dihormati oleh raja.)
422. CETIYA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja yang berbohong di jaman keemasan, tenggelam ke dalam bumi maka jatuh ke Neraka.)
423. INDRIYA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa yang tergoda diperingatkan oleh cerita tentang pemburu yang menyedihkan.)
424. ADITTA-JATAKA
(Bagaimana tujuh paccekabuddha datang dan menerima hadiah dari raja.)
425. ATTHANA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa menolak seorang wanita yang pernah bertindak kasar kepadanya.)
426. DIPI-JATAKA
(Bagaimana seekor macan tutul memakan kambing betina sehubungan dengan semua kesopanannya.)
BUKU SEMBILAN – NAVANIPATA
427. GIJJHA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung nasar terbunuh karena terlalu berani mencoba suatu pertarungan.)
428. KOSAMBI-JATAKA
(Tidak sempurna – berhubungan dengan cerita di no. 371.)
429. MAHASUKA-JATAKA
(Bagaimana seekor kakaktua yang berterima kasih menolak meninggalkan sebuah pohon buah ara gundul.)
430. CULLASUKA-JATAKA
(Cerita yang sama seperti yang sebelumnya.)
431. HARITA-JATAKA
(Tentang seorang petapa yang tidak akan berbohong untuk menutupi dosanya.)
432. PADAKUSALAMANAVA-JATAKA
(Sebagai hadiah dari seorang ibu jin, seorang anak lelaki mendapatkan kemampuan mengenali jejak-jejak kaki bahkan di udara, dan untuk menguji kemampuan anak lelaki tersebut seorang raja mencuri permata-permatanya sendiri dan memerintahkan anak tersebut untuk menangkap sang pencuri. Saat anak lelaki dengan sejumlah cerita yang jelas menunjuk raja atas pencurian, sang raja dihukum mati oleh rakyatnya sendiri dan anak lelaki tersebut menjadi raja.)
433. LOMASAKASSAPA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja menjanjikan kepada seorang petapa suatu pernikahan dengan putri raja jika ia dapat mempersembahkan suatu korban makhluk hidup, dan bagaimana petapa menolak godaan tersebut.)
434. CAKKAVAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung gagak melalui keserakahannya tidak dapat mencapai kecantikan angsa merah.)
435. HALIDDIRAGA-JATAKA
(Seorang pemuda yang dibawa ke jalan sesat oleh godaan-godaan wanita ditolong oleh penasihat-penasihat bijaksana ayahnya.)
436. SAMUGGA-JATAKA
(Bagaimana iblis yang menelan istrinya dan membawanya dalam perutnya, walaupun demikian ia gagal menyimpan kebajikannya.)
437. PUTIMAMSA-JATAKA
(Bagaimana seekor kambing betina yang bijaksana memperdayai serigala anjing yang berencana membunuhnya.)
438. TITTIRA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa jahat membunuh seekor ayam hutan yang berpengetahuan, dan bagaimana seekor singa dan macan membalas dendam kematian ayam hutan tersebut.)
BUKU SEPULUH – DASANIPATA
439. CATU-DVARA-JATAKA
(Tentang Mittavindaka, dan bagaimana ia dihukum karena sifat iri hati.)
440. KANHA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa membuat pilihan bijaksana atas keuntungan-keuntungan yang ditawarkan kepadanya oleh Sakka.)
441. CATU-POSATHIKA-JATAKA
(Lihat Punnaka-jataka.)
442. SAMKHA-JATAKA
(Bagaimana suatu pemberian kepada seorang Pacceka Buddha dibalas dengan imbalan yang berlimpah ruah, dan tentang perahu ajaib.)
443. CULLA-BODHI-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa dibebaskan dari semua nafsu birahi, dan bagaimana ia menjelaskan kepada raja sifat dari nafsu birahi.)
444. KANDHADIPAYANA-JATAKA
(Tentang sejumlah orang yang mengakui kesalahan-kesalahan rahasia mereka, dan tentang kebajikan dari suatu Perbuatan Kebenaran.)
445. NIGRODHA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria yang dilahirkan di kasta rendah menjadi raja dengan memakan daging ayam jantan, dan tentang rasa terima kasih dan tidak terima kasih yang ditunjukkan teman-temannya sesuai dengan kebaikan mereka.)
446. TAKKALA-JATAKA
(Bagaimana seorang putra yang tidak berterima kasih berencana membunuh ayah tuanya, tetapi saat putranya sendiri tanpa disengaja mendengarkan rencana tersebut menunjukkan kepadanya pelajaran tentang kejelekannya, ia menjadi malu.)
447. MAHA-DHAMMA-PALA-JATAKA
(Bagaimana seorang ayah menolak untuk percaya bahwa putranya telah meninggal, karena meninggal muda bukan merupakan kebiasaan dalam keluarganya: hal ini adalah hasil dari kehidupan yang baik selama banyak generasi.)
448. KUKKUTA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung elang kecil berpura-pura berteman dengan seekor burung, tetapi burung tersebut tidak tertipu.)
449. MATTA-KUNDALI-JATAKA
(Bagaimana seseorang yang bersedih atas kematian putranya terhibur.)
450. BILARI-KOSIYA-JATAKA
(Bagaimana orang kikir disembuhkan oleh makhluk-makhluk suci yang berbuat seolah-olah tersendat makanannya.)
451. CAKKA-VAKA-JATAKA
(Tentang seekor burung gagak dan dua angsa merah, bagaimana mereka masing-masing berbicara tentang makanannya sendiri dan apa yang menyebabkan warna bulu mereka.)
452. BHURI-PAÑHA-JATAKA
(Ummagga-jataka.)
453. MAHA-MANGALA-JATAKA
(Tentang ketidak bergunannya ramalan-ramalan, dan bagaimana kebaikan dan kebajikan adalah ramalan yang terbaik.)
454. GHATA-JATAKA
(Bagaimana seorang gadis ditahan dalam sebuah menara dimana ia tidak mungkin menikah dengan siapapun, dan bagaimana usaha tersebut dikalahkan, tentang kota ajaib yang dijaga oleh seekor keledai, tentang perbuatan-perbuatan liar dari Sepuluh Saudara Pekerja Keras yang menjadi raja-raja dengan penaklukan benar, dan akhirnya hancur dan bagaimana seorang raja terhibur dari kehilangan putra kesayangannya.)
BUKU SEBELAS – EKADASA NIPATA
455. MATI-POSAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor gajah yang terlalu baik untuk melawan tertangkap, dan bagaimana raja membebaskannya, tersentuh dengan cinta kasih gajah ini kepada ibunya.)
456. JUNHA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran membuat suatu janji yang ia penuhi saat ia mendapatkan kerajaannya.)
457. DHAMMA-JATAKA
(Bagaimana Kebenaran dan Kesalahan memperdebatkan alasannya masing-masing, dan bagaimana Kesalahan mempunyai alasan yang terburuk.)
458. UDAYA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja dan ratu mempunyai pengendalian diri dalam ikatan perkawinan, dan bagaimana Sakka menguji sang ratu, dan bagaimana ia dibenarkan.)
459. PANIYA-JATAKA
(Bagaimana seorang penduduk desa mencuri air dari pot teman kerjanya, dan dengan bermeditasi akan hal tersebut ia menjadi seorang Pacceka Buddha; dan bagaimana orang-orang lainnya merenungkan dosa-dosa mereka, mencapai hasil yang serupa.)
460. YUVANJAYA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran dengan melihat tetesan-tetesan embun membuatnya bermeditasi pada ketidakkekalan semua benda, dan menjadi petapa.)
461. DASARATHA-JATAKA
(Bagaimana dua orang pangeran bersama saudara perempuan mereka meninggalkan negeri untuk menghindari bahaya dan tinggal dalam pegunungan; bagaimana mereka bosan dengan berita-berita tentang kematian ayah mereka; bagaimana pangeran yang tertua mengirim sandalnya guna mendapatkan tahtanya, dan bagaimana mereka memberikan bukti ketidakpuasan jika setiap keputusan salah dikeluarkan.)
462. SAMVARA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran yang kelihatannya mempunyai kerendahan hati berteman dengan bermacam-macam orang, dan cara yang ia gunakan untuk menenangkan saudara-saudara lelakinya yang akan bertengkar dengannya.)
463. SUPPARAKA-JATAKA
(Bagaimana seorang pelaut diangkat menjadi juru taksir dan juru nilai raja, dan bagaimana ia mengemudi sebuah kapal besar yang melintasi lautan berbahaya di pulau peri.)
BUKU DUA BELAS – DVADASA NIPATA
464. CULLA-KUNALA-JATAKA
(Kunala-jataka.)
465. BHADDA-SALA-JATAKA
(Bagaimana sebuah pohon suci ditebang untuk tiang penyangga, dan roh pohon tersebut muncul di depan raja, dan dengan sifatnya yang tidak mementingkan diri sendiri merubah maksud raja.)
466. SAMUDDA-VANIJA-JATAKA
(Bagaimana sekelompok para tukang kayu tinggal di suatu pulau tertentu, dan dewa-dewa pulau tersebut memutuskan menenggelamkan mereka dengan suatu banjir; bagaimana yang bijaksana terselamatkan, tetapi yang bodoh menetap dan semuanya hilang.)
467. KAMA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran menolak menjadi raja muda ayahnya, dan maju ke perbatasan dimana ia menang dengan melayani rakyatnya, selanjutnya meminta kerajaan tersebut; dan bagaimana Sakka memberinya pelajaran atas keserakahannya.)
468. JANASANDHA-JATAKA
(Sepuluh nilai-nilai kebijaksanaan dijelaskan kepada seorang pangeran.)
469. MAHA-KANHA-JATAKA
(Bagaimana Sakka merubah Matali menjadi seekor anjing hitam yang dilatih untuk berburu, dan mengirimnya untuk menakuti dunia atas kejahatannya.)
470. KOSIYA-JATAKA
(Sudhabhojana-jataka.)
471. MENDAKA-JATAKA
(Ummagga-jataka.)
472. MAHA-PADUMA-JATAKA
(Bagaimana seorang ratu berusaha menggoda putra tirinya untuk berbuat dosa, dan saat ditolak ia berbuat seolah-olah putra tirinya yang menggodanya, dan bagaimana putra tirinya dibebaskan dari tuduhan kesalahannya dan sang ratu dipermalukan.)
473. MITTAMITTA-JATAKA
(Tanda-tanda dari seorang teman dan seorang musuh.)
BUKU TIGA BELAS – TERASA NIPATA
474. AMBA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria mendapatkan sebuah jimat untuk menumbuhkan buah diluar musimnya, dan bagaimana ia melupakannya karena ia berbohong kepada gurunya.)
475. PHANDANA-JATAKA
(Tentang seekor singa yang berencana menebang sebuah pohon, dan bagaimana ia diperdaya oleh dewa pohon tersebut.)
476. JAVANA-HAMSA-JATAKA
(Bagaimana seekor angsa raja dan seorang raja manusia menjadi teman; bagaimana angsa menolong dua ekor angsa bodoh yang terbang bertanding dengan matahari, dan tentang keahlian-keahliannya yang lain yang mengagumkan.)
477. CULLA-NARADA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa tergoda dalam keinginan jasmani, dan bagaimana ayahnya menuntunnya dengan nasihat baik.)
478. DUTA-JATAKA
(Bagaimana seorang murid mendapatkan emas untuk membayar gurunya dengan bermeditasi di tepi sungai.)
479. KALINGA-BODHI-JATAKA
(Tentang seorang pangeran yang tinggal di sebuah hutan, dan bagaimana ia jatuh cinta pada seorang gadis dengan melihat bunga-bunga yang dijatuhkan ke dalam sungai oleh gadis tersebut; bagaimana pangeran menjadi raja dunia, dan apa yang menimpanya.)
480. AKITTA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja membagikan semua hartanya dalam kedermawanan, dan bersama saudara perempuannya melepaskan segalanya dan pergi ke hutan; bagaimana ia pergi lebih jauh, hingga saudaranya mencarinya.)
481. TAKKARIYA-JATAKA
(Bagaimana seorang istri Brahmin mempunyai kelakuan cabul, dan suaminya ingin membunuh kekasihnya dengan memberikannya sebagai persembahan di fondasi pintu masuk; bagaimana dengan terlalu cepat berbicara ia sendiri hampir bertemu dengan ajalnya, tetapi dinasihati oleh seorang murid yang menceritakan kepadanya cerita-cerita; tentang seorang pria muda yang diperlakukan tidak layak dalam sebuah rumah pelacuran, tentang seekor burung yang mendapatkan kesedihan karena mencampuri urusan orang lain, tentang empat orang pria yang terbunuh dalam usaha menolong orang lain, tentang seekor kambing yang menemukan pisau yang akan membunuhnya, tentang dua peri yang mengerti kapan saatnya untuk berdiam. Setelah cerita-cerita ini diceritakan ia menyelamatkan nyawa pria tersebut.)
482. RURU-JATAKA
(Tentang seorang pria kaya yang menghamburkan kekayaannya dan ia terbuang di Ganges; bagaimana seekor rusa menyelamatkannya, dan ia membalasnya dengan mengkhianati rusa untuk ditangkap, tetapi tujuannya dikacaukan, dan semua rusa mendapatkan keselamatan.)
483. SARABHA-MIGA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja pergi berburu, saat mengejar seekor rusa jantan yang melewatinya ia terjatuh ke dalam sebuah lubang galian yang dalam dan diselamatkan oleh rusa jantan tersebut; dan bagaimana seorang pendeta menarik kesimpulan dari apa yang dilihat.)
BUKU EMPAT BELAS – PAKINNAKA NIPATA
484. SALIKEDARA-JATAKA
(Bagaimana sekumpulan burung-burung kakaktua sering melahap hasil-hasil panen beras, dan bagaimana raja mereka tertangkap dalam perangkap, menahan diri untuk berteriak sampai mereka habis makan, dan rayuan apa yang dipakainya sehingga ia mendapatkan kebebasan lagi.)
485. CANDA-KINNARA-JATAKA
(Dua peri yang tinggal di bukit indah dan bagaimana sang suami terluka dan sang istri meratapinya sampai Sakka datang untuk menolong.)
486. MAHA-UKKUSA-JATAKA
(Tentang nilai dari teman seperti yang ditunjukkan dalam cerita tentang seekor burung rajawali dimana sarangnya diselamatkan dengan bantuan dari seekor burung, singa dan kura.)
487. UDDALAKA-JATAKA
(Bagaimana seorang penasihat bijaksana menjelaskan kepada raja apa yang membuat seseorang menjadi brahmin yang benar.)
488. BHISA-JATAKA
(Tentang sejumlah petapa, dan bagaimana Sakka menguji mereka.)
489. SURICI-JATAKA
(Dua teman berjanji untuk menikahkan anak-anak mereka bersama, jika mereka mempunyai putri dan yang satunya mempunyai putra; bagaimana kedua pasang suami istri tersebut tidak mempunyai anak, dan ratu memberikan rajanya enam belas ribu istri dimana diantara mereka tidak memberikan anak; bagaimana Sakka memberi imbalan kepada ratu atas kebaikannya dengan memberinya seorang putra; bagaimana Sakka membangun istana yang ajaib untuk pangeran ini; bagaimana pangeran tidak dapat tertawa sampai seorang pemain sulap melakukan suatu permainan lucu di hadapannya.)
490. PAÑC-UPOSATHA-JATAKA
(Tentang seekor burung dara, ular, serigala anjing dan beruang yang bersumpah untuk menahan keinginan-keinginan; dan seorang petapa karena tidak berhasil mengalahkan kesombongannya ia membujuk dengan menyebabkan hipnotis mistik, mencaci maki seorang Pacceka Buddha, tetapi selanjutnya dalam penyesalan bersumpah untuk menundukkan kesombongan, dan banyak diperbaiki oleh burung dara, ular, serigala anjing dan beruang.)
491. MAHA-MORA-JATAKA
(Tentang seekor burung merak suci, berwarna emas dimana menyanyikan suatu nyanyian pujian pagi dan malam, dan bagaimana ia ditahan karena mudah menyerah pada keinginan nafsu, dan bagaimana ia bercakap-cakap dengan ratu dan dibebaskan.)
492. TACCHA-SUKARA-JATAKA
(Tentang seekor babi hutan pandai yang bekerja dengan sejumlah tukang kayu, dan bagaimana ia memperdaya seekor macan.)
493. MAHA-VANIJA-JATAKA
(Bagaimana beberapa pedagang menemukan sebuah pohon ajaib, dan keajaiban-keajaiban apa yang keluar dari ranting-ranting: sebuah pelajaran untuk menjauhkan diri dari keserakahan.)
494. SADHINA-JATAKA
(Tentang pengaruh dari kebaikan, dan bagaimana dapat memberikan manusia kebahagiaan yang besar dan bagaimana hal itu dapat dicapai.)
495. DASA-BRAHMANA-JATAKA
(Tanda-tanda dimana anda dapat mengetahui seorang Brahmin baik, dan siapa yang tidak pantas; tentang bunga-bunga yang dilempar ke udara, dan jatuh pada para Pacceka Buddha di Himalaya.)
496. BHIKKHA-PARAMPARA-JATAKA
(Tentang hal –hal sebelum imbalan-imbalan.)
BUKU LIMA BELAS – VISATI NIPATA
497. MATANGA-JATAKA
(Bagaimana seorang gadis yang tinggi dan besar muncul di Candala, tetapi dengan kegigihan ia menjadikannya sebagai istri; bagaimana putra mereka berdana ke suatu roh yang salah, dan dengan cara apa ia dirubah ke pikiran yang benar; juga tentang seorang petapa yang dididik dengan baik oleh pria Candala; dan kematian Candala yang agung.)
498. CITTA-SAMBHUTA-JATAKA
(Tentang dua orang yang menjadi teman melalui banyak kelahiran: sebagai Candalas, yang berpura-pura menjadi Brahmin, tetapi rahasia terbuka karena ucapan mereka; sebagai rusa muda di pegunungan; sebagai sepasang burung dara di Nerbudda; sebagai anak-anak lelaki kedudukan tinggi di Uttarapancala, saat yang satu mengenal teman satunya dengan nyanyian yang dinyanyikannya.)
499. SIVI-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran memberikan matanya sendiri sebagai hadiah, dan imbalannya.)
500. SIRIMANDA-JATAKA
(Maha-ummagga-jataka.)
501. ROHANTA-MIGA-JATAKA
(Tentang seekor rusa emas yang tertangkap dalam perangkap tidak akan berteriak karena khawatir menyebabkan rasa takut teman-temannya; bagaimana teman-temannya tetap bersamanya; bagaimana ia berkhotbah di hadapan ratu; dan bagaimana ia dibebaskan.)
502. HAMSA-JATAKA
(Tentang seekor angsa emas yang berceramah tentang hukum, bagaimana ia ditangkap, bagaimana hati pemburu dilunakkan untuk membebaskannya, bagaimana ia pergi ke hadapan raja dan juga berhasil.)
503. SATTIGUMBA-JATAKA
(Hubungan-hubungan jahat mengotori kelakuan-kelakuan baik: sebuah cerita tentang dua ekor burung kakaktua dimana yang satu baik dan yang satunya jelek sesuai dengan teman yang mereka punyai.)
504. BHALLATIYA-JATAKA
(Tentang dua peri yang tidak dapat menghilangkan kesedihan karena mereka telah berpisah selama satu malam, dan bagaimana mereka akhirnya terhibur.)
505. NOMANASSA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa palsu memanfaatkan pengetahuan yang ia dapat secara kebetulan, dan bagaimana rahasianya terbongkar oleh putra raja; tentang cara yang dipakainya untuk menfitnah pangeran.)
506. CAMPEYYA-JATAKA
(Tentang seekor ular naga raja yang berkekuatan besar, yang meninggalkan semua keindahannya di hari-hari puasa; bagaimana seorang penangkap ular menangkapnya, dan membuatnya menari untuk pertunjukkan.)
507. MAHA-PALOBHANA-JATAKA
(Bagaimana pangeran pembenci wanita digoda oleh seorang wanita agar jatuh cinta kepadanya, dan akhirnya melepaskan keduniawian.)
508. PAÑCA-PANDITA-JATAKA
(Maha-ummagga-jataka.)
509. HATTHI-PALA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja dan pendetanya setuju bahwa jika salah satu dari mereka mempunyai seorang putra, ia juga akan menjadi putra pihak yang satunya; bagaimana pendeta mempunyai empat putra yang tumbuh menjadi pria-pria kasar dan perampok-perampok, tetapi akhirnya meskipun melakukan segala usaha agar setiap putra menjadi raja, sebaliknya mereka melepaskan keduniawian.)
510. AYOGHARA-JATAKA
(Bagaimana seorang ratu kehilangan dua putra karena dibunuh oleh raksasa pemakan daging, dan bagaimana putra ketiga dilindungi dengan ditempatkan dalam sebuah rumah besi, dan mengapa ia melepaskan keduniawian.)
BUKU ENAM BELAS – TIMSANIPATA
511. KIMCHANDA-JATAKA
(Seorang pendeta yang menerima suap dan memberikan penilaian-penilaian salah dilahirkan kembali pada keadaan yang menderita sepanjang hari, tetapi karena ia telah terus melakukan setengah hari puasa, ia menikmati kemuliaan besar di malam hari. Rajanya yang telah menjadi seorang petapa diangkut oleh seorang peri sungai ke hutan mangga dimana pendeta dilahirkan kembali dan mendengarkan cerita pendeta tentang penderitaan dan kebahagiaan yang silih berganti.)
512. KUMBHA-JATAKA
(Bagaimana seorang pengurus hutan tanpa disengaja menemukan minuman keras dan bagaimana hal ini menyebabkan kehancuran seluruh India sampai Sakka muncul di bumi dan dengan menjelaskan tentang bahayanya minuman menyebabkan raja tertentu berpantang meminumnya.)
513. JAYADDISA-JATAKA
(Seorang yakkha wanita memenangkan seorang bayi keturunan raja dan memeliharanya seperti anaknya sendiri, mengajarnya memakan daging manusia. Dalam perjalanan waktu pemakan daging manusia tersebut menangkap saudara lelakinya, tetapi membebaskannya dengan kondisi bahwa ia harus segera kembali setelah ia menebus janjinya kepada seorang Brahmin. Putra raja menyerahkan diri sebagai korban demi manfaat ayahnya, dan sang pemakan daging manusia yang sekarang telah dikenal sebagai saudara raja dirubah menjadi baik dan menjadi petapa.)
514. CHANDDANTA-JATAKA
(Seorang gajah keturunan raja mempunyai dua orang istri. Salah satu dari mereka karena mempunyai khayalan yang tidak benar menjadi dendam kepada suaminya, dan setelahnya saat ia dilahirkan kembali sebagai istri favorit seorang raja tertentu, ia berpura-pura sakit dan bermimpi melihat seekor gajah dengan enam gading; dan agar sembuh dari penyakitnya, ia menjelaskan bahwa ia harus mempunyai gading-gading tersebut. Seorang pemburu yang berani setelah menyeberangi gunung yang luas dan menghadapi banyak kesulitan dan bahaya, akhirnya menemukan dan membunuh gajah, tetapi saat ratu menerima gading-gading tersebut dan mengetahui tentang kematian gajah ia diliputi dengan penyesalan dan meninggal karena kesedihan.)
515. SAMBHAVA-JATAKA
(Seorang raja ingin sekali mengetahui penjelasan tentang kebaikan dan kebenaran mengirimkan pendeta brahminnya untuk berkonsultasi dengan semua pendeta India dan akhirnya mendapatkan solusi dari keragu-raguannya dari seorang anak lelaki yang hanya berumur tujuh tahun.)
516. MAHAKAPI-JATAKA
(Seorang petani sedang mencari sapi jantannya yang lepas, ia sendiri tersesat di dalam suatu hutan dan terjatuh ke dalam sebuah lubang dalam, ia ditolong oleh seekor monyet. Orang tersebut berusaha mengambil nyawa penolongnya, dan karena rasa tidak berterima kasihnya ini ia diserang penyakit kusta.)
517. DAKARAKKHASA-JATAKA
(Lihat MAHAUMMAGGA-JATAKA.)
518. PANDARA-JATAKA
(Seorang petapa memaksa seekor ular raja untuk memberitahu rahasia dimana letak kekuatannya dan mengkhianatinya dengan memberitahu rahasia tersebut kepada musuh ular raja, burung garuda. Garuda memakai rahasia ini menangkap ular, tetapi karena kasihan ia membebaskan ular. Ular mengutuk petapa tersebut dan petapa ditelan oleh bumi dan dilahirkan dalam neraka.)
519. SAMBULA-JATAKA
(Seorang pangeran terserang penyakit kusta dan mengasingkan diri ke hutan sunyi, ditemani oleh istrinya yang setia dan dengan hati-hati menjaganya. Sang istri ditolong oleh Sakka dari raksasa pemakan daging manusia, dan walaupun ia dicurigai oleh suaminya, tetapi karena kebajikan dan keyakinannya ia menyembuhkan penyakit suaminya. Pangeran kembali memerintah kerajaan tetapi tidak menunjukkan rasa terima kasih kepada istrinya, sampai pangeran mendapatkan teguran dari ayahnya, akhirnya ia meminta maaf pada istrinya dan mengembalikan posisi istrinya yang sah.)
520. GANDATINDU-JATAKA
(Seorang raja jahat ditegur oleh roh pohon, dan saat ia bepergian dengan pendetanya pada suatu perjalanan memeriksa kekuasannya, banyak contoh-contoh dari pengaruh-pengaruh buruk atas pemerintahannya yang tidak benar menarik perhatiannya.. Sejak itu ia memerintah kerajaannya dengan benar.)
BUKU TUJUH BELAS – CATTALISANIPATA
521. TESAKUNA-JATAKA
(Seorang raja menemukan sebuah sarang burung berisi tiga butir telur. Saat telur menetas, raja mengangkat burung-burung kecil tersebut sebagai anak-anaknya. Mereka semua memberinya saran yang logis dalam memerintah kerajaannya dan diangkat ke kedudukan tinggi dalam Negara tersebut.)
522. SARABHANGA-JATAKA
(Seorang pemanah menunjukkan pertunjukkan-pertunjukkan yang menakjubkan atas keterampilannya dalam memanah. Ia menolak meneriman penghormatan yang diberikan kepadanya oleh raja dan mengasingkan diri ke sebuah hutan pertapaan. Di sini ia mengumpulkan satu kelompok besar murid-murid, memecahkan keragu-raguan tiga orang raja mengenai nasib dari beberapa orang pembuat dosa besar, selanjutnya merubah mereka dan para pengikutnya menuju ke kehidupan berkenaan dengan petapa.)
523. ALAMBUSA-JATAKA
(Seorang petapa dengan kesucian besarnya menimbulkan keirian Sakka, dan Sakka mengirim seorang bidadari yang sangat cantik ke bumi untuk menggodanya. Setelah jarak waktu sementara, orang suci tersebut mendapatkan kembali kesuciannya dan mencapai suatu keadaan kenikmatan.)
524. SAMKHAPALA-JATAKA
(Setelah suatu kehidupan kesucian, seorang raja tertentu dilahirkan dalam dunia Naga. Merasa jemu dengan keadaan kesenangannya ia kembali sebagai seekor ular di bumi, dan semestinya akan terbunuh melalui perbuatan sekelompok penjahat jika ia tidak ditolong oleh seorang perumah tangga kaya yang sedang bepergian di sana bersama rombongan besarnya. Raja Naga mengundang penolongnya ke rumah besarnya yang besar dan indah dan mengizinkan penolongnya tinggal di sana selama setahun, pada saat itu ia juga ingin meninggalkan dunia Naga untuk menjadi petapa di bumi. Dengan menceritakan apa yang terjadi kepadanya dan raja Naga, ia merubah pemimpin Negara saat itu ke suatu kehidupan kedermawanan dan kebaikan.)
525. CULLA-SUTASOMA-JATAKA
(Seorang raja begitu dipengaruhi oleh penemuan sehelai rambut putih di kepalanya sehingga ia melepaskan tahtanya dan menjadi seorang petapa. Walaupun dengan permohonan dari orang tuanya, istrinya, anak-anaknya dan teman-temannya, ia tetap bersikeras dalam keputusannya dan bersama keluarganya dan sejumlah besar anak buahnya memasuki kehidupan relijius.)
BUKU DELAPAN BELAS – PANNASANIPATA
526. NALINIKA-JATAKA
(Sakka yang iri kepada seorang petapa suci muncul di hadapan raja dan menyatakan bahwa musim kemarau yang sedang menimpa Negara adalah karena perbuatan dari petapa ini, dan satu-satunya jalan untuk memperbaiki kejahatan ini adalah menguasai kesuciannya. Dengan tujuan ini putri raja mengunjunginya, menyamar sebagai seorang petapa muda, dan karena kepolosannya ia berhasil dijatuhkan. Saat ayahnya kembali, ia memperingatkan putranya atas tipu muslihat kaum wanita dan berhasil mendapatkan tingkat kesucian seperti sebelumnya.)
527. UMMADANTI-JATAKA
(Seorang raja terpesona pada istri panglima tertingginya. Perwira ini dengan suatu tipu daya membuat raja percaya bahwa rahasia kesalahannya diketahui oleh umum, dan dengan nasihat istrinya meyakinkannya untuk menghentikan kegilaannya pada orang tersebut.)
528. MAHABODHI-JATAKA
(Seorang petapa diterima oleh seorang raja dan lebih disukai sehingga mendapatkan kehormatan tinggi, maka menimbulkan keirian dari para penasihat raja, maka mereka menfitnahnya dan merencanakan untuk membunuhnya. Ia ditolong dengan sebuah peringatan dari seekor anjing. Setelahnya petapa menjatuhkan hukuman kepada empat orang penasihat jahat tersebut yang menghasilkan aib dan pengusiran mereka.)
BUKU SEMBILAN BELAS – SATTHINIPATA
529. SONAKA-JATAKA
(Seorang raja setelah bertahun-tahun ingin sekali melihat seorang teman di masa mudanya yang telah menjadi seorang paccekabuddha, dalam bentuk sebuah lagu ia menawarkan imbalan bagi siapapun yang dapat memberitahu dimana dapat menemukan temannya. Temannya mengajar seorang anak lelaki kecil bait lagu, dan lagu tersebut menyanyikan sang anak di hadapan raja dan mendapatkan imbalan yang dijanjikan. Maka raja menemukan temannya, dan karena petunjuknya raja melepaskan kerajaannya kepada putranya dan menerima kehidupan relijius.)
530. SAMKICCA-JATAKA
(Seorang pangeran yang ingin sekali mendapatkan tahta berniat membunuh ayahnya. Temannya karena tidak berhasil mencegahnya ia mengasingkan diri dari istana dan menjadi seorang petapa. Setelah membunuh ayahnya, pangeran diliputi dengan perasaan takut. Akhirnya temannya kembali dan setelah menjelaskan bermacam-macam neraka dan hukuman-hukuman pada para pembuat dosa besar, dengan nasihatnya ia memulihkan ketenangan dalam pikiran raja.)
BUKU DUA PULUH – SATTATINIPATA
531. KUSA-JATAKA
(Seorang raja tertentu tidak mempunyai penerus, tetapi akhirnya dengan pertolongan Sakka, istri utamanya dengan ajaib melahirkan dua orang putra. Putra tertuanya tidak disukai tetapi sangat bijaksana. Ia hanya menyetujui menikah saat menemukan seorang putri raja yang tepat seperti bayangan yang ia dambakan. Pengantin tidak diperbolehkan melihat wajah suaminya di pagi hari sampai ia mengandung. Saat ia tanpa sengaja mengetahui betapa jelek suaminya, ia meninggalkannya dan kembali ke kerajaan ayahnya. Pangeran mengikutinya ke kerajaannya dan melakukan bermacam-macam usaha penyamaran yang sesuai, tetapi ia gagal mendapatkan cinta kasihnya. Akhirnya dengan muslihat Sakka, ia mendatangkan rasa permusuhan tujuh orang raja dan ditolong dari ambang kematian oleh suami yang dibencinya. Pangeran kembali ke negaranya bersama istrinya dimana mereka hidup berbahagia selamanya.)
532. SONA-NANDA-JATAKA
(Dua orang Brahmin bersaudara menjadi petapa dan menjaga orang tua mereka yang telah berumur. Saudara yang lebih muda bersikeras memberikan mereka buah-buah yang belum matang dan akhirnya diusir oleh saudara tuanya. Seorang raja berkuasa yang telah menang dari semua musuh-musuhnya membantu saudara yang lebih muda tersebut mendapatkan kembali dukungan saudaranya dan ia diperbolehkan lagi menjaga ayah dan ibunya.)
BUKU DUA PULUH SATU – ASITINIPATA
533. CULLA-HAMSA-JATAKA
(Raja dari angsa-angsa liar ditangkap dalam perangkap pemburu burung liar dan ditinggalkan oleh semua kecuali ketua kaptennya yang menolak untuk meninggalkannya. Pemburu burung tersentuh dengan kesetiaan ini sehingga ia melepaskan burung yang ditangkap ini, tetapi mereka mendesak agar dibawa ke hadapan raja Negara, dan setelah mengkhotbahkan Hukum kepadanya, dua burung tersebut dibebaskan dan kembali ke teman dan sanak saudara.)
534. MAHA-HAMSA-JATAKA
(Seorang ratu bermimpi tentang angsa-angsa emas dan memohon dengan sangat kepada raja untuk membawakan kepadanya seekor angsa emas. Raja mempunyai sebuah danau palsu buatan dan akhirnya pemburu burungnya menangkap raja dari para angsa. Sisa dari cerita ini seperti Cullahamsa-Jataka.)
535. SUDHABHOJANA-JATAKA
(Seorang orang kikir kaya sangat ingin memakan beberapa bubur nasi, dan untuk menghindari agar ia tidak perlu memberikan bubur kepada siapapun, ia mengasingkan diri ke hutan untuk memasaknya sendiri. Sakka dan dewa lainnya muncul dan meminta sebagian dari bubur tersebut. Orang kikir tersebut dirubah dengan nasihat mereka, menyerahkan semua uangnya dan menjadi seorang petapa. Setelahnya ia dipanggil untuk memberikan imbalan kebaikan kepada empat bidadari yang sangat cantik yaitu putri-putri Sakka. Ia menepatinya, dan pada kelahirannya kembali di dunia dewa ia diberi penghargaan oleh bidadari ini dan menikmati kekuasaan yang sangat besar.)
536. KUNALA-JATAKA
(Seekor raja dari para burung karena perintah dari temannya yaitu burung tekukur yang berketurunan raja menceritakan banyak contoh yang telah ia ketahui, untuk menjelaskan kebohongan, rasa tidak berterima kasih, dan ketidakmoralan dari para wanita.)
537. MAHA-SUTASOMA-JATAKA
(Seorang raja yang pernah menjadi yakkha di kelahiran sebelumnya mengembangkan kesukaan memakan daging manusia dan membunuh bawahan-bawahannya untuk menyediakan makanan kesukaannya. Saat perbuatannya yang salah ditemukan, ia menolak untuk menghentikan kebiasaannya memakan daging manusia dan diusir keluar dari kerajaannya. Sekarang ia tinggal dalam sebuah hutan dan memburu semua orang yang melewati jalan itu. Akhirnya ia menangkap seorang raja yang merupakan teman dan gurunya di masa mudanya, tetapi membebaskannya dengan kondisi bahwa ia harus kembali setelah ia memenuhi janji yang telah dibuatnya kepada seorang Brahmin. Raja kembali kepadanya dan orang pemakan manusia sangat senang dengan kejujurannya sehingga ia menawarkan kepada raja permintaan empat anugerah yang akan dipenuhiya. Saat diminta untuk menghentikan kebiasaan memakan daging manusia, dengan rasa enggan ia menyetujuinya dan akhirnya diperbolehkan kembali ke kerajaannya.)
538. MUGA-PAKKHA-JATAKA
(Seorang pangeran berpura-pura menjadi bisu dan tidak mampu. Bermacam-macam cara dilakukan untuk mencoba menerobos batasnya, tetapi selama enam belas tahun ini tidak menghasilkan apapun. Akhirnya, saat ia hendak dikubur, ia membuka mulutnya dan berkhotbah tentang agama kepada sais kereta kuda. Selanjutnya ia menjadi seorang petapa, dan ayahnya mengikutinya.)
539. MAHAJANAKA-JATAKA
(Seorang pangeran tanpa alasan dicurigai oleh saudara lelakinya melakukan pemberontakan terhadapnya dan membunuhnya. Istri raja yang sedang mengandung melarikan diri dari kota; putranya diasuh dan dibesarkan tanpa sepengetahuan ayahnya, tetapi saat ia mengetahui hal sebenarnya, ia pergi berlayar melakukan pekerjaan pedagang yang beresiko. Ia terdampar di laut dan seorang dewi membawanya ke kerajaan ayahnya, setelah menjawab beberapa pertanyaan sulit, ia menikahi putri dari orang yang merebut kekuasaannya. Lambat laun ia menjadi petapa dan diikuti oleh istrinya.)
540. SAMA-JATAKA
(Putra seorang pemburu menikah dengan putri seorang pemburu, dan keduanya menjadi petapa. Sang istri mengandung tanpa melakukan hubungan, dan melahirkan seorang putra. Orang tuanya dibutakan oleh seekor ular dan putranya menjaga mereka. Seorang raja datang berburu melihat anak lelaki tersebut dan memanahnya; tetapi saat raja mengetahui bahwa anak tersebut sangat bertanggung jawab dan mempunyai kasih sayang ia menyesal, maka raja sendiri menjaga orang tua anak tersebut. Anak lelaki dengan ajaib sembuh dan orang tuanya mendapatkan penglihatannya lagi.)
541. NIMI-JATAKA
(Seorang raja menjadi seorang petapa saat rambut putihnya pertama kali tumbuh. Sakka menjelaskan kepadanya bahwa kehidupan suci lebih baik daripada kedermawanan. Sais kereta kuda Sakka membawa raja mengelilingi surga dan neraka, dan akhirnya membawanya ke Sakka.)
542. THE KHANDAHALA-JATAKA
(Seorang raja ditipu oleh keputusan hakim yang salah bahwa semua keluarganya akan dihukum mati agar ia dapat menuju ke surga. Setelah bermacam-macam fluktuasi Sakka datang dan menyelamatkan mereka.)
543. BHURIDATTA-JATAKA
(Seorang petapa digoda oleh seekor naga wanita. Setelahnya ia menjadi raja. Adegan-adegan di Negara Naga dijelaskan. Ia mempunyai empat putra, salah satu dari putranya menjadi petapa. Permusuhan antara para Naga dan Garula. Suatu mantra sihir dan petualangan-petualangan pangeran dalam bentuk ular.)
544. MAHANARADAKASSAPA-JATAKA
(Seorang raja bertanya kepada seorang petapa tentang bermacam-macam kewajiban moral. Ia sendiri mengabdikan pada kesenangan indera, tetapi putrinya adalah seorang yang bijaksana dan mencoba menyelamatkannya dari kepercayaan-kepercayaan berkenaan dengan bida’ah, dimana akhirnya dipengaruhi oleh bantuan sang Buddha.)
545. VIDHURAPANDITA-JATAKA
(Empat orang raja termasuk Sakka berselisih tentang siapa yang paling bijaksana dan mereka menanyakan jawaban dari seorang manusia bijaksana yang memutuskan bahwa mereka semua adalah sama. Istri raja Naga begitu terpesona dengan apa yang ia dengar sehingga ia menginginkan hati manusia bijaksana tersebut. Raja menjanjikan putrinya kepada Yakkha jika Yakkha dapat membawa hati manusia tersebut. Yakkha mengunjungi istana dimana manusia itu berada, mengalahkan raja dengan perjudian dan mendapatkan hak atas manusia itu. Manusia bijaksana meminta penundaan selama tiga hari untuk menasehati keluarganya. Yakkha mencoba membunuhnya tetapi gagal. Manusia bijaksana meminta kepadanya apa yang ia inginkan. Selanjutnya manusia bijaksana berhasil menakhlukkan Yakkha dan pergi ke raja Naga dimana tidak ada bahaya menimpanya.)
546. THE MAHA-UMMAGGA-JATAKA
(Suatu cerita tentang empat orang manusia yang berpura-pura bijaksana dan seorang manusia bijaksana yang sesungguhnya, tentang bermacam-macam masalah dimana keempat orang tersebut gagal memecahkannya dan yang satu berhasil, tentang banyak usaha yang dilakukan oleh empat orang tersebut untuk menghancurkan satu orang bijaksana itu dan tentang kemenangannya yang terakhir, termasuk perang-perang, pertempuran, pengepungan dan penjelasan tentang terowongan yang menakjubkan yang penuh dengan mesin.)
547. VESSANTARA-JATAKA
(Seorang pangeran mengabdikan diri untuk memberikan imbalan-imbalan, ia terjatuh dalam aib karena memberikan seekor gajah yang ajaib. Ia diusir dari keluarganya dan menuju ke hutan dimana ia memberikan semua yang dimilikinya termasuk dua anaknya. Pada akhirnya anak-anaknya dibebaskan dan semuanya berakhir dengan baik.)

Isi Kitab Jataka "1 sampai ke 375" (silahkan klik judul kitab yang ingin dibaca)

aIsi Kitab Jataka

DAFTAR ISI JATAKA

BUKU SATU – EKANIPATA
1. APANNAKA-JATAKA
(Dua orang pedagang dan kelompoknya bepergian menyeberangi sebuah gurun pasir. Salah satu pedagang tertipu oleh setan-setan, membuang air minumnya ke gurun pasir, sehingga semua bawahannya dan sapinya dilahap para setan; pedagang yang satunya menyelesaikan perjalanannya dengan aman.)
2. VANNUPATHA- JATAKA
(Saat bepergian menyeberangi sebuah gurun pasir, sekelompok orang melakukan kesalahan dengan membuang airnya, dll. Dalam keputusasaan, pemimpin mereka menggali sebuah sumur sedalam-dalamnya sampai ditemukan air, dan kegigihan menolong kelompok tersebut dari kematian.)
3. SERIVANIJA- JATAKA
(Dua orang penjaja barang secara berturut-turut ditawari sebuah mangkuk emas oleh seorang pemilik. Penjual yang serakah gagal karena mencoba membujuk, sedangkan penjual yang jujur mendapatkan imbalan banyak.)
4. CULLAKA-SETTHI-JATAKA
(Seorang pria muda mendapatkan seekor tikus mati dan ia jual, setelahnya ia menggunakan modal ini sampai ia menjadi kaya.)
5. TANDULANALI- JATAKA
(Seorang penilai harga kekayaan yang tidak cakap menyatakan 500 ekor kuda sama nilainya dengan setakaran beras, dimana akhirnya ia membuat kesimpulan setakar beras tersebut sama nilainya dengan seluruh Benares.)
6. DEVADHAMMA- JATAKA
(Dua orang pangeran pergi ke sebuah kolam yang dihantui dan tertangkap oleh seekor raksasa pemakan daging; pangeran ke tiga dengan benar menjelaskan ‘kerupaan dewa’ dan menyelamatkan dua saudaranya).
7. KATTHAHARI- JATAKA
(Seorang raja menolak mengakui putranya yang dihasilkan dari hubungan gelap; sang ibu membuang anak itu ke dalam sungai, mendoakan bahwa jika dia tidak dapat menjadi putra raja, anak itu akan terbunuh dengan cara terjatuh. Bayi tersebut berbaring di tengah sungai, dan raja mengakuinya sebagai putranya.)
8. GAMANI- JATAKA
9. MAKHADEVA- JATAKA
(Seorang raja menemukan selembar rambut putih di kepalanya, melepaskan kerajaannya menjadi sebagai seorang petapa untuk mempersiapkan kematian.)
10. SUKHAVIHARI- JATAKA
(Seorang raja yang menjadi seorang petapa menyatakan kebahagiaan yang telah ditemukannya.)
11. LAKKHANA-JATAKA
(Dua ekor rusa jantan, yang satu karena kebodohannya kehilangan semua anggota kelompoknya, sedangkan yang satunya membawa pulang kelompoknya dengan aman.)
12. NIGRODHAMIGA-JATAKA
(Rusa di taman kerajaan guna menghindari terbunuh memutuskan bahwa seharusnya dilakukan undian untuk memilih korban harian. Undian jatuh pada seekor rusa betina yang mengandung anaknya, raja rusa menawarkan dirinya sendiri sebagai pengganti dan tidak hanya menyelamatkan nyawanya sendiri tetapi juga nyawa dari semua makhluk hidup.)
13. KANDINA- JATAKA
(Seekor rusa gunung terpikat pada seekor rusa betina, dan demi rusa betina ia rela terperangkap oleh seorang pemburu; rusa betina melarikan diri.)
14. VATAMIGA- JATAKA
(Dengan jebakan rumput yang diolesi madu, seekor antelope liar dengan perlahan-lahan tergoda memasuki istana.)
15. KHARADIYA-JATAKA
(Seekor rusa, yang tidak senang mempelajari taktik-taktik untuk menghindari petaka, tertangkap dalam sebuah perangkap.)
16. TIPALLATTHAMIGA- JATAKA
(Seekor rusa yang telah belajar taktik-taktik rusa tertangkap dalam perangkap, melaksanakan pelariannya.)
17. MALUTA- JATAKA
(Seekor macan dan singa berdebat mana yang lebih dingin kegelapan atau keterangan setengah bulan)
18. MATAKABHATTA-JATAKA
(Seekor kambing yang akan dikorbankan oleh seorang brahmin, menunjukkan tanda-tanda kegembiraan besar dan kesedihan besar. Ia menjelaskan sebab dari setiap emosi.)
19. AYACITABHATTA- JATAKA
(Menawarkan pengorbanan untuk mendapatkan pembebasan dari sebuah janji adalah bukan ‘pembebasan’ yang sesungguhnya.)
20. NALAPANA-JATAKA
(Para monyet yang haus datang ke sebuah danau yang dihantui oleh seekor raksasa pemakan daging. Pemimpin mereka dengan menakjubkan meniup mata kayu dari batang-batang tebu dan mengakibatkan para monyet dengan aman mengurangi rasa haus mereka.)
21. KURUNGA- JATAKA
(Seorang pemburu melemparkan buah-buah dari pohon guna memberi umpanan agar rusa datang mendekati ke dalam jangkauannya. Rusa menemukan tipuan tersebut dan melarikan diri.)
22. KUKKURA- JATAKA
(Tali-tali kulit kereta digerogoti oleh anjing-anjing istana, raja memerintahkan membunuh anjing-anjing lainnya. Seekor pemimpin sekelompok anjing menyatakan kebenaran dengan menyebabkan obat muntah diberikan kepada anjing-anjing kerajaan di istana.)
23. BHOJAJANIYA- JATAKA
(Seekor kuda perang jatuh terluka saat penunggang kudanya telah menangkap enam dari tujuh raja. Melihat bahwa seekor kuda biasa akan menggantikannya, kuda perang tersebut meminta agar diikatkan kembali, berusaha terakhir kali dan meninggal dalam kemenangan.)
24. AJANNA- JATAKA
(Cerita ini mirip dengan cerita yang diatas tentang dua ekor kuda kereta, salah satu terluka dan akan digantikan dengan binatang yang lebih rendah.)
25. TITTHA- JATAKA
(Seekor kuda kerajaan menolak mandi karena seekor kuda biasa telah mandi di tempat itu.)
26. MAHILAMUKHA-JATAKA
(Seekor gajah mendengarkan percakapan para perampok dan membunuh majikannya; dengan mendengarkan percakapan kebajikan ia kembali menjadi baik.)
27. ABHINHA-JATAKA
(Seekor gajah kehilangan teman mainnya yaitu sang anjing. Gajah menolak untuk makan sampai anjing dikembalikan kepadanya.)
28. NANDIVISALA-JATAKA
(Bagaimana seorang brahmin kalah dalam suatu pertaruhan dengan kata-kata tidak sopan kepada kerbaunya, dimana setelahnya ia memenangkan pertaruhan dengan bertindak sopan kepada binatang.)
29. KANHA- JATAKA
(Bagaimana seekor kerbau menarik 500 gerobak guna mendapatkan uang untuk majikannya yang miskin.)
30. MUNIKA- JATAKA
(Seekor sapi jantan yang rajin bekerja tidak puas dengan pekerjaan kerasnya saat melihat seekor babi malas menjadi gemuk. Sapi jantan yang lain menjelaskan bahwa babi malas dibuat gemuk untuk dimakan; maka sapi jantan yang tidak puas menerima keadaannya.)
31. KULAVAKA- JATAKA
(Melalui praktek kebaikan cenderung mengurangi kejahatan di desanya, seorang pria dengan keliru disalahkan oleh kepala desa dan mendapat hukuman diinjak mati oleh gajah-gajah. Para gajah menolak melukainya. Setelah dibebaskan ia membangun sebuah penginapan dimana tiga dari empat istrinya yang baik turut serta melakukan usaha baik (diluar keinginannya). Pada kematian ia dilahirkan kembali sebagai Sakka. Ketiga istrinya yang baik dilahirkan di surga. Ia mencari istri keempat dan menasehatinya menjadi baik. Sebagai burung bangau, istri keempatnya menolak memakan ikan yang masih menunjukkan tanda-tanda hidup; dilahirkan kembali menjadi seorang wanita, akhirnya ia lahir sebagai seorang Titan dan dinikahi oleh Sakka)
32. NACCA- JATAKA
(Para binatang memilih raja-raja mereka. Putri dari raja burung (Mallar Emas) memilih burung merak sebagai suaminya. Dalam tarian untuk kegembiraan burung merak memamerkan dirinya sendiri dan akhirnya ditolak.)
33. SAMMODAMANA- JATAKA
(Para burung puyuh tertangkap dalam sebuah net, berdiri secara bersama-sama dengan net dan berhasil meloloskan diri beberapa kali. Setelah jangka waktu tertentu mereka berkelahi dan tertangkap.)
34. MACCHA- JATAKA
(Seekor ikan yang sangat setia pada istrinya tertangkap, ia takut istrinya mungkin akan menyalahartikan ketidakhadirannya. Seorang Brahmin membebaskannya.)
35. VATTAKA- JATAKA
(Seekor bayi burung puyuh akan tertelan api dalam suatu kebakaran hutan, saat melakukan suatu ‘Tindakan Kebenaran’ ia memadamkan api di sekitarnya.)
36. SAKUNA- JATAKA
(Sebuah pohon dimana merupakan tempat tinggal para burung sedang mengasah cabang-cabangnya dan mulai berasap. Para burung yang bijaksana terbang pergi; sedangkan yang bodoh terbakar.)
37. TITTIRA- JATAKA
(Seekor ayam hutan, monyet dan gajah tinggal bersama, mereka memutuskan untuk patuh kepada yang lebih tua. Untuk membuktikan siapa yang lebih tua, masing-masing memperlihatkan kenangannya yang paling dahulu/awal.)
38. BAKA- JATAKA
(Seekor burung bangau dengan berpura-pura bahwa ia membawa para ikan ke sebuah danau besar, melahap semua ikan di danau. Seekor kepiting bijaksana memotong kepala burung tersebut.)
39. NANDA- JATAKA
(Bagaimana seorang budak dipaksa memberitahu dimana ayah dan ibu majikannya telah mengubur timbunan uangnya.)
40. KHADIRANGARA- JATAKA
(Mara menguapkan api dari mulutnya guna menghentikan seorang bendaharawan dari memberikan sedekah kepada seorang Pacceka Buddha. Bendaharawan tidak gentar dan maju ke depan, dimana ia memberikan persembahan-persembahannya dalam keadaan terbungkus dalam bunga lotus sehingga mengalahkan Mara.)
41. LOSAKA- JATAKA
(Bagaimana seorang saudara karena keirian dikutuk untuk berkali-kali dilahirkan kembali dalam keadaan menderita dan kelaparan. Akhirnya saat dilahirkan sebagai seorang pria, ia ditinggal oleh orang tuanya karena membawa penderitaan pada mereka di sekitarnya. Pada saat naik kapal, ia terdampar; dengan menggunakan rakit ia sampai ke pulau-pulau yang merupakan istana bagi para dewi, dan akhirnya ia sampai ke sebuah pulau raksasa pemakan daging dimana ia menangkap kaki seekor raksasa yang berbentuk kambing. Kambing menendangnya ke laut sampai ke Benares, dan ia terjatuh di antara kambing-kambing raja. Berharap dapat kembali ke para dewi, ia menangkap kaki seekor kambing, tetapi ternyata ia hanya tertangkap sebagai seorang pencuri dan dikutuk mati.)
42. KAPOTA- JATAKA
(Seekor penguin tinggal di suatu dapur. Seekor burung gagak serakah berteman dengannya dan juga tinggal di dapur dan berencana mengambil cadangan makanan. Burung gagak disiksa mati dan penguin pergi menjauh.)
43. VELUKA- JATAKA
(Seorang pria memelihara seekor ular berbisa yang pada akhirnya membunuh pria yang memeliharanya)
44. MAKASA- JATAKA
(Seekor nyamuk berdiri di kepala seorang pria. Putranya yang bodoh memukul kepala pria dengan kampak untuk membunuh nyamuk tersebut dan menghasilkan akibat yang parah)
45. ROHINI- JATAKA
(Seperti cerita sebelumnya; alat penumbuk menggantikan kampak.)
46. ARAMADUSAKA-JATAKA
(Para monyet dipekerjakan untuk menyirami taman, mereka mencabut pohon-pohon untuk melihat akar-akarnya guna menentukan jumlah air yang akan disiramkan. Pohon-pohon akhirnya mati.)
47. VARUNI- JATAKA
(Melihat para pelanggan membangkitkan rasa haus mereka dengan garam, seorang bartender muda mencampur garam dalam minuman-minuman keras yang dijual.)
48. VEDABBHA- JATAKA
(Tertangkap oleh para perampok, seorang Brahmin membuat hujan harta dari langit; Kelompok penjahat ke dua membunuhnya karena ia tidak dapat mengulangi mukjizat tersebut. Karena saling membunuh maka hanya tersisa dua perampok dengan harta tersebut. Salah satu perampok meracuni makanan yang satunya dan dia sendiri terbunuh oleh temannya.)
49. NAKKHATTA- JATAKA
(Seorang pendeta menggagalkan sebuah pernikahan dengan alasan bahwa hari pernikahan yang telah ditetapkan adalah hari yang tidak beruntung. Sang pengantin dinikahkan ke orang lain.)
50. DUMMEDHA- JATAKA
(Untuk menghentikan mengorbankan makhluk-makhluk hidup, raja bersumpah untuk menghentikan pembunuhan makhluk hidup dll. Akhirnya persembahan berhenti.)
51. MAHASILAVA-JATAKA
(Seorang raja baik bertemu kejahatan dengan kebaikan. Menolak untuk menyetujui perang, ia tertangkap dan dikubur hidup-hidup dalam sebuah hutan kecil. Bagaimana ia lolos dari serigala-serigala anjing, bertindak sebagai wasit bagi para raksasa pemakan daging, dan mendapatkan kekuasaannya kembali.)
52. CULAJANAKA-JATAKA
53. PUNNAPATI-JATAKA
(Para penjahat membuat mabuk dengan tujuan merampok. Calon korban mereka mengetahui rencana mereka karena mereka tidak meminum minuman keras tersebut.)
54. PHALA-JATAKA
(Bagaimana dengan menolak peringatan-peringatan.  Sekelompok orang memakan buah beracun. Bagaimana pemimpin mereka mengetahui bahwa buah tersebut pasti beracun walaupun kelihatannya seperti buah mangga.)
55. PAÑCAVUDHA-JATAKA
(Bagaimana Pangeran bersenjata Lima memerangi cengkraman raksasa pemakan daging Hairy, dan walaupun kalah, ia dapat menundukkan raksasa dengan keberanian.)
56. KAÑCANAKKHANDHA-JATAKA
(Seorang petani menemukan sebongkah emas berat. Dengan memotongnya menjadi empat potong, ia dapat membawanya pergi.)
57. VANARINDA-JATAKA
(Bagaimana buaya berbaring di sebuah batu untuk menangkap monyet, dan bagaimana monyet memperdayakan buaya.)
58. TAYODHAMMA-JATAKA
(Seekor monyet mengebiri semua anak lelakinya. Satu lolos; sang ayah mencari untuk membunuhnya, ia mengirim putranya ke sebuah kolam yang dihantui raksasa pemakan daging. Dengan kecerdikannya, sang putra lolos dari kematian.)
59. BHERIVADA-JATAKA
(Seorang pemain genderang karena terlalu banyak memainkan genderang dirampok oleh para perampok di sebuah hutan.)
60. SAMKHADHAMANA-JATAKA
(Cerita yang mirip tentang seorang peniup siput.)
61. ASATAMANTA-JATAKA
(Kejahatan wanita diceritakan melalui seorang wanita tua yang berusaha keras membunuh putra baiknya agar dapat memudahkan percintaannya dengan seorang pemuda.)
62. ANDABHUTA-JATAKA
(Cerita lain tentang kejahatan wanita. Seorang gadis dibesarkan hanya di antara para wanita, tanpa pernah bertemu dengan pria lain kecuali suaminya. Cerita tentang percintaannya dengan seorang kekasih dan kebohongannya terhadap suaminya.)
63. TAKKA-JATAKA
(Seorang putri raja yang jahat menggoda seorang petapa yang mengabdikan dirinya kepada sang putri. Diculik oleh ketua perampok, sang putri membujuk petapa menuju rumah barunya agar petapa dibunuh. Kebajikan petapa menyelamatkannya dan penghianatan sang putri menghancurkan dirinya sendiri.)
64. DURAJANA-JATAKA
(Para istri, suatu penghalang ke kehidupan lebih tinggi.)
65. ANABHIRATI-JATAKA
(Para wanita yang lazim bagi semua.)
66. MUDULAKKHANA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa jatuh cinta dan disembuhkan)
67. UCCHANGA-JATAKA
(Suami, putra dan saudara dari seorang wanita dijatuhi hukuman mati. Ia diberi pilihan siapa yang akan ia tolong, ia memilih saudara lelakinya dan memberikan alasan.)
68. SAKETA-JATAKA
(Mengapa seorang Brahmin dan istrinya menyatakan Sang Buddha sebagai putra mereka.)
69. VISAVANTA-JATAKA
(Seekor ular berbisa mengigit seorang pria dan dibawah ancaman kematian menolak mengisap keluar racun.)
70. KUDDALA-JATAKA
(Harta kepemilikan adalah penghalang ke kehidupan lebih tinggi. Penaklukan atas diri sendiri adalah penaklukan tertinggi. Sakka membangun biara untuk orang suci dan orang-orang yang berubah.)
71. VARANA-JATAKA
(Bagaimana seorang malas, yang mengambil dahan-dahan hijau sebagai kayu bakar, melukai dirinya sendiri dan merepotkan orang-orang lain)
72. SILAVANAGA-JATAKA
(Cerita tentang gajah baik dan pria yang tidak berterima kasih.)
73. SACCAMKIRA-JATAKA
(Seorang pangeran yang tidak berterima kasih, dan seekor ular, tikus, dan burung kakaktua yang berterima kasih)
74. RUKKHADHAMMA-JATAKA
(Persatuan adalah kekuatan, diantara pohon-pohon maupun manusia.)
75. MACCHA-JATAKA
(Bagaimana ikan baik mengakhiri musim kering dan menyelamatkan teman-temannya.)
76. ASAMKIYA-JATAKA
(Sekelompok pelancong diselamatkan dari usaha perampasan oleh seorang petapa yang sadar.)
77. MAHASUPINA-JATAKA
(Enam belas mimpi indah dan penafsirannya.)
78. ILLISA-JATAKA
(Bagaimana seorang yang kikir disembuhkan oleh kemunculan kembali ayahnya di bumi dimana sang ayah membagikan kekayaan putranya dengan muncul berwajah putranya.)
79. KHARASSARA-JATAKA
(Seorang kepala desa secara rahasia menghasut para perampok untuk membawa pajak-pajak yang dipungut untuk raja.)
80. BHIMASENA-JATAKA
(Seorang kerdil yang berani dan seorang raksasa yang licik. Orang kerdil mengerjakan pekerjaan dan orang raksasa mendapatkan pujian. Kebanggaan besar sang raksasa menjadi rendah saat menghadapi bahaya; si kerdil dipuji.)
81. SURAPANA-JATAKA
(Pengaruh-pengaruh minuman keras pada para petapa.)
82. MITTAVINDA-JATAKA
(Lihat No. 41.)
83. KALAKANNI-JATAKA
(Apa yang membuat seorang manusia bukan nama tetapi batin di dalam.)
84. ATTHASSADVARA-JATAKA
(Jalan-jalan menuju kesejahteraan spiritual.)
85. KIMPAKKA-JATAKA
(Seperti No. 54.)
86. SILAVIMAMSANA-JATAKA
(Brahmin yang mencuri guna melihat apakah dia dihargai untuk kebaikannya atau sebaliknya. Ular cobra baik.)
87. MAMGALA-JATAKA
(Kebodohan dari kepercayaan tahayul dalam ramalan-ramalan dan yang lain-lain sepertinya.)
88. SARAMBHA-JATAKA
(Seperti No. 28.)
89. KUHAKA-JATAKA
(Petapa bersifat pura-pura yang mencuri emas tetapi dengan sangat teliti mengembalikan sebuah jerami yang bukan miliknya.)
90. AKATAÑÑU-JATAKA
(Seorang pedagang berteman dengan pedagang di negara lain, tetapi menolak membalas bantuannya. Pembalasan dilakukan oleh pembantu-pembantu pedagang baik.)
91. LITTA-JATAKA
(Seorang pemain kartu menelan dadu yang telah diracuni guna memberinya pelajaran.)
92. MAHASARA-JATAKA
(Perhiasan-perhiasan ratu dicuri oleh para monyet. Orang-orang tidak bersalah tertentu mengakui pencurian tersebut. Bagaimana para monyet dibuktikan sebagai yang melakukan kesalahan, dan bagaimana perhiasan-perhiasan ditemukan.)
93. VISSASABHOJANA-JATAKA
(Kegemaran yang mematikan singa atas burung dara.)
94. LOMAHAMSA-JATAKA
(Kesia-siaan dari perasaan malu petapa terhadap dirinya.)
95. MAHASUDASSANA-JATAKA
(Bagaimana raja Sudassana meninggal.)
96. TELAPATTA-JATAKA
(Seorang pangeran memenangkan sebuah kerajaan dengan menahan pesona-pesona para raksasa pemakan daging yang cantik. Raja yang menyerah beserta semua anggota rumah tangganya.dimakan oleh para raksasa.)
97. NAMASIDDHI-JATAKA
(Tidak puas dengan namanya, seorang pemuda bepergian sampai ia belajar bahwa nama tidak membuatnya menjadi seorang manusia.)
98. KUTAVANIJA-JATAKA
(Seekor binatang buas bersembunyi di pohon berlubang guna menjadi peri Pohon yang bertindak sebagai wasit dalam suatu perselisihan. Api membakar bagian bawah pohon dan menyingkapkan kebohongan.)
99. PAROSAHASSA-JATAKA
(Seorang Brahmin meninggal dan menyatakan pencapaian-pencapaian spiritualnya dalam suatu rumus yang hanya dapat dimengerti oleh seorang muridnya.)
100. ASATARUPA-JATAKA
(Suatu kota terkalahkan dengan cara memutuskan persediaan-persediaan air dan kayu bakar.)
101. PAROSATA-JATAKA
(Seperti No. 99.)
102. PANNIKA-JATAKA
(Untuk menguji kebajikan putrinya, seorang pria melakukan hubungan seksual dengan putrinya.)
103. VERI-JATAKA
(Seorang pedagang bergembira bahwa ia telah melampaui kecepatan para perampok dan tiba di rumahnya dengan aman.)
104. MITTAVINDA-JATAKA
(Bagian tambahan dari no. 41)
105. DUBBALAKATTHA-JATAKA
(Seekor gajah setelah melarikan diri dari pelatihnya hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus.)
106. UDAÑCANI-JATAKA
(Seorang petapa muda, tergoda oleh seorang gadis, dikecewakan oleh banyaknya pekerjaan yang diperintahkan gadis kepadanya.)
107. SALITTAKA-JATAKA
(Seorang penembak jitu mengubah seorang Brahmin yang suka berbicara menjadi bungkam dengan membuat Brahmin menerima pendapatnya)
108. BAHIYA-JATAKA
(Sopan santun yang dilakukan sekali-sekali adalah kunci menuju kemuliaan)
109. KUNDAKAPUVA-JATAKA
(Satu hantu pohon, dimana para penyembahnya kuatir imbalannya terlalu berarti, meminta imbalan dan memberikan imbalan kepada pria miskin dengan memberitahu suatu tempat dimana terkubur timbunan uang)
110. SABBASAMHARAKA-JATAKA
111. GADRABHA-JATAKA
112. AMARADEVI-JATAKA
113. SIGALA-JATAKA
(Terlambat berada dalam suatu kota, seekor serigala anjing dengan memberikan janji palsu akan mengungkapkan harta benda terkubur berhasil membujuk seorang brahmin membawanya keluar dari kota dengan aman. Brahmin serakah hanya mendapatkan imbalan berupa penghinaan-penghinaan dari binatang yang tidak berterima kasih.)
114. MITACINTI-JATAKA
(Dari tiga ekor ikan, dua ekor tertangkap dalam net melalui kebodohannya; yang ke tiga dan ikan yang lebih bijaksana menyelamatkan mereka.)
115. ANUSASIKA-JATAKA
(Seekor burung serakah dengan licik memperingatkan burung-burung lainnya atas bahayanya jalan tinggi dimana ia menemukan makanan, setelahnya ia sendiri tertindas mati oleh kereta di jalan itu.)
116. DUBBACA-JATAKA
(Sedang dalam keadaan mabuk, seorang akrobat melakukan lompatan lembing lebih banyak daripada biasa yang dilakukannya, dan akhirnya terbunuh.)
117. TITTIRA-JATAKA
(Seorang yang suka mencampuri urusan orang lain dibunuh oleh pria yang mencurigainya karena ucapannya yang tak berguna; dan suara-suara ayam hutan menarik perhatian pemburu yang membunuhnya.)
118. VATTAKA-JATAKA
(Seekor burung puyuh yang tertangkap oleh seorang pemburu burung liar menolak makan sampai tidak seorangpun ingin membelinya, dan akhirnya melarikan diri.)
119. AKALARAVI-JATAKA
(Seekor ayam jantan yang berkokok di segala musim lehernya terpelintir.)
120. BANDHANAMOKKHA-JATAKA
(Seorang ratu yang melakukan perbuatan asusila dengan enampuluh empat pelayan laki-laki dan gagal menggoda pendeta, ratu menuduh sang pendeta dengan pemerkosaan. Pendeta menunjukkan kesalahan ratu dan membuktikan bahwa ia tidak bersalah.)
121. KUSANALI-JATAKA
(Peri rumput dan peri pohon berteman. Peri rumput menolong pohon sang peri dari penebangan dengan membentuk menjadi bunglon dan membuat pohon kelihatannya dipenuhi dengan lubang-lubang.)
122. DUMMEDHA-JATAKA
(Merasa iri dengan gajahnya, raja membuatnya terjatuh dari tebing yang sangat curam. Gajah terbang melalui udara dengan pelatihnya ke tuan lain yang lebih menghargainya.)
123. NANGALISA-JATAKA
(Seorang pemuda bodoh yang setia kepada gurunya menyanggah tempat tidur gurunya dengan kakinya sepanjang malam hari. Guru yang berterima kasih ingin mengajar orang bodoh itu dan mencoba membuatnya membandingkan berbagai hal bersama. Sang pemuda melihat suatu kemiripan pegangan alat bajak tanah dengan ular, gajah, tebu dan dadih susu. Sang guru menghentikan semua harapannya.)
124. AMBA-JATAKA
(Sewaktu musim kering, seorang petapa menyediakan air bagi para binatang, para binatang tersebut berterima kasih dengan membawakan buah cukup untuk petapa dan 500 petapa lainnya.)
125. KATAHAKA-JATAKA
(Seorang budak dididik di luar lingkungannya, berhasil menikahi seorang istri kaya di kota lain dengan memakai nama tuannya. Ia sendiri berlagak sampai tuan lamanya datang, tanpa membuka rahasia budak, tuan lama tersebut mengajarkan sang istri acuan tepat untuk mengendalikan kesombongan suaminya.)
126. ASILAKKHANA-JATAKA
(Pengaruh dari dua bersin. Yang satu kehilangan hidungnya, sedangkan yang satunya mendapatkan cinta dari seorang putri raja.)
127. KALANDUKA-JATAKA
(Seorang budak seperti no. 125 dimaki karena kesombongannya kepada istrinya oleh seekor burung kakaktua yang mengenalinya di rumah lamanya. Budak tertangkap kembali.)
128. BILARA-JATAKA
(Seekor serigala anjing dengan berpura-pura suci memakan tikus-tikus yang merupakan anggota kelompok pergaulannya. Pengkhianatannya terungkap dan terbalas.)
129. AGGIKA-JATAKA
(Cerita yang mirip tentang para tikus dan seekor serigala anjing yang bulunya telah dibakar kecuali bulu lingkaran kecil di atas kepalanya sebagai lambang kesucian.)
130. KOSIYA-JATAKA
(Pilihan dari sepotong atau setarik kotoran yang memuakkan menyembuhkan seorang istri dari penyakit yang dibuat-buat.)
131. ASAMPADANA-JATAKA
(Seorang dermawan ditolak oleh pria yang telah dijadikan teman olehnya. Mendengar rasa tidak berterima kasih ini, raja memberikan semua kekayaan pria yang tidak berterima kasih kepada sang dermawan, sang dermawan menolak untuk mengambil lebih dari miliknya.)
132. PAÑCAGARU-JATAKA
(Seperti no. 96. Raja berterima kasih telah melewati bahaya besar menuju kekuasaan besar.)
133. GHATASANA-JATAKA
(Karena air dari danaunya dikotori oleh burung-burung bertengger di pohon yang berjuntai, Naga melemparkan kobaran api diantara cabang-cabang. Burung yang bijaksana terbang meninggalkan pohon; yang bodoh tetap tinggal dan terbunuh.)
134. JHANASODHANA-JATAKA
(Seperti no. 99.)
135. CANDABHA-JATAKA
(Seperti no. 99.)
136. SUVANNAHAMSA-JATAKA
(Ayah dari suatu keluarga meninggal, meninggalkan keluarganya miskin. Dilahirkan kembali sebagai seekor burung berbulu emas, dan mengetahui kondisi keluarganya, suatu waktu ayah memberikan mereka satu bulu untuk dijual. Sang janda dengan keserakahannya mencabut semua bulunya, hanya menemukan bahwa bulu-bulu tersebut bukan lagi emas.)
137. BABBU-JATAKA
(Seekor tikus berkali-kali tertangkap oleh kucing-kucing dan menyuap mereka dengan jatah-jatah daging harian. Pada akhirnya tikus bersembunyi dalam kristal melawan kucing-kucing, para kucing menghancurkan diri mereka sendiri melawan kristal yang tak terlihat.)
138. GODHA-JATAKA
(Seorang petapa dengan sia-sia mencoba menangkap seekor kadal untuk dimakan..)
139. UBHATOBHATTHA-JATAKA
(Seorang nelayan setelah mendapat suatu kesulitan yang tak terduga, berpikiran bahwa ia telah mengail seekor ikan monster, berharap ia menyimpannya semua untuk dirinya sendiri. Bagaimana ia kehilangan pakaian dan matanya, dan bagaimana istrinya dipukul dan didenda.)
140. KAKA-JATAKA
(Seekor burung gagak yang liar mengotori pendeta raja, pendeta memberikan resep lemak burung gagak untuk mengobati luka bakar gajah-gajah raja. Ketua para burung gagak menjelaskan bahwa burung gagak tidak berlemak dan pembalasan itu sendiri yang mendorong pendeta membuat resep tersebut.)
141. GODHA-JATAKA
(Seekor bunglon mengkhianati suatu kelompok iguana kepada seorang pemburu.)
142. SIGALA-JATAKA
(Guna menangkap seekor serigala anjing, seorang pria berpura-pura mati. Guna mengujinya, serigala anjing menarik kuat tongkat pria tersebut dan menemukan ia mengencangkan genggamannya.)
143. VIROCANA-JATAKA
(Seekor serigala anjing setelah turut serta dalam aktivitas perburuan singa, mengkhayal ia dapat membunuh mangsa seperti singa tersebut. Dalam usaha membunuh seekor gajah, serigala anjing terbunuh.)
144. NANGUTTHA-JATAKA
(Seorang yang menyembah Dewa Api setelah mengorbankan seekor sapi untuk dewanya menemukan bahwa para pencuri telah mencurinya. Ia merenung jika dewa tidak dapat menjaga persembahannya sendiri, bagaimana ia akan melindungi pengikutnya?)
145. RADHA-JATAKA
(Seorang Brahmin meminta dua ekor burung kakaktua untuk menjaga istrinya selama ketidakhadirannya. Mereka memperhatikan kelakuan istrinya yang tidak benar dan melaporkan kepada sang Brahmin, tanpa melakukan tugas yang tidak berguna untuk mengendalikannya.)
146. KAKA-JATAKA
(Seekor gagak betina tenggelam di dalam laut, burung-burung gagak lainnya mencoba mengeluarkan dari laut dengan paruh mereka.)
147. PUPPHARATTA-JATAKA
(Guna mempunyai pakaian liburan yang rapi, seorang istri memaksa suaminya memasuki ruang kaca taman kerajaan. Tertangkap dan dihukum dengan disiksa, ia hanya ada satu kesedihan bahwa istrinya tidak akan mempunyai bunga-bunga untuk dipakai.)
148. SIGALA-JATAKA
(Seekor serigala anjing mencari makanan sampai ke kerangka gajah mati dan tidak dapat mencari jalan keluar.)
149. EKAPANNA-JATAKA
(Dengan analogi tentang tumbuhan muda yang beracun, seorang pangeran jahat dirubah menjadi baik.)
150. SAÑJIVA-JATAKA
(Seorang pemuda yang telah mempelajari jimat untuk menghidupkan makhluk yang telah mati, ia mencobanya pada seekor macan dan menyebabkan akibat yang merugikan bagi dirinya sendiri.)
BUKU DUA – DUKANIPATA
151. RAJOVADA-JATAKA
(Dua orang raja, keduanya bijaksana dan baik, bertemu di jalan sempit dan terjadi perselisihan siapa yang akan mengalah. Keduanya mempunyai umur dan kekuasaan yang sama. Pengemudi mereka memuji tuan mereka masing-masing. Salah satu raja baik kepada yang baik dan jahat kepada yang jahat; raja yang satunya membalas kejahatan dengan kebaikan. Raja pertama mengakui keunggulannya dan mengalah.)
152. SIGALA-JATAKA
(Bodhisatva adalah seekor singa muda, salah satu dari tujuh bersaudara; Seekor serigala anjing menyatakan cintanya kepada saudara wanitanya. Enam dari para saudara hendak membunuh serigala tersebut, tetapi melihatnya saat ia berbaring dalam sebuah goa kristal yang indah, mereka mengira serigala berada di langit, para singa melompat dan mereka sendiri terbunuh. Bodhisatva mengaum dan serigala meninggal karena ketakutan.)
153. SUKARA-JATAKA
(Seekor babi hutan menantang singa untuk berkelahi; dan selanjutnya karena dalam ketakutan ia berkubang di dalam kotoran sampai ia bau begitu menjijikkan sehingga singa tidak akan mendekatinya, tetapi ia mengaku bahwa ia telah mengalahkan dirinya sendiri daripada berkelahi dengan singa.)
154. URAGA-JATAKA
(Garuda mengejar ular naga yang berubah bentuk menjadi permata, dan melekatkan dirinya di pakaian seorang petapa, maka dengan demikian ular naga mendapatkan keamanan.)
155. GAGGA-JATAKA
(Bagaimana jin mempunyai kekuasaan terhadap semua orang, ia tidak mengharapkan kebaikan atas orang lain dan bagaimana ia digagalkan.)
156. ALINA-CITTA-JATAKA
(Seekor gajah menginjak duri di kakinya; dirawat oleh beberapa tukang kayu, dan sebagai rasa terima kasihnya gajah melayani mereka. Setelahnya anak gajah menggantikan tempat ayahnya dan dibeli oleh raja dengan harga mahal. Bagaimana pada kematian sang raja, gajah muda mengalahkan seorang pemilik yang tidak ramah, dan menyelamatkan kerajaan untuk untuk putra raja yang masih bayi.)
157. GUNA-JATAKA
(Seekor serigala anjing menyelamatkan seekor singa, dan karena rasa terima kasihnya singa menjadikan serigala sebagai temannya. Istri sang singa iri dengan serigala anjing; selanjutnya seluruh persoalan dijelaskan dan menjunjung tinggi persahabatan.)
158. SUHANU-JATAKA
(Dua kuda bengis yang memperlakukan buruk semua binatang atas kebaikan mereka, mereka berdua tiba-tiba menjadi teman, maka menjelaskan pepatah, “makhluk-makhluk yang mempunyai kepentingan dan sifat yang sama.”)
159. MORA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung merak bertahan dengan aman dengan mengucapkan mantra; bagaimana batinnya terganggu dengan mendengarkan nada merak betina, dan tertangkap; bagaimana raja ingin memakannya, tetapi burung merak berkhotbah begitu bagus sehingga ia bertahan; dan akhirnya burung dibebaskan lagi dan kembali ke pegunungan.
160. VINILAKA-JATAKA
(Seekor burung, anak dari seekor angsa dan burung gagak, dibawa oleh putra-putra lain sang ayah untuk menemui ayahnya, tetapi burung tersebut sombong dan membandingkan mereka dengan kuda-kuda yang melayaninya; maka ia dikirim kembali.)
161. INDASAMANAGOTTA-JATAKA
(Bagaimana seseorang memelihara seekor gajah gemuk yang melawannya dan menginjaknya sampai mati.)
162. SANTHAVA-JATAKA
(Bagaimana rumah seseorang terbakar dengan alasan membuat persembahan besar yang ia lakukan kepada api sucinya.)
163. SUSIMA-JATAKA
(Bagaimana seorang anak lelaki dimana tugasnya adalah mengatur suatu pesta perayaan, mengunjungi 2000 perkumpulan dalam sehari, mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan upacara, dan kembali tepat waktu untuk melakukan upacara.)
164. GIJJHA-JATAKA
(Tentang seorang pedagang yang membantu beberapa burung nasar yang sedang dalam kesulitan dan sebaliknya burung-burung mencuri pakaian dan barang-barang lainnya guna dibawakan kepada pedagang tersebut; bagaimana salah satu burung ditangkap, dan raja mengetahui cerita tersebut dan semua barang dikembalikan)
165. NAKULA-JATAKA
(Bagaimana seekor mongoose (sejenis binatang yang dapat membunuh tikus dan ular) dan ular adalah teman, akan tetapi mereka tidak saling mempercayai; dan bagaimana mereka dijadikan menjadi sependapat.)
166. UPASALHA-JATAKA
(Bagaimana seseorang tertentu memilih tempat penguburan dan bagaimana ia ditunjukkan bahwa tidak ada satu tempatpun yang bebas dari mayat-mayat.)
167. SAMIDDHI-JATAKA
(Bagaimana peri menggoda orang suci untuk mencintainya, dan orang suci tersebut menentang karena tidak ada manusia yang mengetahui waktu kematian.)
168. SAKUNAGGHI-JATAKA
(Bagaimana seekor burung puyuh mengalahkan burung elang kecil dengan bertempur dengan bertahan tanpa menyerah.)
169. ARAKA-JATAKA
(Bagaimana Sang Buddha meninggalkan duniawi dan mengabdikan pada kedermawanan.)
170. KAKANTAKA-JATAKA
(Lihat Maha-ummagga.)
171. KALYANA-DHAMMA-JATAKA
(Bagaimana orang tertentu menjadi seorang yang hidup menyendiri karena suatu pemberian salam yang menguntungkan.)
172. DADDARA-JATAKA
(Bagaimana seekor serigala anjing yang berada di antara para singa mengkhianati dirinya sendiri dengan ucapannya sendiri.)
173. MAKKATA-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet menyamar sebagai seorang petapa dan akhirnya diketahui.)
174. DUBHIYA-MAKKATA-JATAKA
(Bagaimana Bodhisatva mengambil air untuk seekor monyet, dan apa yang ia dapat sebagai hukumannya adalah wajah yang menakutkan dan suatu hinaan.)
175. ADICCUPATTHANA-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet yang tidak jujur membuat malapetaka dalam sekelompok penduduk, dan masyarakat menganggapnya sebagai makhluk suci.)
176. KALAYA-MUTTHI-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet membuang segenggam kacang polong untuk mendapatkan satu butir kacang.)
177. TINDUKA-JATAKA
(Bagaimana sekelompok monyet memasuki suatu desa di malam hari, dan dikelilingi oleh penduduk desa; dan bagaimana caranya mereka terselamatkan.)
178. KACCHAPA-JATAKA
(Bagaimana seekor kura-kura mendapatkan penderitaan karena ia terlalu menyayangi rumahnya.)
179. SATADHAMMA-JATAKA
(Bagaimana seorang Brahmin muda yang sombong memakan sisa-sisa dari seorang pria dari kasta rendah dan selanjutnya merasakan malu terhadap dirinya sendiri.)
180. DUDDADA-JATAKA
(Dimana terdapat keyakinan, tidak ada imbalan yang kecil.)
181. ASADISA-JATAKA
(Tentang seorang pemanah pandai dan keahlian dan keberaniannya.)
182. SAMGAMAVACARA-JATAKA
(Bagaimana seekor gajah mulia mematuhi perintah.)
183. VALODAKA-JATAKA
(Ia yang mulia memelihara kesadaran yang stabil walaupun ia meminum banyak minuman yang sangat keras.)
184. GIRIDANTA-JATAKA
(Komunikasi jahat mengotori sikap-sikap baik.)
185. ANABHIRATI-JATAKA
(Tentang ketenangan pikiran.)
186. DADHI-VAHANA-JATAKA
(Kampak tajam yang ajaib, mangkok Susu dan Genderang.)
187. CATUMATTA-JATAKA
(Bagaimana seekor serigala ditegur karena menganggu.)
188. SIHAKOTTHUKA-JATAKA
(Bagaimana seekor anak anjing campuran yang sedang berada diantara para singa terbuka rahasianya oleh suaranya sendiri.)
189. SIHACAMMA-JATAKA
(Kebodohan singa.)
190. SILANISAMSA-JATAKA
(Bagaimana seorang tukang cukur baik menyelamatkan orang lain dengan kedermawanannya.)
191. RUHAKA-JATAKA
(Bagaimana seorang istri jahat membohongi suaminya, dan memerintah suaminya berjingkrak-jingkrak ke jalan dengan memakai pengikat kuda.)
192. SIRI-KALAKANNI-JATAKA
(Lihat Maha-ummagga.)
193. CULLA-PADUMA-JATAKA
(Tentang seorang istri jahat yang mencoba membunuh suaminya dan akhirnya bersama kekasihnya disidang dalam pengadilan di hadapan suaminya, selanjutnya suami tersebut menjadi raja.)
194. MANICORA-JATAKA
(Tentang rencana seorang raja yang hendak mengambil istri orang lain; dan bagaimana Sakka menyebabkan raja berganti tubuh dengan korbannya, maka ia sendiri dijatuhi hukuman mati.)
195. PABBATUPATTHARA-JATAKA
(Bagaimana Bodhisatva menyarankan seorang raja untuk memaafkan suatu persekongkolan.)
196. VALAHASSA-JATAKA
(Bagaimana beberapa pelaut dari kapal tenggelam lolos dari kota para hantu dengan bantuan seekor kuda terbang.)
197. MITTAMITTA-JATAKA
(Bagaimana membedakan antara teman dan musuh.)
198. RADHA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung nuri menceritakan rahasia majikan perempuannya dan akhirnya burung tersebut terbunuh.)
199. GAHAPATI-JATAKA
(Bagaimana seorang istri mencoba menipu suaminya, dan usaha tersebut terungkap.)
200. SADHUSILA-JATAKA
(Bagaimana seorang ayah memilih suami untuk putrinya.)
201. BANDHANAGARA-JATAKA
(Mereka yang mempunyai keinginan adalah yang menghambat kemajuan.)
202. KELI-SILA-JATAKA
(Bagaimana Sakka memarahi raja yang tidak sopan.)
203. KHANDHA-VATTA-JATAKA
(Bagaimana mendapatkan kebaikan para ular.)
204. VIRAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung gagak mencoba mencuri daging dan terbunuh.)
205. GANGEYYA-JATAKA
(Bagaimana dua ekor ikan memperdebatkan siapa yang lebih cantik, dan seekor kura menjawab bahwa ia sendiri lebih cantik daripada mereka berdua.)
206. KURUNGA-MIGA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung pelatuk dan seekor kura menolong teman mereka antelope dari perangkap.)
207. ASSAKA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja disembuhkan dari cintanya terhadap istrinya yang telah meninggal dengan suatu perenungan tentang kondisinya saat ini.)
208. SUMSUMARA-JATAKA
(Bagaimana seekor buaya menginginkan jantung seekor monyet, dan bagaimana monyet tersebut berpura-pura tidak mengetahuinya.)
209. KAKKARA-JATAKA
(Bagaimana seorang pemburu burung liar dengan hati-hati mencoba mendekati seekor burung dengan menutupi dirinya dengan dahan-dahan.)
210. KANDAGALAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung pelatuk memukul pohon terlalu keras dan meninggal.)
211. SOMADATTA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria bodoh memberi saat ia membutuhkannya.)
212. UCCHITTHA-BHATTA-JATAKA
(Bagaimana seorang suami menemukan percintaan rahasia istrinya dengan keadaan nasi.)
213. BHARU-JATAKA
(Bagaimana raja Bharu mengakibatkan dua kelompok petapa bertengkar.)
214. PUNNA-NADI-JATAKA
(Bagaimana seorang raja mengirim pesan teka-teki kepada mantan gurunya.)
215. KACCHAPA-JATAKA
(Bagaimana seekor kura diangkut melalui udara, menggigit tongkat dengan giginya; dan bagaimana ia menjawab suatu ejekan dan terjatuh.)
216. MACCHA-JATAKA
(Bagaimana seekor ikan tertangkap meratapi kematian istrinya, dan dibebaskan.)
217. SEGGU-JATAKA
(Bagaimana seorang penjual sayur yang saleh menguji kebajikan putrinya.)
218. KUTA-VANIJA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria menitipkan alat-alat bajak kepada seorang teman, dan teman tersebut menyatakan bahwa alat-alat tersebut telah dimakan oleh tikus-tikus; dan dengan cara pandai membuat temannya mengembalikan alat-alat tersebut ke rumahnya.)
219. GARAHITA-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet menjadi tahanan para manusia, dan meloloskan diri, dan celaannya terhadap manusia.)
220. DHAMMADDHAJA-JATAKA
(Bagaimana tugas-tugas mustahil dibebankan kepada seorang pria baik, dan ia mengerjakannya semua dengan bantuan Sakka.)
221. KASAVA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria menyamar dirinya sendiri dalam jubah suci, dan membunuh gajah-gajah; dan bagaimana ia dipermalukan.)
222. CULA-NANDIYA-JATAKA
(Bagaimana dua ekor monyet mengorbankan hidup untuk menyelamatkan ibu mereka, dan apa yang menimpa sang pemburu.)
223. PUTA-BHATTA-JATAKA
(Bagaimana seorang suami kasar dimaki.)
224. KUMBHILA-JATAKA
225. KHANTI-VANNANA-JATAKA
(Bagaimana membuat dua orang yang berdosa memperbaiki perilaku mereka.)
226. KOSIYA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung hantu mendapatkan kesedihan melalui perjalanan yang belum waktunya.)
227. GUTHA-PANA-JATAKA
(Bagaimana seekor kumbang mabuk menantang seekor gajah, dan terbunuh dengan memalukan.)
228. KAMANITA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja disembuhkan dari keserakahan.)
229. PALAYI-JATAKA
(Bagaimana seorang raja terusir ketakutan hanya dengan pandangan suatu gerbang kota.)
230. DUTIYA-PALAYI-JATAKA
(Bagaimana seorang raja yang tidak ramah diusir dengan pandangan Bodhisatva, dan suara-suara ancamannya.)
231. UPAHANA-JATAKA
(Bagaimana seorang murid mencoba mengungguli gurunya dan dikalahkan.)
232. VINA-THUNA-JATAKA
(Bagaimana seorang gadis mengira si bongkok adalah pria tepat yang berhubungan dengan keluarga raja dan bagaimana ia tidak tertipu.)
233. VIKANNAKA-JATAKA
(Bagaimana beberapa ekor ikan datang makan saat mendengarkan suara genderang, dan bagaimana seekor buaya dengki tertusuk tombak.)
234. ASITABHU-JATAKA
(Bagaimana seorang pria terpikat oleh hantu dan kehilangan istrinya karena nafsu birahi ini.)
235. VACCHA-NAKHA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria suci tergoda kembali ke keduniawian, dan kejahatan dari kehidupan duniawi diperlihatkan seterusnya.)
236. BAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung bangau berpura-pura tertidur agar mendapatkan ikan; dan bagaimana kelakuannya terungkap.)
237. SAKETA-JATAKA
(Seperti no. 68.)
238. EKAPADA-JATAKA
(Tentang seorang anak lelaki yang cepat dewasa yang menanyakan suatu pertanyaan berkenaan dengan filsafat; dan mendapat jawaban dengan cara yang sama.)
239. HARITA-MATA-JATAKA
(Seekor ular air yang jatuh ke dalam perangkap ikan, dan bagaimana semua ikan jatuh di atasnya; mengandung suatu pelajaran.)
240. MAHA-PINGALA-JATAKA
(Bagaimana seorang penjaga pintu berduka cita saat kematian tuannya yang lalim supaya ia tidak perlu membuktikan terlalu banyak kepada Raja Kematian, dan dikirim kembali ke bumi.)
241. SABBADATHA-JATAKA
(Bagaimana seekor serigala mempelajari mantra ‘tentang mengalahkan dunia’ dan dengannya ia mengumpulkan sekelompok pasukan binatang-binatang liar; dan bagaimana ia merasakan kegelisahan.)
242. SUNAKHA-JATAKA
(Bagaimana seekor anjing menggerogoti rantainya dan lolos dari perbudakan.)
243. GUTTILA-JATAKA
(Bagaimana seorang musisi besar bermain dengan bantuan Sakka untuk menyenangkan semua pendengar.)
244. VITICCHA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria tertentu mencoba memahami sang Guru dengan ungkapan-ungkapan.)
245. MULA-PARIYAYA-JATAKA
(Bagaimana Guru membuat gelisah beberapa para calon pemuda pandai.)
246. TELOVADA-JATAKA
(Tidak ada bahayanya dengan memakan daging, yang berbahaya adalah dengan membunuh.)
247. PADANJALI-JATAKA
(Bagaimana seorang yang bodoh diketahui.)
248. KIMSUKOPAMA-JATAKA
(Bagaimana empat orang lelaki melihat suatu pohon dan masing-masing menjelaskannya dengan cara yang berbeda.)
249. SALAKA-JATAKA
(Bagaimana kata-kata halus gagal membuat seekor monyet turun dari pohon.)
250. KAPI-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet menyamar sebagai petapa dan terbongkar.)
BUKU TIGA – TIKANIPATA
251. SAMKAPPA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa tergoda oleh hawa nafsu, dan bagaimana ia tertolong.)
252. TILA-MUTTHI-JATAKA
(Bagaimana seorang guru menghukum seorang murid untuk memperbaiki kelakuan, dan murid tersebut melakukan meditasi pembalasan dendam, tetapi diredakan.)
253. MANI-KANTHA-JATAKA
(Bagaimana seekor ular naga dan petapa berteman, dan bagaimana petapa membebaskan diri dari ular naga.)
254. KUNDAKA-KUCCHI-SINDHAVA-JATAKA
(Tentang seekor anak kuda yang berketurunan tinggi; bagaimana ia mengetahui nilainya sendiri dan apa yang dapat ia lakukan untuk sesuatu yang mengagumkan.)
255. SUKA-JATAKA
(Tentang seekor burung kakaktua yang seringkali membawa makanan dari luar untuk orangtuanya, dan bagaimana ia makan terlalu banyak dan tenggelam.)
256. JARUDAPANA-JATAKA
(Bagaimana beberapa pria memenangkan harta dengan menggali, dan dengan menggali terlalu banyak ia kembali kehilangan harta tersebut.)
257. GAMANI-CANDA-JATAKA
(Bagaimana kebijaksanaan seorang pangeran teruji. Juga bagaimana seseorang diadili di pengadilan raja karena melukai secara tidak sengaja, dan keputusan-keputusan raja dalam hal itu; dan tentang masalah-masalah tertentu diajukan kepadanya oleh mereka yang ditemuinya. [Beberapa cerita menjadi satu].)
258. MANDHATU-JATAKA
(Bagaimana seorang raja tidak mendapatkan kepuasan walaupun ia memerintah seperti Raja Sorga.)
259. TIRITA-VACCHA-JATAKA
(Bagaimana hidup seorang raja tertolong dan rasa terima kasih yang ditunjukkannya kepada sang penolong.)
260. DUTA-JATAKA
(Bagaimana seseorang mendapatkan makanan dengan menamakan dirinya sendiri ‘Utusan Perut’.)
261. PADUMA-JATAKA
(Bagaimana beberapa anak lelaki mencoba membujuk seorang tukang taman tak berhitung bahwa ia mungkin dapat memberikan mereka seikat bunga lotus.)
262. MUDU-PANI-JATAKA
(Cinta akan menemukan jalan; dan sifat dari kaum wanita.)
263. CULLA-PALOBHANA-JATAKA
(Bagaimana Bodhisatva tergoda oleh seorang wanita, dan tidak dapat bertahan.)
264. MAHA-PANADA-JATAKA
(Tidak komplit: seperti No. 489.)
265. KHURAPPA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria pemberani menyelamatkan sekelompok gerbong pedagang dari para perampok.)
266. VATAGGA-SINDHAVA-JATAKA
(Bagaimana seekor keledai betina jatuh cinta dengan seekor kuda unggul, dan dengan kegenitannya ia kehilangan kuda tersebut.)
267. KAKKATA-JATAKA
(Bagaimana seekor gajah dengan bantuan pasangan setianya, menghancurkan seekor kepiting raksasa.)
268. ARAMA-DUSA-JATAKA
(Bagaimana beberapa monyet ditinggal untuk menyiram suatu taman, dan bagaimana mereka menarik pohon-pohon untuk membagi air sesuai dengan panjang akar-akar.)
269. SUJATA-JATAKA
(Bagaimana binatang kecil pemakan serangga dijinakkan dengan pengamatan burung tekukur dan burung jay [burung yang ribut bunyinya dan mempunyai bulu berwarna merah].)
270. ULUKA-JATAKA
(Bagaimana burung hantu diusulkan menjadi raja para burung, tetapi karena wajah muramnya, ia tidak terpilih.)
271. UDAPANA-DUSAKA-JATAKA
(Sifat buruk dari para serigala anjing.)
272. VYAGGHA-JATAKA
(Bagaimana hantu pohon menakuti dan mengusir seekor singa dan macan dari pohonnya dan bagaimana manusia datang memotong pohon-pohon.)
273. KACCHAPA-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet menghina seekor kura, dan bagaimana ia terhukum.)
274. LOLA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung gagak kehilangan nyawa karena keserakahan.)
275. RUCIRA-JATAKA
(Seperti no. 274.)
276. KURU-DHAMMA-JATAKA
(Bagaimana terdapat suatu kekeringan, dan dengan pengamatan tentang kebajikan mendatangkan hujan.)
277. ROMAKA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa palsu mencoba membunuh seekor burung dan gagal.)
278. MAHISA-JATAKA
(Tentang seekor monyet jahat yang terbunuh karena keburukannya; dan tentang kesabaran Bodhisatva.)
279. SATAPATTA-JATAKA
(Bagaimana seorang pria tidak dapat membedakan antara temannya dan musuhnya; dan bagaimana Bodhisatva adalah seorang perampok.)
280. PUTA-DUSAKA-JATAKA
(Tentang seekor monyet yang berpikiran untuk menyenangkan seorang tukang taman dengan merusak keranjang daun yang ia buat.)
281. ABBHANTARA-JATAKA
(Bagaimana seorang ratu rindu akan ‘mangga tengah’; dan bagaimana burung kakaktua piaraan memdapatkannya satu.)
282. SEYYA-JATAKA
(Bagaimana suatu kerajaan perampok ditaklukkan dengan kebaikan.)
283. VADDHAKI-SUKARA-JATAKA
(Bagaimana seekor babi hutan melatih pasukan para babi hutan untuk menaklukkan seekor macan; dan bagaimana seorang petapa palsu dikerjain sampai meninggal.)
284. SIRI-JATAKA
(Bagaimana keberuntungan datang dengan memakan burung-burung tertentu.)
285. MANI-SUKARA-JATAKA
(Bagaimana beberapa babi hutan mencoba menodai kristal dengan menggosoknya, dan malah membuatnya bertambah bercahaya.)
286. SALUKA-JATAKA
(Bagaimana seekor sapi jantan iri kepada babi gemuk.)
287. LABHA-GARAHA-JATAKA
(Tentang keburukan suatu kehidupan duniawi.)
288. MACCHUDDANA-JATAKA
(Bagaimana sebungkus uang hilang dalam sungai, dan dikembalikan oleh roh sungai dalam perut seekor ikan.)
289. NANACHANDA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja jatuh ke tangan para pencuri, dan seorang Brahmin melihatnya; dan bantuan-bantuan apa yang dimintanya.)
290. SILA-VIMAMSA-JATAKA
(Bagaimana seseorang menguji reputasinya sendiri untuk kebajikan.)
291. BHADRA-GHATA-JATAKA
(Mangkuk yang dapat memenuhi permintaan, dengan akhir cerita mengandung moral.)
292. SUPATTA-JATAKA
(Bagaimana seorang ratu para burung gagak menginginkan beberapa daging, dan seekor burung gagak pemberani mendapatkannya untuknya.)
293. KAYA-VICCHINDA-JATAKA
(Tentang seorang pria sakit yang dalam proses penyembuhannya menjadi relijius, menjadi bermanfaat besar bagi dirinya sendiri.)
294. JAMBU-KHADAKA-JATAKA
(Rubah dan Burung Gagak, dengan sebuah perbedaan.)
295. ANTA-JATAKA
(Mirip dengan yang sebelumnya, tetapi sebaliknya.)
296. SAMUDDA-JATAKA
(Tentang seekor burung gagak yang takut laut mungkin dapat diminum kering.)
297. KAMA-VILAPA-JATAKA
(Bagaimana keinginan lebih kuat daripada kesedihan.)
298. UDUMBARA-JATAKA
(Burung-burung tua tidak dapat ditangkap dengan jerami.)
299. KOMAYA-PUTTA-JATAKA
(Perubahan dari seekor monyet nakal.)
300. VAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor serigala merayakan kebaktian hari suci.)
BUKU EMPAT – CATUKKANIPATA
301. CULLAKALINGA-JATAKA
(Seorang raja karena sangat ingin berperang menemukan kesempatan untuk bertengkar dengan raja lainnya. Tertipu oleh suatu ramalan tentang kemenangan dan mengabaikan ramalan-ramalan jelek, ia terkalahkan oleh musuhnya.)
302. MAHA-ASSAROHA-JATAKA
(Seorang raja karena terkalahkan oleh para pemberontak menemukan suatu tempat perlindungan nyaman dan ramah dengan seorang penduduk desa miskin, dan memberikannya imbalan berupa separuh dari kerajaannya.)
303. EKARAJA-JATAKA
(Seorang raja ditahan dan disiksa, dan dengan kesabaran atas penderitaannya membuat musuhnya menjadi bertobat.)
304. DADDARA-JATAKA
(Bagaimana dua orang saudara diusir dari kerajaan ayah mereka, dan bagaimana harga diri mereka direndahkan oleh hinaan yang mereka derita dalam pengasingan.)
305. SILAVIMAMSANA-JATAKA
(Seorang guru menguji kebaikan murid-muridnya dengan menggoda mereka untuk mencuri. Satu-satunya pemuda yang lolos ujian diberi imbalan dengan menikahi putri gurunya.)
306. SUJATA-JATAKA
(Bagaimana putri dari seorang penjual buah-buahan menjadi ratu dan dengan kesombongannya hamper kehilangan posisinya.)
307. PALASA-JATAKA
(Seorang Brahmin memberikan hormat kepada roh pohon dan diberi imbalan dengan menemukan suatu harta benda terpendam.)
308. JAVASAKUNA-JATAKA
(Cerita tentang burung pelatuk dan singa yang tidak berterima kasih.)
309. CHAVAKA-JATAKA
(Bagaimana seorang kasta rendah yang telah mencuri buah-buah mangga, memberanikan diri menegur raja agar memperbolehkan seorang pendeta mengajarnya dari tempat duduk lebih rendah.)
310. SAYHA-JATAKA
(Bagaimana seorang Brahmin menolak menghentikan kehidupan pertapaan agar menjadi pendeta rumah untuk raja.)
311. PUCIMANDA-JATAKA
(Bagaimana roh pohon pandai menakuti dan mengusir seorang perampok dimana kehadirannya dapat membahayakan pohon.)
312. KASSAPAMANDIYA-JATAKA
(Seorang bapak dan anak yang sedang bersama-sama dalam perjalanan, mereka berhenti meneruskannya, dan pria tua tersebut ditegur karena kekurangan pengendalian diri.)
313. KHANTIVADI-JATAKA
(Bagaimana seorang raja jahat dengan kejam menganiaya seorang petapa, dan bagaimana kesabaran dari orang suci tersebut membuatnya bertahan sampai akhir, dan raja dibuang ke neraka.)
314. LOHAKUMBHI-JATAKA
(Seorang raja menjadi takut dengan mendengarkan tangisan-tangisan mengerikan di malam hari dan didesak oleh keluarganya untuk menghindari firasat buruk dengan mengorbankan makhluk-makhluk hidup. Seorang Brahmin muda mengartikan suara-suara tersebut sebagai tangisan-tangisan yang dikeluarkan oleh roh-roh tersesat di Neraka, dan raja menjadi tenang dan melarang pengorbanan.)
315. MAMSA-JATAKA
(Bagaimana empat pedagang muda mencoba membujuk agar mendapatkan daging binatang buruan seorang pemburu, dan bagaimana hanya seorang yang berhasil.)
316. SASA-JATAKA
(Bagaimana seekor kelinci karena kekurangan makanan lainnya menawarkan dagingnya sendiri untuk dimakan, dan diberi imbalan dengan mencetak bentuknya di permukaan bulan.)
317. MATARODANA-JATAKA
(Bagaimana seorang pemuda menunjukkan perbuatan bodoh dengan bersedih atas kematian saudaranya.)
318. KANAVERA-JATAKA
(Bagaimana seorang pelacur menolong seorang perampok dengan mengkhianati kekasihnya sampai meninggal, dan sesudahnya bagaimana ia dihukum atas pengkhianatan tersebut.)
319. TITTIRA-JATAKA
(Seorang pembuat umpan ayam terganggu dengan berat hati nurani.)
320. SUCCAJA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran membalas pengabdian istrinya dengan rasa tidak berterima kasih, sampai ia dibawa ke pikiran yang lebih baik oleh nasihat dan peringatan pendetanya.)
321. KUTIDUSAKA-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet menghancurkan sarang burung karena perasaan iri.)
322. DADDABHA-JATAKA
(Tentang kelinci penakut dan pelarian para binatang.)
323. BRAHMADATTA-JATAKA
(Tentang petapa yang selama dua belas tahun tidak mempunyai keberanian untuk meminta suatu bantuan kecil.)
324. CAMMASATAKA-JATAKA
(Tentang seorang pengemis bodoh yang menemui kematian karena dengan salah mengartikan aduan tanduk seekor domba jantan sebagai pemberian hormat.)
325. GODHA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa serakah diperdayai oleh seekor kadal.)
326. KAKKARU-JATAKA
(Bagaimana seorang pendeta jahat dihukum karena menerima kebaikan-kebaikan yang bukan berasal darinya.)
327. KAKATI-JATAKA
(Bagaimana seekor burung raksasa mengangkut istri raja ke pulau dimana ia tinggal dan setelahnya diperdayai oleh penyanyi raja.)
328. ANANUSOCIYA-JATAKA
(Cerita tentang seorang suci yang menemukan istri dengan memakai bayangan/gambaran emas, dan bagaimana pada kematian istrinya orang tersebut tidak bersenang maupun bersedih.)
329. KALABAHU-JATAKA
(Cerita tentang burung kakaktua dan monyet hitam, dan bagaimana monyet dipermalukan dan burung-burung kakaktua kembali disukai raja.)
330. SILAVIMAMSA-JATAKA
(Tentang pria yang menguji kekuatan kebaikan dan pelajaran-pelajaran moral yang dipelajarinya dari burung rajawali dan sepotong daging dan dari gadis budak dimana kehilangan harapan sendiri dapat membawakan damai.)
331. KOKALIKA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja yang banyak berbicara menadapatkan nasihat dengan melihat nasib burung muda yang terlalu cepat berteriak “cuckoo”.)
332. RATHALATTHI-JATAKA
(Tentang pendeta dan para penarik gerobak dan bahaya dari pemberian keputusan/penilaian sebelum mendengarkan dari dua belah pihak.)
333. GODHA-JATAKA
(Bagaimana seekor kadal yang terpanaskan melarikan diri, dan bagaimana raja dihukum karena tidak mempunyai rasa terima kasih kepada istrinya.)
334. RAJOVADA-JATAKA
(Seorang raja diajarkan dengan perumpamaan tentang manisnya dan pahitnya buah ara, bagaimana kerajaannya terpengaruh oleh suatu hukum yang adil atau tidak adil.)
335. JAMBUKA-JATAKA
(Tentang nasib serigala anjing yang berpura-pura menjadi bagian dari singa.)
336. BRAHACHATTA-JATAKA
(Bagaimana seorang pangeran dengan memakai suatu mantra menemukan harta benda terkubur dan menggantikan rumput dengan emas.)
337. PITHA-JATAKA
(Kewajiban keramahtamahan ditanamkan dengan cerita tentang pedagang dan petapa.)
338. THUSA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja diselamatkan dari usaha pembunuhan oleh putranya, melalui pengulangan suatu mantra pada situasi-situasi gawat.)
339. BAVERU-JATAKA
(Bagaimana seekor burung gagak diusir dari posisi yang menguntungkan saat seekor burung merak muncul.)
340. VISAYHA-JATAKA
(Bagaimana seorang pedagang kaya setelah direndahkan menjadi pengemis tetap melatih kedermawanan.)
341. KANDARI-JATAKA
(Lihat Kunala-Jataka no. 523.)
342. VANARA-JATAKA
(Buaya diperdayai oleh monyet.)
343. KUNTANI-JATAKA
(Pembalasan burung bangau atas kematian anak-anaknya.)
344. AMBACORA-JATAKA
(Bagaimana seorang petapa palsu merampok sebuah kebun buah mangga dan menuduh beberapa gadis yang tidak bersalah atas pencurian ini.)
345. GAJAKUMBHA-JATAKA
(Tentang seorang raja malas ternasihati oleh contoh seekor kura malas.)
346. KESAVA-JATAKA
(Petapa yang sakit dan temannya, atau kasih sayang dokter terbaik.)
347. AYAKUTA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja yang telah melarang pengorbanan makhluk-makhluk hidup dilindungi oleh dewa dari pembalasan dendam dari jin.)
348. ARAÑÑA-JATAKA
(Tentang seorang pemuda baik disesatkan oleh komunikasi-komunikasi jahat.)
349. SANDHIBHEDA-JATAKA
(Seekor serigala anjing dengan kata-kata yang mengandung fitnah membawakan suatu pertengkaran yang menyebabkan kematian antara singa dan kerbau.)
350. DEVATAPANHA-JATAKA
(Lihat Ummagga-Jataka.)
BUKU LIMA – PANCANIPATA
351. MANIKUNDALA-JATAKA
(Sama seperti no. 303.)
352. SUJATA-JATAKA
(Seorang ayah disembuhkan dari kesedihan yang mendalam dengan kepura-puraan gila dari putranya.)
353. DHONASAKHA-JATAKA
(Bagaimana seorang raja yang bersalah atas seluruh kejahatan mendapatkan hukuman yang pantas.)
354. URAGA-JATAKA
(Bagaimana saat seorang brahmin kehilangan putranya tidak meratapi maupun menangis, dan tentang imbalan mereka yang sangat besar.)
355. GHATA-JATAKA
(Sama seperti no. 303.)
356. KARANDIYA-JATAKA
(Seorang guru diajarkan oleh muridnya kebodohan tentang memberikan khotbah kepada para pendengar yang tidak bersedia mendengarkan.)
357. LATUKIKA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung puyuh mendatangkan kehancuran pada seekor gajah yang telah membunuh anak-anaknya.)
358. CULLADHAMMAPALA-JATAKA
(Seorang raja karena cemburu terhadap kasih sayang istrinya pada anaknya mencacati dan membunuh anak lelaki tersebut, dan dihukum dengan dimasukkan ke dalam Neraka.)
359. SUVANNAMIGA-JATAKA
(Bagaimana seekor rusa jantan tertangkap dalam perangkap dan terhindari dari kematian karena kesetiaan dari rusa betinanya.)
360. SUSSONDI-JATAKA
(Sama seperti No. 327.)
361. VANNAROHA-JATAKA
(Serigala anjing penfitnah mencoba dengan sis-sia untuk membuat singa dan macan berbeda pendapat.)
362. SILAVIMAMSA-JATAKA
(Bagaimana seseorang berusaha menguji reputasinya sendiri demi kebaikan.)
363. HIRI-JATAKA
(Tidak sempurna. Sama seperti Akatannu-Jataka. No. 90.)
364. KHAJJOPANAKA-JATAKA
(Lihat Mahaummagga.)
365. AHIGUNDIKA-JATAKA
(Bagaimana seekor monyet yang telah dipukuli tidak terbujuk oleh kata-kata halus..)
366. GUMBIYA-JATAKA
(Bagaimana seorang pedagang memperingati para anggota kelompoknya atas memakan makanan aneh, dan bagaimana mereka yang mengabaikan peringatannya teracuni oleh roh jahat.)
367. SALIYA-JATAKA
(Sang penggigit menggigit, atau cerita tentang dokter tidak jujur yang terbunuh oleh ular karena ia nyatakan tidak berbahaya.)
368. TACASARA-JATAKA
(Cerita yang sama seperti sebelumnya, ditambahkan bagaimana anak-anak lelaki tertentu dibebaskan dari tuduhan bahwa mereka telah menyebabkan kematian dokter.)
369. MITTAVINDA-JATAKA
(Kutipan dari no. 40.)
370. PALASA-JATAKA
(Bagaimana pohon Judas dihancurkan oleh pertumbuhan tunas banyan yang seperti parasit.)
371. DIGHITIKOSALA-JATAKA
(Seorang pangeran membebaskan nyawa raja yang telah membunuh ayahnya dan dengan demikian membujuknya untuk melakukan penyesalan.)
372. MIGAPOTAKA-JATAKA
(Seorang petapa dinasehati atas kesedihan yang berlebihan atas kematian seekor rusa kesayangannya.)
373. MUSIKA-JATAKA
(Seorang raja dengan mengulangi suatu mantra pada masa-masa gawat menyusahkan usaha ahli warisnya untuk membunuhnya.)
374. CULLADHANUGGAHA-JATAKA
(Seorang wanita yang mengkhianati suaminya sampai meninggal, dan setelahnya ditinggalkan oleh kekasihnya, ia menyadari kebodohannya dengan menyaksikan nasib seekor serigala anjing yang serakah.)
375. KAPOTA-JATAKA
(Bagaimana seekor burung gagak serakah diejek dan disiksa mati.)