Doa Sang Katak
Renungan
Pengandaian itu mempengaruhi Penelitian.
Penelitian menghasilkan Keyakinan.
Keyakinan menimbulkan Pengalaman.
Pengalaman membuahkan Tindakan,
yang, pada gilirannya, menguatkan pengandaian.
AHLI YANG MASIH MUDA
Sekitar tahun 1930 sebuah perusahaan Amerika mengirimkan
mesin ke Jepang.
Sebulan kemudian perusahaan itu menerima telegram: MESIN
TIDAK BEKERJA. KIRIMKAN ORANG UNTUK MEMPERBAIKINYA.
Perusahaan itu mengirim seseorang ke Jepang. Sebelum ia
mempunyai kesempatan untuk memeriksa mesin itu, perusahaan
itu menerima telegram yang kedua: ORANG YANG DATANG TERLALU
MUDA, KIRIMKAN YANG LEBIH TUA.
Perusahaan itu menjawab: LEBIH BAIK MENGGUNAKAN DIA. DIALAH
YANG MENEMUKAN MESIN.
ALLAH DAN ROTI
Ibu: "Tahukah engkau bahwa Allah ada di sana ketika engkau
mencuri roti dari dapur?"
"Ya"
"Dan Ia mengawasimu sepanjang waktu?"
"Ya"
"Kaupikir, apa yang Ia katakan kepadamu?"
"Ia berkata, 'Tidak ada orang lain di sini, hanya kita
berdua - ambillah dua'."
ANGGOTA BADAN MELAWAN PERUT
Pada suatu ketika anggota-anggota tubuh merasa sangat berang
terhadap perut. Mereka semua iri karena mereka harus
menyediakan makanan dan membawanya ke perut, sementara perut
sendiri tidak berbuat lain kecuali mencerna hasil jerih
payah mereka.
Maka mereka memutuskan untuk tidak membawa lagi makanan ke
perut. Tangan tidak mau mengangkat makanan ke mulut. Gigi
tidak mau mengunyah lagi dan tenggorokan tidak mau menelan.
Ini akan memaksa perut untuk melakukan sesuatu.
Namun hasil keputusan mereka hanyalah tubuh yang lemah,
begitu lemah sampai mereka berada dalam bahaya mati.
Demikian akhirnya merekalah yang belajar bahwa dalam saling
membantu mereka sebenarnya bekerja untuk kebaikan mereka
sendiri.
BAWA DIA KELUAR ATAU BANGUNKAN DIA
Alkisah, terjadilah kebakaran di suatu rumah di mana ada
seorang yang tidur sangat nyenyak.
Orang mencoba membawanya keluar melalui jendela. Tidak
dapat. Melalui pintu. Tidak dapat. Ia terlalu besar dan
berat.
Orang sudah hampir putus asa ketika ada seseorang yang
memberi saran, "Bangunkan dia, lalu ia dapat keluar sendiri."
Hanya penidur dan anak-anak perlu dipelihara. Bangun! Atau
jadilah dewasa!
BATU AJAIB
Cobalah perhatikan yang senang mereka sebut tingkah laku
yang bebas dan bertanggung jawab, dan mungkin engkau akan
menemukan bahwa itu bukan tindakan yang sadar melainkan
gerakan seperti mesin ...
Alkisah, ketika Perpustakaan Pusat di Aleksandria terbakar,
yang tinggal hanyalah sebuah buku. Buku itu sangat biasa,
lusuh dan tidak menarik, maka dijual dengan harga beberapa
sen kepada seorang miskin yang hampir tidak dapat membaca.
Namun buku yang tampaknya lusuh dan tidak menarik itu
mungkin merupakan buku yang paling berharga di dunia, karena
pada bagian dalam sampul belakang tertulis beberapa kalimat
dalam huruf besar dan bulat, yang berisi rahasia mengenai
Batu Ajaib - sebutir batu kecil tipis yang dapat mengubah
segala sesuatu yang disentuhnya menjadi emas murni.
Tulisan itu mengatakan bahwa batu berharga itu terdapat di
pantai Laut Hitam, di antara beribu-ribu batu kecil yang
persis sama bentuknya. Yang membedakan Batu Ajaib dengan
batu-batu yang lain hanyalah ini: batu-batu lain kalau
disentuh, rasanya dingin, Batu Ajaib itu rasanya hangat,
seolah-olah hidup. Orang itu sangat bergembira karena nasib
baik itu. Ia menjual segala sesuatu yang ia miliki, meminjam
uang yang dapat dipakai selama satu tahun dan pergi ke Laut
Hitam. Di sana ia memasang kemah dan mulai mencari Batu
Ajaib itu dengan saksama.
Inilah cara ia bekerja: ia mengangkat sebutir batu, kalau
batu itu dingin, ia tidak melemparkannya kembali ke pantai
karena kalau demikian mungkin ia akan mengangkat dan
merasakannya berpuluh-puluh kali. Batu dingin itu ia
lemparkan ke laut. Demikian setiap hari selama berjam-jam
terus-menerus dengan tekun ia bertahan dalam usahanya:
mengangkat sebutir batu, kalau terasa dingin, melemparkannya
ke laut. Mengangkat yang lain ... demikian terus menerus
tidak pernah berhenti.
Satu minggu lewat, satu bulan, sepuluh bulan, satu tahun
penuh, ia terus bekerja. Lalu ia meminjam uang lagi dan
bertahan terus sampai dua tahun. Begitu ia terus bekerja:
mengangkat sebutir batu, merasakannya ... kalau terasa
dingin, melemparkannya ke dalam laut. Berjam-jam,
berhari-hari, berminggu-minggu ... masih belum menemukan
Batu Ajaib.
Pada suatu sore ia mengambil sebutir batu dan rasanya hangat
- dan karena kekuatan kebiasaannya, ia melemparkannya ke
Laut Hitam!
BIARAWATI YANG MATI DENGAN PAKAIAN LAMA
Seorang biarawati tua yang sudah mencoba pakaian barunya
sedang berbicara mengenai penguburannya dengan pemimpinnya.
"Saya ingin dikubur dengan mengenakan pakaian yang lama,"
katanya.
"Tentu," kata pemimpinnya, "kalau engkau merasa lebih enak
dengan itu!"
Kalau diri sudah tidak ada, orang mati - dan seperti mayat,
orang merasa enak dalam apa saja.
Bagaimanapun, seseorang yang pikirannya sudah bulat untuk
tenggelam, tidak menuntut untuk diberi kain kering agar
tenggelamnya lebih menyenangkan.
BUDDHA DAN PRASANJIT
Ketika Buddha masuk ke ibu kota Raja Prasanjit, Raja sendiri
keluar untuk menyambutnya. Ia adalah sahabat ayah Buddha dan
telah mendengar tentang penyangkalan diri pemuda itu. Maka
ia mencoba untuk membujuk Buddha supaya meninggalkan cara
hidup sebagai pengemis yang mengembara dan kembali ke
istana. Ia berpikir dengen demikian ia berbuat baik kepada
kawan lamanya.
Buddha menatap mata Prasanjit dan berkata, "Jawablah saya
dengan jujur. Dengan kesenangan lahiriahmu, adakah
kerajaanmu pernah memberikan kegembiraan barang sehari
kepadamu?"
Prasanjit menundukkan kepala dan diam.
Tidak ada kegembiraan yang lebih besar daripada tidak
mempunyai alasan untuk bersedih; tidak ada kekayaan yang
lebih besar daripada merasa puas dengan yang engkau miliki.
CALVIN COOLIDGE YANG DIAM
Ketika Calvin Coolidge menjadi Presiden Amerika, setiap hari
ia menerima banyak tamu. Kebanyakan mereka menyampaikan
keluhan ini atau itu.
Pada suatu hari seorang Gubernur yang sedang berkunjung
mengatakan kepada Presiden, ia tidak mengerti bagaimana ia
dapat menerima begitu banyak tamu dalam beberapa jam saja.
"Bagaimana bapak dapat selesai menerima semua tamu pada
waktu makan malam," kata Gubernur, "sedang saya sering kali
harus tinggal di kantor sampai tengah malam."
"Tentu saja," kata Coolidge, "Karena bapak berbicara."
DINAIKKAN ATAU DITURUNKAN
Dua truk diparkir bertolak belakang dan seorang pengemudi
truk sedang berjuang untuk mengangkat sebuah peti besar dari
truk yang satu ke truk yang lain.
Seorang lewat ketika melihat keadaan seperti itu menyediakan
diri untuk menolong. Maka kedua orang itu bekerja dan
berusaha sekuat tenaga selama lebih dari setengah iam, tanpa
hasil.
"Saya khawatir, pekerjaan kita tidak akan berhasil," kata
orang lewat itu. "Kita tidak akan pernah dapat menurunkannya
dari truk."
"Menurunkan!" seru pengemudi itu. "Masyaalah, saya tidak mau
menurunkan, saya mau menaikkan!"
DIOGENES DI PASAR BUDAK
Diceritakan, ketika Diogenes seorang filsuf Yunani ditangkap
dan dibawa untuk dijual di pasar budak, ia naik ke tempat
juru lelang dan berteriak keras, "Seorang Guru telah datang
ke tempat ini untuk dijual. Adakah budak di antara kalian
yang ingin membelinya?"
Tidak mungkin menjadikan budak orang-orang yang sudah
mengalami penerangan batin, karena mereka sama bahagianya
entah dalam keadaan sebagai budak maupun sebagai orang
merdeka.
DOKTER MEMERIKSA LUKISAN
Seorang pelukis besar minta agar temannya, seorang dokter,
datang dan melihat hasil karya yang ia anggap paling baik.
Dokter itu mengamati lukisan dengan sangat saksama,
memeriksanya sampai hal-hal yang kecil. Sepuluh menit
berlalu dan sang pelukis menjadi sedikit khawatir "Bagaimana
pendapatmu," tanyanya.
Dokter itu berkata, "Kelihatannya seperti radang paru-paru
ganda. "
BAGAIMANA DR.CHUNG MENYELAMATKAN
"Syukurlah pada waktu tamasya kami membawa seekor keledai.
Sebab ketika salah seorang dari anak-anak terluka, kami
menggunakan keledai itu untuk membawanya pulang." "Bagaimana
dia sampai dapat terluka?" "Disepak oleh keledai itu!"
"Dapatkah engkau menyarankan seorang dokter yang baik?"
"Saya sarankan Dr. Chung. Ia telah menyelamatkan hidup
saya."
"Bagaimana itu terjadi?"
"Begini, saya menderita penyakit berat dan pergi ke Dr.
Ching. Saya makan obat yang ia berikan, dan keadaan saya
semakin buruk. Maka saya memeriksakan diri pada Dr. Chang.
Saya makan obat yang ia berikan, dan saya hampir mati. Maka
akhirnya saya pergi ke Dr. Chung - dan ia tidak ada."
DUA BINTANG DIATAS GUNUNG
Pada suatu ketika ada seorang yang hidupnya sangat
bermatiraga. Ia tidak mau makan atau minum meskipun berada
di bawah panas terik matahari. Tampaknya cara hidupnya
mendapat restu dari surga karena ada sebuah bintang yang
sangat cemerlang bersinar di atas gunung yang terletak dekat
dengan tempat itu. Bintang itu dapat dilihat oleh semua
orang bahkan di siang hari bolong, meskipun tidak ada orang
tahu mengapa ada bintang seperti itu.
Pada suatu hari orang itu memutuskan untuk mendaki gunung.
Seorang gadis kecil dari desa itu memaksa untuk pergi
bersamanya. Hari itu panas dan segera saja dua orang itu
merasa haus. Ia menyuruh gadis itu untuk minum. Namun gadis
itu berkata, ia tidak mau minum kalau sendirian. Orang itu
bingung. Ia tidak suka membatalkan puasanya, tetapi juga
tidak senang melihat gadis kecil itu kehausan. Akhirnya ia
minum bersama dengan gadis kecil itu.
Lama ia tidak berani memandang ke atas karena ia takut
jangan-jangan bintang tadi telah menghilang. Bayangkan
betapa ia terkejut karena ketika ia melihat ke atas, ia
melihat dua bintang bersinar cemerlang di atas gunung.
(DOA SANG KATAK 2, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1990)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar