Jadi pada dasarnya kamma itu apa?
Kamma secara harafiah berarti ‘tindakan yang disertai kehendak’ dan ini merujuk kepada keyakinan
umat Buddha akan hukum Sebab dan Akibat. Kita percaya bahwa setiap tindakan yang disengajai dapat
memberi akibat baik dikehidupan saat ini maupun di kehidupan mendatang.
Hasil daripada kamma tidak seharusnya dipandang sebagai imbalan atau hukuman terhadap tindakan
yang dilakukan, tetapi merupakan akibat dari sesuatu tindakan yang disengajai. Tindakan yang positif
akan memberikan akibat yang positif, dan tindakan yang negative akan memberikan akibat yang negatif.
Dengan menggunakan akal pikiran yang sehat tentang hukum sebab dan akibat, ambillah contoh
seseorang yang merokok, minum dan makan yang berlebihan, tanpa olahraga yang teratur. Sebagai
akibat dari tindakannya, orang ini memiliki kemungkinan yang besar untuk menjadi lumpuh atau
mengidap penyakit jantung dan pada saatnya mengalami banyak penderitaan. Di sisi lain, orang yang
memperhatikan dietnya dan menjaga tubuhnya dengan baik biasanya dapat memiliki hidup yang sehat,
bahkan di usia tuanya.
Oleh sebab itu, orang yang telah melakukan banyak kebajikan dan kemudian mengumpulkan banyak
kamma positif akan menikmati hidup yang bahagia dan cenderung menuju alam manusia atau bahkan
alam Surga di kelahiran yang berikutnya. Sebaliknya, orang yang telah melakukan banyak tindakan jahat
dan mengumpulkan kamma negatif akan memiliki hidup yang dipenuhi dengan kesulitan, dan juga
dilahirkan kembali di alam kehidupan yang rendah.
Kamma dapat juga dipandang sebagai bibit. Anda memiliki pilihan atas bibit yang ingin anda tumbuhkan.
Oleh karenanya, tanamlah bibit yang baik sebanyak yang anda mampu!
Bagaimana seharusnya apabila kita telah melakukan banyak kejahatan? Dapatkah
kita meminta Buddha untuk mengampuni kita?
Buddha dianggap sebagai Guru kita dan bukan seseorang tempat kita berdoa dan meminta
pengampunan. Umat Buddha tidak percaya dengan perantara luar manapun yang darinya kita harus
meminta ampun, atau memujanya untuk suatu pembebasan.
Jika umat Buddha harus meminta ampun, maka hal itu seharusnya ditujukan kepada orang yang telah
kita lukai, dan bukan kepada pihak ketiga atau perantara luar. Apabila kita tidak mendapatkan ampun
dari orang yang kita lukai atau untuk mengoreksi diri, maka kita harus merelakan hal itu, belajar darinya
dan mengampuni diri kita sendiri, tentu saja dengan catatan bahwa kita tulus melakukannya.
Buddha mengajari bahwa setiap dari kita bertanggung jawab terhadap tindakan kita sendiri, dan setiap
dari kita mampu menentukan nasib kita sendiri. Kita sepantasnya mempertimbangkan dengan hati‐hati
sebelum melakukan kejahatan apapun, dan sebaliknya berusaha melakukan kebajikan setiap saat.
Jika anda tidak yakin apabila suatu perbuatan benar atau salah, anda dapat mengaplikasikan peraturan
yang sederhana ini seperti yang telah diajarkan Buddha : apabila tindakan tersebut merugikan baik diri
anda sendiri atau yang lainnya, atau kedua‐duanya; maka hindari tindakan tersebut. Apabila tidak, anda
dapat melanjuti tindakan yang baik itu!
Abraham Lincoln :
“Ketika saya berbuat baik, saya merasa senang.
Ketika saya berbuat jahat, saya merasa susah.
itulah agama saya.”
Peran penting dari Kamma :
Kamma adalah satu‐satunya milik kita, dan yang kita bawa serta dari satu
kehidupan ke kehidupan berikutnya.
Setiap tindakan yang disengajai dari jasmani, ucapan dan pikiran ibarat bibit
yang ditanam; yang dapat berbuah ketika kondisi‐kondisi mendukung. Apa yang
anda tanam, itu juga yang anda panen.
Jadi apa yang dapat kita perbuat untuk mengatasi kamma negatif dari tindakan
jahat yang telah kita lakukan?
Menurut hukum Sebab dan Akibat, kamma negatif tidak dapat dengan semudah itu dihapus dengan
kamma positif. Setiap tindakan yang disengajai akan memberikan akibat dalam waktu dekat atau di
masa mendatang.
Buddha memberikan perumpamaan garam di sungai dalam menasehati kita tentang bagaimana caranya
mengurangi pengaruh dari kamma negatif. Beliau berkata apabila satu sendok garam dapat membuat
satu cangkir air terasa asinnya namun satu sendok yang sama ini hampir tidak memberikan pengaruh
terhadap rasa air di suatu sungai.
Secara sederhana, kurangi kamma negatif yang anda miliki dengan mengumpulkan banyak kamma
positif.
Dan kamma positif dikumpulkan dengan pelaksanaan Dana, Sila dan Bhavana.
Buddha :
“Jangan meremehkan kebajikan dengan berkata ia tidak berpengaruh bagi diriku.
Bagaikan tetesan air yang memenuhi tempayan air.
Begitu pula dengan orang bijak yang mengumpulkan sedikit demi sedikit,
dia memenuhi dirinya dengan kebajikan.”
Rabu, 20 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buddha Gautama
Labels
- Abhidhamma (3)
- Ajahn Brahm (1)
- Ajahn Brahm - Wisdom of Silence (7)
- Anthony de Mello SJ - Berbasa-basi Sejenak (5)
- Anthony de Mello SJ - Burung Berkicau (9)
- Anthony de Mello SJ - Doa Sang Katak (16)
- artikel buddhist (48)
- Berkah (1)
- Bhikkhu Girirakkhito Mahathera (1)
- Bhikkhu Jotidhammo Mahathera (4)
- Bhikkhu Khantipalo (1)
- Bhikkhu Sri Paññavaro Mahathera (4)
- Bhikkhu Subalaratano (3)
- Bhikkhuni (1)
- Buddha dan Sains (11)
- Buddhadasa Bhikkhu - THE TRUE NATURE OF THINGS (2)
- Buddhavamsa (1)
- catatan ajahn chah (4)
- catatan dhamma (4)
- Cinta Kasih (1)
- dhammachakka (52)
- Dhammadesana (39)
- Dhammapada (2)
- Digha Nikaya (1)
- Download (1)
- Dr. K. Sri Dhammananda (5)
- EMPAT KESUNYATAAN MULIA (4)
- Font Pali (1)
- H.H Somdet Phra Nyanasamvara (3)
- Hidup Lebih Baik (1)
- HTML Help Doc (1)
- Identitas Umat Buddhis (1)
- INTISARI AGAMA BUDDHA (3)
- Itivuttaka (1)
- Jan Sanjiva (1)
- Jataka (4)
- Magha Puja (1)
- meditasi (7)
- Milinda Panha (19)
- Must have (1)
- Parita Suci (3)
- Petavatthu (1)
- Pindapatta (1)
- Puja Bhakti (2)
- RAPB (1)
- Riwayat Agung Para Buddha (1)
- Riwayat Singkat Guru Agung Buddha Sakyamuni (13)
- samaggi-phala.or.id (48)
- serba-serbi (7)
- serba-serbi galaksi (6)
- Sila (1)
- Spelling (1)
- sutta pitaka - Anguttara Nikaya (1)
- sutta pitaka - Khuddaka-Nikaya (17)
- sutta pitaka - Digha Nikaya (1)
- sutta pitaka - Samyutta Nikaya (2)
- sutta pitaka - Majjhima Nikaya (1)
- Suttanipata (1)
- Tanya Jawab (5)
- teori ajaran sang buddha (5)
- Tipitaka (1)
- TIPITAKA - kitab suci agama buddha (6)
- Tokoh (1)
- Udana (1)
- Ulasan Dhamma (34)
- Ven Narada Mahathera (11)
- Ven. Buddhadasa Bhikkhu (3)
- Ven. S. Dhammika (1)
- Vinaya Pitaka - Suttavibhanga (1)
- www.samaggi-phala.or.id (37)
- Y. M. Mahāsi Sayādaw (1)
- Y.A. Khantipalo (1)
- Y.M. Bhikkhu Girirakkhito Mahathera (6)
Blog Archive
-
▼
2011
(366)
-
▼
April
(289)
- Mittamitta-Jataka
- Kaka Jataka
- KETUHANAN YANG MAHAESA DALAM AGAMA BUDDHA
- DASAR-DASAR MEDITASI VIPASSANĀ
- Berbasa-basi Sejenak
- Berbasa-basi Sejenak
- Berbasa-basi Sejenak
- Berbasa-basi Sejenak
- Berbasa-basi Sejenak
- Burung Berkicau
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- TIPITAKA - kitab suci agama buddha (silahkan klik ...
- Suttavibhanga
- Khuddaka-Nikaya (silahkan klik judul kitab yang i...
- Anguttara Nikaya (silahkan klik judul kitab yang i...
- Samyutta Nikaya (silahkan klik judul kitab yang in...
- Majjhima Nikaya (silahkan klik judul kitab yang in...
- Digha Nikaya (silahkan klik judul kitab yang ingin...
- 14. DHAMMIKA SUTTA : Ringkasan kehidupan bhikkhu d...
- 13. SAMMAPARIBBAJANIYA SUTTA : Kehidupan Tak-berum...
- 12. VANGISA SUTTA : Vangisa mendapat kepastian bah...
- 11. RAHULA SUTTA : Sang Buddha merekomendasikan ke...
- 10. UTTHANA SUTTA : Desakan yang kuat untuk menger...
- 9. KIMSILA SUTTA : Perilaku yang Benar
- 8. NAVA SUTTA : Bagaimana memilih guru yang baik d...
- 7. BRAHMANADHAMMIKA SUTTA : Perilaku yang Baik bag...
- 6. DHAMMACARIYA SUTTA : Kehidupan yang Baik
- 5. SUCILOMA SUTTA : Khotbah yang serupa dengan Ala...
- 4. MAHAMANGALA SUTTA : Perbuatan yang Menjamin Keb...
- 3. HIRI SUTTA : Mengenai persahabatan sejati
- 2. AMAGANDHA SUTTA : Arti spiritual dari ‘ketidakm...
- 1. RATANA SUTTA : Puji pujian terhadap ‘permata-pe...
- 12. DVAYATANUPASSANA SUTTA : Asal Mula dan Penghen...
- 11. NALAKA SUTTA : Kelahiran Buddha yang akan data...
- 10. KOKALIKA SUTTA : Akibat mengerikan dari ucapan...
- 9. VASETTHA SUTTA : Definisi yang Benar tentang ‘B...
- 8. SALLA SUTTA : Anak Panah - Perenungan tentang k...
- 7. SELA SUTTA : Sang Buddha meyakinkan Sela dan te...
- 6. SABHIYA SUTTA : Seorang pertapa yang berkelana ...
- 5. MAGHA SUTTA : Magha
- 4. PURALASA SUTTA : Kue Kurban - Kepada siapa pers...
- 3. SUBHASITA SUTTA : Kata-kata yang Baik
- 2. PADHANA SUTTA : Perjuangan Sang Buddha Melawan ...
- 1. PABBAJJA SUTTA : Meninggalkan Keduniawian (Tent...
- CERITA-CERITA ISTANA ALAM DEWA (VIMANAVATTHU)
- 16. SARIPUTTA SUTTA : Praktek latihan seorang bhikkhu
- 15. ATTADANDA SUTTA : Perilaku Kekerasan
- 14. TUVATAKA SUTTA : Jalan Menuju Kebahagiaan
- 13. MAHAVIYUHA SUTTA : Penyebab-penyebab Utama Per...
- 12. CULAVIYUHA SUTTA : Penyebab-penyebab Kecil Per...
- 11. KALAHAVIVADA SUTTA : Perselisihan dan Pendirian
- 10. PURABHEDA SUTTA : Kelakuan dan ciri-ciri seora...
- 9. MAGANDIYA SUTTA : Magandiya
- 8. PASURA SUTTA : Perselisihan Mempertahankan Pand...
- 7. TISSAMETTEYYA SUTTA : Sang Buddha menjelaskan j...
- 6. JARA SUTTA : Kelapukan
- 5. PARAMATTHAKA SUTTA : Kesempurnaan
- 4. SUDDHATTHAKA SUTTA : Kemurnian
- 3. DUTTHATTHAKA SUTTA
- 2. GUHATTAKA SUTTA : hindari kemelekatan untuk men...
- 1. KAMA SUTTA ; Kenikmatan indera yang harus dihin...
- Asal Mula Agama Buddha di Indonesia
- Kejadian Bumi dan Manusia dalam Pandangan Buddhis
- Tiga Karateristik Kehidupan
- arti kamma? - ajahn brahm
- Apa makna dari Sila? - ajahn brahm
- Apa yang kita maksudkan dengan NIBBANA? - ajahn brahm
- Apa yang kita maksudkan dengan SURGA? - ajahn brahm
- Kisah Perbuatan Lampau Sang Buddha
- Kisah Kembalinya Sang Buddha
- Kisah “Kata-kata Kebahagiaan Sang Buddha”
- 7 Keunggulan Ajaran Buddha
- Pertanyaan & Jawaban Ajahn Chah (terjemahan google)
- PERSEMBAHAN (PUJA) - Terjemahan buku Wisdom of Sil...
- LIMA RINTANGAN (NIVARANA) - Terjemahan buku Wisdom...
- SATIPATTHANA – EMPAT PERHATIAN KESADARAN - Terjema...
- Ketika Badan Jasmani Menghilang - Terjemahan buku ...
-
▼
April
(289)
Entri Populer
-
40 OBJEK SAMATHA MEDITASI. oleh Panna Nanda Bhikkhu pada 03 April 2011 jam 21:47 Samatha Bhavana 1. EMPAT PULUH MACAM OBYEK MEDITASI ...
-
Vipassana Bhavana 1. EMPAT MACAM SATIPATTHANA Dalam melaksanakan Vipassana Bhavana, obyeknya adalah nama dan rupa (batin dan materi),...
-
(Berdasarkan buku Paritta Suci terbitan Sangha Theravada Indonesia) 1. PEMBUKAAN Pemimpin puja bakti : ...
-
Manfaat Melatih Kesabaran Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhassa Manfaat Melatih Kesabaran Khantῑ paramaṁ tapo tῑtikkhā Mela...
-
oleh: Bhikkhu Subalaratano Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambud...
-
oleh: P. Sabar Hingga saat ini masih juga terdapat kesalahpengertian di antara umat Buddha mengenai siapakah yang disebut S...
-
Misteri Panglima Burung Panglima Perang Orang Dayak Hai bro beberapa hari ini kita diramaikan berita tentang kematian orang yang pal...
-
Tipitaka Kanon Pali atau Tipitaka berarti tiga keranjang penyimpanan Kanon (Kitab Suci). Selama beberapa abad sabda-sabda Sang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar