Mengumpulkan uang itu sulit, tetapi menghabiskannya mudah dan cara termudah untuk kehilangan uang adalah dengan berjudi. Semua penjudi pada akhirnya adalah pecundang. Meskipun demikian, masih saja orang senang meramal masa depan dan berharap mendapatkan banyak uang dari berjudi. Saya menceritakan dua kisah berikut ini untuk menunjukkan betapa berbahayanya meramal masa depan itu, sekalipun kita mendapat pertanda.
Pada suatu pagi, seorang teman terbangun dari sebuah mimpi yang terasa sangat nyata. Dia bermimpi tentang lima malaikat yang memberinya lima buah kendi emas yang besar sebagai lambang keberuntungan. Ketika dia membuka matanya, para malaikat itu tak ada di kamar tidurnya, dan sialnya guci-guci emasnya juga tidak ada. Bagaimanapun, itu adalah mimpi yang sangat aneh.
Ketika dia pergi ke dapur, dia melihat istrinya telah membuatkan lima butir telur rebus dengan lima potong roti panggang untuk sarapannya. Di halaman depan koran pagi, dia mengamati tanggal hari itu, 5 Mei (bulan kelima). Hal-hal aneh terus berlanjut. Dia membalikkan lembaran koran ke halaman pacuan kuda. Dia tertegun melihat bahwa di Ascot (lima huruf), di balapan kelima, kuda nomor lima bernama... Lima Malaikat! Mimpi itu ternyata sebuah pertanda.
Dia mengambil cuti setengah hari. Dia menarik 5.000 dollar dari tabungannya di bank. Dia pergi ke arena pacuan kuda, ke bandar kelima, dan memasang taruhannya: 5.000 dollar untuk kuda nomor 5, balapan nomor 5, Lima Malaikat, untuk menang. Mimpi itu tak akan salah. Angka hoki 5 pasti tepat. Mimpinya ternyata memang tidak salah. Si kuda menyelesaikan balapan di urutan ke-5.
Kisah kedua terjadi di Singapura beberapa tahun yang lalu. Seorang pria Australia menikahi seorang gadis Cina cantik dari Singapura. Suatu ketika, saat mereka sedang mengunjungi keluarga di Singapura, datanglah ipar-iparnya mengajak pergi ke pacuan kuda. Dia setuju pergi bersama mereka.Tapi sebelum sampai di arena pacuan kuda, mereka singgah dulu di sebuah biara Buddhis terkenal untuk menyulut dupa dan bersembahyang agar beruntung. Saat mereka tiba, biara kecil itu dalam keadaan berantakan. Lantas mereka mengambil beberapa sapu, alat pengepel, dan air dan mulai membersihkan seluruh biara. Setelah itu barulah mereka menyulut dupa dan bersembahyang untulk memohon keberuntungan, lalu meluncur ke arena pacuan kuda. Akhirnya, mereka semua kalah besar.
Malam harinya, si Australia bermimpi pacuan kuda. Saat terbangun, dia dapat mengingat dengan sangat jelas nama kuda yang menjadi pemenang dalam mimpinya. Ketka dia membaca koran The Straits Times, ternyata kuda dengan nama itu memang ada, dan akan berlomba pada sore harinya. Dia lalu menelepon para iparnya untuk mengabarkan berita bagus itu. Namun para ipar tidak percaya bahwa dewa-dewa penjaga biara orang Singapura bersedia memberitahukan nama kuda pemenang kepada seorang bule, jadi mereka tak mempedulikan mimpi si bule. Si Australia lalu pergi ke arena pacuan kuda. Dia bertaruh besar pada kuda itu. Dan si kuda menang betulan.
Dewa-dewa biara Cina itu pasti menyukai orang Australia. lpar-iparnya hanya bisa ngomel-ngomel.
Sumber dari Internet,
Dikutip dari buku Membuka Pintu Hati
Senin, 18 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buddha Gautama
Labels
- Abhidhamma (3)
- Ajahn Brahm (1)
- Ajahn Brahm - Wisdom of Silence (7)
- Anthony de Mello SJ - Berbasa-basi Sejenak (5)
- Anthony de Mello SJ - Burung Berkicau (9)
- Anthony de Mello SJ - Doa Sang Katak (16)
- artikel buddhist (48)
- Berkah (1)
- Bhikkhu Girirakkhito Mahathera (1)
- Bhikkhu Jotidhammo Mahathera (4)
- Bhikkhu Khantipalo (1)
- Bhikkhu Sri Paññavaro Mahathera (4)
- Bhikkhu Subalaratano (3)
- Bhikkhuni (1)
- Buddha dan Sains (11)
- Buddhadasa Bhikkhu - THE TRUE NATURE OF THINGS (2)
- Buddhavamsa (1)
- catatan ajahn chah (4)
- catatan dhamma (4)
- Cinta Kasih (1)
- dhammachakka (52)
- Dhammadesana (39)
- Dhammapada (2)
- Digha Nikaya (1)
- Download (1)
- Dr. K. Sri Dhammananda (5)
- EMPAT KESUNYATAAN MULIA (4)
- Font Pali (1)
- H.H Somdet Phra Nyanasamvara (3)
- Hidup Lebih Baik (1)
- HTML Help Doc (1)
- Identitas Umat Buddhis (1)
- INTISARI AGAMA BUDDHA (3)
- Itivuttaka (1)
- Jan Sanjiva (1)
- Jataka (4)
- Magha Puja (1)
- meditasi (7)
- Milinda Panha (19)
- Must have (1)
- Parita Suci (3)
- Petavatthu (1)
- Pindapatta (1)
- Puja Bhakti (2)
- RAPB (1)
- Riwayat Agung Para Buddha (1)
- Riwayat Singkat Guru Agung Buddha Sakyamuni (13)
- samaggi-phala.or.id (48)
- serba-serbi (7)
- serba-serbi galaksi (6)
- Sila (1)
- Spelling (1)
- sutta pitaka - Anguttara Nikaya (1)
- sutta pitaka - Khuddaka-Nikaya (17)
- sutta pitaka - Digha Nikaya (1)
- sutta pitaka - Samyutta Nikaya (2)
- sutta pitaka - Majjhima Nikaya (1)
- Suttanipata (1)
- Tanya Jawab (5)
- teori ajaran sang buddha (5)
- Tipitaka (1)
- TIPITAKA - kitab suci agama buddha (6)
- Tokoh (1)
- Udana (1)
- Ulasan Dhamma (34)
- Ven Narada Mahathera (11)
- Ven. Buddhadasa Bhikkhu (3)
- Ven. S. Dhammika (1)
- Vinaya Pitaka - Suttavibhanga (1)
- www.samaggi-phala.or.id (37)
- Y. M. Mahāsi Sayādaw (1)
- Y.A. Khantipalo (1)
- Y.M. Bhikkhu Girirakkhito Mahathera (6)
Blog Archive
-
▼
2011
(366)
-
▼
April
(289)
- Mittamitta-Jataka
- Kaka Jataka
- KETUHANAN YANG MAHAESA DALAM AGAMA BUDDHA
- DASAR-DASAR MEDITASI VIPASSANĀ
- Berbasa-basi Sejenak
- Berbasa-basi Sejenak
- Berbasa-basi Sejenak
- Berbasa-basi Sejenak
- Berbasa-basi Sejenak
- Burung Berkicau
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Doa Sang Katak
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- Burung Berkicau
- TIPITAKA - kitab suci agama buddha (silahkan klik ...
- Suttavibhanga
- Khuddaka-Nikaya (silahkan klik judul kitab yang i...
- Anguttara Nikaya (silahkan klik judul kitab yang i...
- Samyutta Nikaya (silahkan klik judul kitab yang in...
- Majjhima Nikaya (silahkan klik judul kitab yang in...
- Digha Nikaya (silahkan klik judul kitab yang ingin...
- 14. DHAMMIKA SUTTA : Ringkasan kehidupan bhikkhu d...
- 13. SAMMAPARIBBAJANIYA SUTTA : Kehidupan Tak-berum...
- 12. VANGISA SUTTA : Vangisa mendapat kepastian bah...
- 11. RAHULA SUTTA : Sang Buddha merekomendasikan ke...
- 10. UTTHANA SUTTA : Desakan yang kuat untuk menger...
- 9. KIMSILA SUTTA : Perilaku yang Benar
- 8. NAVA SUTTA : Bagaimana memilih guru yang baik d...
- 7. BRAHMANADHAMMIKA SUTTA : Perilaku yang Baik bag...
- 6. DHAMMACARIYA SUTTA : Kehidupan yang Baik
- 5. SUCILOMA SUTTA : Khotbah yang serupa dengan Ala...
- 4. MAHAMANGALA SUTTA : Perbuatan yang Menjamin Keb...
- 3. HIRI SUTTA : Mengenai persahabatan sejati
- 2. AMAGANDHA SUTTA : Arti spiritual dari ‘ketidakm...
- 1. RATANA SUTTA : Puji pujian terhadap ‘permata-pe...
- 12. DVAYATANUPASSANA SUTTA : Asal Mula dan Penghen...
- 11. NALAKA SUTTA : Kelahiran Buddha yang akan data...
- 10. KOKALIKA SUTTA : Akibat mengerikan dari ucapan...
- 9. VASETTHA SUTTA : Definisi yang Benar tentang ‘B...
- 8. SALLA SUTTA : Anak Panah - Perenungan tentang k...
- 7. SELA SUTTA : Sang Buddha meyakinkan Sela dan te...
- 6. SABHIYA SUTTA : Seorang pertapa yang berkelana ...
- 5. MAGHA SUTTA : Magha
- 4. PURALASA SUTTA : Kue Kurban - Kepada siapa pers...
- 3. SUBHASITA SUTTA : Kata-kata yang Baik
- 2. PADHANA SUTTA : Perjuangan Sang Buddha Melawan ...
- 1. PABBAJJA SUTTA : Meninggalkan Keduniawian (Tent...
- CERITA-CERITA ISTANA ALAM DEWA (VIMANAVATTHU)
- 16. SARIPUTTA SUTTA : Praktek latihan seorang bhikkhu
- 15. ATTADANDA SUTTA : Perilaku Kekerasan
- 14. TUVATAKA SUTTA : Jalan Menuju Kebahagiaan
- 13. MAHAVIYUHA SUTTA : Penyebab-penyebab Utama Per...
- 12. CULAVIYUHA SUTTA : Penyebab-penyebab Kecil Per...
- 11. KALAHAVIVADA SUTTA : Perselisihan dan Pendirian
- 10. PURABHEDA SUTTA : Kelakuan dan ciri-ciri seora...
- 9. MAGANDIYA SUTTA : Magandiya
- 8. PASURA SUTTA : Perselisihan Mempertahankan Pand...
- 7. TISSAMETTEYYA SUTTA : Sang Buddha menjelaskan j...
- 6. JARA SUTTA : Kelapukan
- 5. PARAMATTHAKA SUTTA : Kesempurnaan
- 4. SUDDHATTHAKA SUTTA : Kemurnian
- 3. DUTTHATTHAKA SUTTA
- 2. GUHATTAKA SUTTA : hindari kemelekatan untuk men...
- 1. KAMA SUTTA ; Kenikmatan indera yang harus dihin...
- Asal Mula Agama Buddha di Indonesia
- Kejadian Bumi dan Manusia dalam Pandangan Buddhis
- Tiga Karateristik Kehidupan
- arti kamma? - ajahn brahm
- Apa makna dari Sila? - ajahn brahm
- Apa yang kita maksudkan dengan NIBBANA? - ajahn brahm
- Apa yang kita maksudkan dengan SURGA? - ajahn brahm
- Kisah Perbuatan Lampau Sang Buddha
- Kisah Kembalinya Sang Buddha
- Kisah “Kata-kata Kebahagiaan Sang Buddha”
- 7 Keunggulan Ajaran Buddha
- Pertanyaan & Jawaban Ajahn Chah (terjemahan google)
- PERSEMBAHAN (PUJA) - Terjemahan buku Wisdom of Sil...
- LIMA RINTANGAN (NIVARANA) - Terjemahan buku Wisdom...
- SATIPATTHANA – EMPAT PERHATIAN KESADARAN - Terjema...
- Ketika Badan Jasmani Menghilang - Terjemahan buku ...
-
▼
April
(289)
Entri Populer
-
40 OBJEK SAMATHA MEDITASI. oleh Panna Nanda Bhikkhu pada 03 April 2011 jam 21:47 Samatha Bhavana 1. EMPAT PULUH MACAM OBYEK MEDITASI ...
-
Vipassana Bhavana 1. EMPAT MACAM SATIPATTHANA Dalam melaksanakan Vipassana Bhavana, obyeknya adalah nama dan rupa (batin dan materi),...
-
(Berdasarkan buku Paritta Suci terbitan Sangha Theravada Indonesia) 1. PEMBUKAAN Pemimpin puja bakti : ...
-
Manfaat Melatih Kesabaran Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammāsambuddhassa Manfaat Melatih Kesabaran Khantῑ paramaṁ tapo tῑtikkhā Mela...
-
oleh: Bhikkhu Subalaratano Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambuddhassa Namo tassa bhagavato Arahato Sammasambud...
-
oleh: P. Sabar Hingga saat ini masih juga terdapat kesalahpengertian di antara umat Buddha mengenai siapakah yang disebut S...
-
Misteri Panglima Burung Panglima Perang Orang Dayak Hai bro beberapa hari ini kita diramaikan berita tentang kematian orang yang pal...
-
Tipitaka Kanon Pali atau Tipitaka berarti tiga keranjang penyimpanan Kanon (Kitab Suci). Selama beberapa abad sabda-sabda Sang...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar