Burung Berkicau
oleh Anthony de Mello SJ107. JESUS MENONTON PERTANDINGAN SEPAKBOLA
Jesus Kristus berkata bahwa Ia belum pernah menyaksikan pertandingan sepakbola. Maka kami, aku dan teman-temanku, mengajakNya menonton. Sebuah pertandingan sengit berlangsung antara kesebelasan Protestan dan kesebelasan Katolik.
Kesebelasan Katolik memasukkan bola terlebih dahulu. Jesus bersorak gembira dan melemparkan topinya tinggi-tinggi. Lalu ganti kesebelasan Protestan yang mencetak goal. Dan Jesus bersorak gembira serta melemparkan topinya tinggi-tinggi lagi.
Hal ini rupanya membingungkan orang yang duduk di belakang kami. Orang itu menepuk pundak Jesus dan bertanya: 'Saudara berteriak untuk pihak yang mana?'
'Saya?' jawab Jesus, yang rupanya saat itu sedang terpesona oleh permainan itu. 'Oh, saya tidak bersorak bagi salah satu pihak, Saya hanya senang menikmati permainan ini.'
Penanya itu berpaling kepada temannya dan mencemooh Jesus: 'Ateis!'
Sewaktu pulang, Jesus kami beritahu tentang situasi agama di dunia dewasa ini. 'Orang-orang beragama itu aneh, Tuhan,' kata kami. 'Mereka selalu mengira, bahwa Allah ada di pihak mereka dan melawan orang-orang yang ada di pihak lain.'
Jesus mengangguk setuju. 'Itulah sebabnya Aku tidak mendukung agama; Aku mendukung orang-orangnya,' katanya. 'Orang lebih penting daripada agama. Manusia lebih penting daripada hari Sabat.'
'Tuhan, berhati-hatilah dengan kata-kataMu,' kata salah seorang di antara kami dengan was-was. 'Engkau pernah disalibkan karena mengucapkan kata-kata serupa itu.' 'Ya --dan justru hal itu dilakukan oleh orang-orang beragama,' kata Jesus sambil tersenyum kecewa.
110. MENGUBAH DUNIA DENGAN MENGUBAH DIRIKU.
Sufi Bayazid bercerita tentang dirinya seperti berikut ini: 'Waktu masih muda, aku ini revolusioner dan aku selalu berdoa: Tuhan, berilah aku kekuatan untuk mengubah dunia!'
'Ketika aku sudah separuh baya dan sadar bahwa setengah hidupku sudah lewat tanpa mengubah satu orang pun, aku mengubah doaku menjadi: 'Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah semua orang yang berhubungan denganku: keluarga dan kawan-kawanku, dan aku akan merasa puas.'
'Sekarang ketika aku sudah menjadi tua dan saat kematianku sudah dekat, aku mulai melihat betapa bodohnya aku. Doaku satu-satunya sekarang adalah: 'Tuhan, berilah aku rahmat untuk mengubah diriku sendiri.' Seandainya sejak semula aku berdoa begitu, maka aku tidak begitu menyia-nyiakan hidupku!'
Setiap orang berpikir mau mengubah umat manusia. Hampir tak seorang pun berpikir bagaimana mengubah dirinya.
117. BUAH KELAPA
Seekor kera menjatuhkan buah kelapa ke atas kepala seorang Sufi.
Orang itu memungutnya, meminum airnya, memakan dagingnya dan tempurungnya dibuatnya menjadi mangkuk untuk makan
Terima kasih atas kritikmu untukku.
118. SUARA PENYANYI MEMENUHI RUANGAN.
Terdengar di luar gedung pertunjukan:
'Betapa hebatnya penyanyi tadi! Suaranya memenuhi seluruh ruangan.'
'Ya, sampai-sampai beberapa pengunjung harus keluar untuk memberi tempat pada suara penyanyi itu!'
Menggelikan! Saudara-saudari sekalian, Anda boleh tetap duduk di kursi Anda. Suara penyanyi akan memenuhi seluruh ruangan, namun tidak akan mengambil satu tempatpun.
---o000o---
Terdengar dalam sebuah bimbingan rohani:
'Bagaimana saya dapat mencintai Tuhan, seperti dianjurkan dalam Kitab Suci? Bagaimana saya dapat menyerahkan seluruh hidupku kepadaNya?'
'Lebih dahulu kau harus mengosongkan hatimu dari semua benda ciptaan.'
Menyesatkan! Jangan takut mengisi hatimu dengan orang dan barang yang kaucintai, karena cinta Tuhan tidak akan mengambil tempat dalam hatimu, seperti halnya suara penyanyi juga tidak mengambil tempat apapun dalam ruangan gedung pertunjukan.
---o000o---
Cinta tidak seperti roti. Bila aku memberikan sepotong kepadamu, maka roti yang dapat kuberikan kepada orang lain berkurang. Cinta lebih menyerupai Roti Ekaristi. Kalau aku menyambutNya, aku menyambut Kristus yang utuh. Namun, sebagai akibatnya kamu tidak menerima Kristus yang kurang utuh, melainkan menerima juga seluruh pribadi Kristus. Begitu juga dengan orang-orang yang lain.
Engkau dapat mencintai ibumu dengan sepenuh hatimu; begitu juga isterimu dan masing-masing anakmu. Anehnya, memberikan seluruh cinta kepada satu orang tidak memaksa mengurangi cinta yang dapat kauberikan kepada orang lain. Sebaliknya, mereka masing-masing mendapatkan lebih banyak. Sebab, jika engkau mencintai sahabatmu saja, dan orang lain tidak, maka jelas bahwa yang kauberikan itu hanyalah hati yang lemah saja. Sahabatmu itu justru akan beruntung kalau kau memberikan hatimu kepada orang lain juga.
Tuhan akan rugi, seandainya Ia menuntutmu supaya memberikan hatimu hanya kepada Dia saja. Berikanlah hatimu juga kepada orang lain, kepada keluargamu, kepada sahabat-sahabatmu. Tuhan beruntung kalau engkau mempersembahkan seluruh hatimu kepadaNya.
119. TERIMAKASIH DAN YA
Apakah artinya mencintai Tuhan? Orang tidak mencintaiNya seperti mencintai manusia yang dapat dilihat, didengar dan disentuh. Sebab, Tuhan bukanlah seorang pribadi - sebagaimana kita mengerti arti kata ini. Ia adalah 'Yang, Tak Dikenal'. Ia adalah ,Yang-Samasekali-Lain.' Ia mengatasi semua peristilahan seperti kepriaan dan kewanitaan, pribadi maupun benda mati.
Kalau kita berkata, para pengunjung memenuhi ruangan atau suara penyanyi memenuhi ruangan, kita menggunakan kata yang sama untuk dua kenyataan yang samasekali berbeda. Kalau kita berkata, bahwa kita mencintai Tuhan dengan sepenuh hati dan mencintai sahabat dengan sepenuh hati, kita juga menggunakan kata yang sama untuk mengungkapkan dua kenyataan yang samasekali berbeda. Sebab, suara penyanyi tidak sungguh-sungguh memenuhi ruangan. Dan kita tidak dapat sungguh-sungguh mencintai Tuhan dalam arti kata yang biasa.
Mencintai Tuhan dengan seluruh hati berarti dengan seluruh hati mengucapkan kata 'ya' kepada kehidupan dan segala peristiwa yang terjadi di dalamnya. Menerima tanpa syarat segala sesuatu yang direncanakan Tuhan dalam hidup ini. Mempunyai sikap yang dimiliki Jesus, ketika berkata: 'Bukan kehendakKu, melainkan kehendakMu terjadilah.' Mencintai Tuhan dengan sepenuh hati, dapat berarti mengamini kata-kata mutiara Dag Hammersjold:
Terimakasih untuk semua yang telah berlalu. Terjadilah segala yang akan terjadi - ya, aku terima.
Hal-hal semacam ini hanya dapat dipersembahkan kepada Tuhan. Di sini Ia tidak mempunyai saingan. Mengerti bahwa inilah artinya mencintai Tuhan, berarti juga sekaligus mengerti hal lain yang sangat penting, yakni bahwa mencintai Tuhan tidak sama dengan mencintai sahabatmu dengan sepenuh hati, hangat dan mesra.
Suara penyanyi memenuhi ruangan. Suara itu tetap menguasai ruangan tersebut, betapa pun ruangan itu penuh orang. Kehadiran orang banyak tidak mengubah sesuatu pun. Yang akan mengubah situasi itu hanyalah suara lain yang menyaingi, yang mau menenggelamkan suara semula. Tuhan tetap menguasai hatimu, biarpun banyak orang telah memenuhinya. Kehadiran orang-orang itu tidak merupakan bahaya bagi cintaNya. Bahaya hanya dapat muncul dari usaha sebagian orang untuk menjauhkan engkau dari kata 'ya' yang kau ucapkan sepenuh hati terhadap semua yang direncanakan Tuhan bagi hidupmu.
120. SIMON PETRUS
Wawancara dari Injil:
'Dan kamu,' kata Jesus, 'menurut kamu, siapakah Aku ini?'
Simon Petrus menjawab:
'Engkaulah Mesias, Putera Allah Yang hidup.'
Lalu Jesus berkata:
'Simon anak Yunus, sungguh engkau beruntung! Engkau tidak mengetahui hal itu dari manusia fana. Bapaku Yang ada di surga telah menyatakan hal itu kepadamu!'
Wawancara jaman sekarang:
Jesus:
'Dan kamu. menurut kamu siapakah Aku ini?'
Orang Kristen:
'Engkau adalah Mesias, Putera Allah Yang hidup.'
Jesus:
'Jawaban yang baik dan benar. Tetapi betapa engkau tidak beruntung, karena engkau mengetahui hal itu dari manusia fana. Bapaku Yang ada di surga belum menyatakan hal itu kepadamu.'
Orang Kristen:
'Benar, Tuhan, Saya telah tertipu. Ada orang yang sudah menjawab semua persoalan sebelum BapaMu Yang ada di surga sempat berbicara kepada saya. Saya kagum akan kebijaksanaanMu, bahwa Engkau tidak berkata apa-apa kepada Simon, tetapi menunggu, sampai BapaMu berbicara lebih dahulu.'
121. WANITA SAMARIA
Wanita itu meletakkan buli-buli airnya dan pulang ke kotanya. Ia berkata kepada orang banyak: 'Marilah kita lihat orang yang mengatakan segala sesuatu yang pernah kulakukan. Mungkinkah dia ini Mesias?'
Orang Kristen:
Seorang pengajar seperti wanita Samaria! Ia tidak menjawab apa-apa. Ia hanya mengajukan pertanyaan dan membiarkan orang menemukan jawabannya sendiri.
Tentu ia juga merasa tergoda untuk memberikan jawabannya, karena ia telah mendapatkannya dariMu ketika Engkau berkata kepadanya: 'Akulah Mesias. Aku, yang sedang berbicara denganmu ini.'
Semakin banyak orang menjadi murid Jesus karena apa yang mereka dengar dari mulutNya sendiri. Mereka berkata kepada wanita itu: 'Tidak lagi karena kata-katamu kami kini percaya, karena kami telah mendengarNya sendiri. Dan kami tahu bahwa sungguh Dia inilah Penyelamat Dunia.'
Orang Kristen:
Saya dulu puas belajar tentang Engkau dari tangan kedua, Tuhan. Dari Kitab Suci dan para kudus, dari para Paus dan para pengkhotbah. Saya ingin dapat mengatakan kepada mereka semua: 'Tidak lagi karena kata-katamu kini saya percaya, melainkan karena saya telah mendengar dari Dia sendiri.'
122. IGNASIUS DARI LOYOLA
Seorang mistik abad keenam-belas, Ignasius dari Loyola, bercerita bahwa waktu ia bertobat, ia tidak tahu kepada siapa ia akan minta bimbingan. Dan Tuhan sendirilah yang kemudian mengajarnya, seperti seorang guru mengajar seorang anak kecil. Akhirnya, ia sampai pada kesimpulan, andaikata seluruh Kitab Suci dimusnahkan, ia masih akan tetap berpegang pada apa yang diwahyukan di dalamnya. Sebab. Tuhan telah mengajarkan hal itu secara pribadi kepadanya.
Orang Kristen:
Saya tidak beruntung seperti Ignasius, Tuhan. Celakanya, ada sedemikian banyak orang yang dapat saya mintai bimbingan. Mereka tiada henti-hentinya menggurui saya dengan ajaran mereka. Hampir-hampir tidak mendengar Engkau lagi dalam kegaduhan itu, bahkan pada waktu saya begitu ingin mendengarkanMu. Tidak pernah terlintas di benak bahwa saya dapat memperoleh pengetahuan langsung dariMu. Sebab, kadang-kadang mereka berkata: 'Kami semua adalah pengajar yang akan selalu kamu hadapi. Barangsiapa mendengar kami, mendengar Dia juga.'
Keliru, jika saya mempersalahkan mereka atau menyesalkan kehadiran mereka dalam masa kecil saya. Saya sendirilah yang harus dipersalahkan. Sebab, saya kurang kuat untuk membungkam suara mereka; tidak berani untuk mencari dan menemukannya sendiri. Hati saya kurang teguh untuk bertahan sampai akhirnya Engkau berbicara; dan iman saya terlalu lemah untuk percaya bahwa pada suatu hari, di suatu tempat, Engkau Yang akan memecahkan keheninganMu dan berbicara kepada saya.
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ, Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar